selamat membaca
don't forget to vomment◜‿◝-!bima menempelkan kepalanya di meja saat jam pelajaran berlangsung.matematika hanya membuatnya mengantuk,guru pun menghiraukannya karena itu lebih baik daripada bima membuat kegaduhan.
di tengah matanya yang setengah tertutup,tiba-tiba ponselnya bertengkar.ada pesan masuk,bima merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya.
seketika ia berdiri dan membelalakan matanya.
"ada apa lagi bima leonardo?" tanya pak guru kesal
"mules pak,saya izin ke toilet ya pak" bima berlari keluar kelas tanpa dipersilahkan oleh guru yang sedang mengajar.
dengan cepat ia berlari menuju kelas setelah membaca pesan dari rama yang memberitahukan jika asya di bawa ke uks karena terkena lemparan bola basket.
sesampainya di depan sebuah ruangan uks dengan napas tersenggal. ia mencoba membuka pintu, bahkan tangannya sudah bertumpu pada gagang pintu tersebut. namun ia mengurungkan niatnya setelah mendengar suara asya. bima tersenyum miring setelah mendengar suara rengekan asya dan ia tahu jika zidan juga berada didalam sana.
"bim?" kembali naya memergoki bima dengan tangan yang penuh dengan buku-buku.
"aku bantu" dengan sigap bima meraih buku buku tersebut.lalu pintu uks terbuka dan menampakkan asya.
"bim? bukannya jam segini masih ada pelajaran,kenapa engga dikelas?" tanya asya sedikit heran
"lagi bantuin naya" balas bima cepat, lalu mendorong tubuh naya untuk pergi meninggalkan asya dan zidan.
asya membuang nafas panjang lalu tertunduk lesu. kejadian selanjutnya membuat ia tersentak kaget karena zidan menggengam tangannya dan mengelusnya dengan lembut.
"ada gua sya.." kalimat zidan membuat hatinya menghangat
"dan, nanti malem jalan-jalan yuk" senyuman terbentuk diwajah asya, walaupun zidan tahu jika senyum itu dipaksakan.
---
bima menarik kerah baju seorang siswa yang sudah terkapar di lantai. siswa yang dipukuli oleh bima saat ini adalah siswa yang tidak sengaja melempar bola kepada asya.
rama hanya diam menonton aksi bar-bar temannya itu dengan tangan sibuk membalas chat singkat kepada kekasihnya,caca
"kan dia bilang enggak sengaja bim" berapakalipun rama mencoba menenangkan bima namun hasilnya nihil. bima memang seperti itu jika sudah terbawa emosi.
"maap bim,gua gak sengaja" ucap siswa itu dengan lirih karena merasakan tubuh dan wajahnya yang sudah sakit.
hingga akhirnya bima memutuskan mengakhiri perkelahiannya dengan siswa tersebut.
---
jalan-jalan asya dan zidan hanya ditaman komplek, sebab itu keinginan asya.
asya hanya tersenyum kecil setiap melihat tingkah zidan yang mencoba menghiburnya.
"kalo kita jadian apa itu bakalan nyakitin bima?" pertanyaan dadakan dari asya membuat zidan menghentikan langkahnya dan senyuman mulai memudar dari wajahnya.
"gue bikin bima sama naya putus. dari kecil gue ngerepotin bima"
"gue--" kalimat asya terhenti sebab zidan tiba-tiba memeluknya
"bilang ke gua kalo lu sayang sama gua juga sya" asya mengernyitkan keningnya mendengar penuturan zidan
"dan gue ga bermak--"
kembali kalimat asya terpotong,karena tepat saat itu juga zidan membungkam mulut asya dengan kecupan dibibirnya.
asya tak bergeming, tubuhnya seolah mematung.
mata zidan kini tertutup.asya seolah lupa cara bernafas saat tangan zidan mengusap pipinya dengan begitu lembut.hingga akhirnya ia melepaskan ciumannya dan menatap mata asya.
"bilang lu sayang sama gua sya" kembali zidan mengulang kalimatnya dan hanya dibalas pelukan oleh asya
"kita jalani aja dulu ya dan?.." ucap asya
senyuman mengembang diwajah zidan.cintanya berbalas,walaupun ia masih khawatir ia jika saja asya hanya menjadikannya pelarian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let her go || END
Teen Fiction"kalau gua tau akhirnya akan sesakit ini, lebih baik dari awal gua gak jatuh cinta sama lu sya" monolog bima "luka ini bim..janji yang pernah kita buat semasa kecil,ayo wujudkan janji itu" - lirih asya "lupain janji itu sya.. anggap janji itu hanya...