selamat membaca
don't forget to vomment ◜‿◝ -!assalamualaikum,zidan pulang" zidan masuk kerumahnya, tidak lupa ia melepaskan sepatu sebelum masuk kerumah.
"waalaikumsalam" serempak kedua orang tua dan adik zidan yang sedang berada di dalam rumah menjawab.
wajahnya yang akhir akhir ini selalu berseri membuat kedua orang tuanya keheranan,sebab zidan pemuda yang dingin. terlebih ia sering pulang ke rumah agak larut, itu lumayan membuat kedua orang tuanya curiga.
"udah sholat isya?" pertanyaan yang sama setiap kali zidan pulang
"astaghfirullah belum,abang sholat dulu ya bun" zidan buru-buru menuju ke mushola yang berada di dalam rumahnya.
"lailahailallah!" pekik kedua orang tua zidan karena terkejut sebab zidan paling rajin dan tepat waktu dalam beribadah.
"main sama siapa dia sampe lupa sholat gitu?" ayah zidan menggeleng
"ya siapa lagi, temen abang kan cuma cuma kak bima sama kak asya"
"tapi menurut adek, abang pacaran sama kak asya,nih liat yah postingannya abang"
adiknya zidan pun memberi tahu postingan abangnya itu
"masha Allah,abang kamu jadi playboy ya sekarang,dulu kan sama bella" decak ayah zidan
"mirip ayah kamu dulu waktu muda" kekeh ibu zidan
adik dan ayah zidan pun ikut terkekeh
---
bima tersenyum miring melihat postingan instagram zidan. ia menggeleng tidak percaya jika akhirnya zidan dan asya berpacaran.
pintu kamar bima terbuka dengan kasar menampakan zaki yang nampak panik.
"jangan buka ig!" sergah zaki
"udah lihat haha" bima tertawa kecil lalu beranjak dari ranjangnya
ditengah obrolan kedua pemuda itu tiba-tiba ponsel bima berdering,zaki yang tak sengaja melihat layar ponsel bima terkejut sebab penelpon itu adalah asya.
"jangan diangkat! gua gamau jemput lo dirumah si rama lagi!"
"posesif banget sih lo bang,sana keluar!"
setelah zaki keluar dari kamarnya,bima pun menekan gambar icon telepon berwarna hijau, ia mengangkat panggilan telepon dari asya setelah hampir sepekan ini ia abaikan.
"bim?"
suara asya nampak kaget sebab akhirnya bima mengangkat panggilan telepon darinya.
"hm? kenapa?"
"lu dimana?"
"dateng aja kerumah"
"gamau, entar ada bang zaki"
asya takut dengan zaki karena waktu dia kerumah bima zaki menakut- nakuti gadis itu.
"entar lagi dia pergi nongkrong bareng temennya"
"oh yaudah nanti gue kesana ya"
"hm"
"gua tutup dulu telponnya ya sya,gua mau ke gereja"
"tumben"
"kebanyakan manusia merayu tuhannya pas lagi terluka"
"bim.."
bima mematikan panggilan telepon secara sepihak lalu melempar ponselnya sembarang. ia tidak mengerti mengapa mencintai seseorang bisa sampai sesakit ini.
bersama dengan asya hanya menjadi angan-angan saja. janji yang dulu pernah mereka ucap pun itu hanya sebatas omong kosong anak kecil.
"kalau gua tau akhirnya akan sesakit ini, lebih baik dari awal gua gak jatuh cinta sama lu sya" monolog bima
KAMU SEDANG MEMBACA
Let her go || END
Teen Fiction"kalau gua tau akhirnya akan sesakit ini, lebih baik dari awal gua gak jatuh cinta sama lu sya" monolog bima "luka ini bim..janji yang pernah kita buat semasa kecil,ayo wujudkan janji itu" - lirih asya "lupain janji itu sya.. anggap janji itu hanya...