06. Seperti nya Naksir

1.8K 58 1
                                    

Heloowwwww!

Aku kembali membawa berita baru,nggak bohong wkwk

Hepoy rwiding 🦖

Jam menunjukkan waktu istirahat tiba,banyak siswa-siswi yang berhamburan keluar kelas untuk mengisi  cacing-cacing di perut mereka yang sudah keroncong minta makan. Rara berjalan dikoridor ruangan menuju kantin bersama Lala,Banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka.

Rara yang memiliki tubuh mungil,rambut hitam panjang dan juga senyum yang mempesona.

"Kenapa pada ngeliatin ya?". Tanya Rara pada Lala,Bingung.

"Entah". Lala menaikkan pundak nya tak tahu.

Rara dan Lala duduk di salah satu meja disana,Lala meninggalkan Rara di meja untuk Memesan makanan. Rara melihat sekitar,Ramai itu yang ada dipikiran Rara. Tunggu,kenapa mendadak sunyi? Rara mencari penyebab nya ternyata tak lama dari itu, Aga beserta dua kurcaci memasuki area kantin.

Rara terus menatap ke arah Aga yang berjalan kearahnya,Rara tersenyum tipis lalu menunduk kepala hingga tak sadar jika Lala sudah berada disampingnya. Lala yang melihat itu menatap penuh curiga ke Rara,Apa ada?

"Heh!!". Sentak Lala, membuat Rara kaget dan hampir saja terjungkal kebelakang.

"Kaget Astaghfirullah". Ucap Rara sambil memegang dadanya yang kaget akibat sentakan Lala.

Lala terkekeh geli melihat tingkah Rara yang hampir terjungkal kebelakang,"Hahaha lagian lo bengong aja".  Ujar Lala. 

Rara mengerucutkan bibir nya sebal,"udah ni makan makan ah gue traktir sebagai permintaan maaf". Ucap Lala setengah tertawa melihat tingkah menggemaskan Rara, ternyata ada juga ya anak SMA yang bertingkah layaknya anak TK pikirnya begitu.

Rara tersenyum penuh kemenangan lalu melahap makanan yang di belikan Lala tadi,"Gitudongg". Ucap Rara dengan mulut yang masib penuh dengan makanan.

Lala menggelengkan kepalanya sambil terkekeh kecil,"Makan yang banyak ya anak bunda". Ujar Lala sambil mengelus rambut panjang Rara, bertingkah seperti bunda Rara.

"Ish. Lala maluuu".

Di sebrang sana, meja yang diisi dengan tiga laki-laki yang cukup populer di SMA Garuda. Bima terus menatap ke arah Rara dan Lala yang tengah bercanda bahkan sambil terjungkal-jungkal,sesekali Bima mengangkat bibirnya tersenyum tipis. Gilang yang melihat arah pandang Bima langsung paham dengan tatapan laki-laki blasteran Indonesia-Belanda itu.

"Ekhmmm.. makan aja dulu natap nya nanti lagi nggak bakal ilang juga". Sindir Gilang sambil sibuk mengaduk-aduk makanannya.

Bima yang merasa diperhatikan langsung mengalihkan pandangan ke makanan yang tadi dia pesan,Aga melihat semuanya. Tapi, Aga tetep lah Aga, Laki-laki keras kepala yang belum pernah merasa kehilangan yang luas biasa.

"Gue nginep dirumah lo ya Ga". Ujar Gilang pada Aga. Tapi dibalas gelengan kepala oleh Aga,"Nggak". Larang Aga.

"Ck pelit lo". Bukan masalah pelit, tapi Aga hanya tak ingin teman-temannya tahu perihal pernikahan yang dibuat oleh papanya. Aga hanya tak siap untuk mengakuin Karna dia bener-bener benci pernikahan ini.

"Beneran ga boleh?". Tanya Gilang,Lagi. Untuk memastikan jawaban Aga.

"Hmm".

Gilang menatap Aga jengkel, menyebalkan sekali sahabat satu nya ini. Aga bangkit dari duduknya lalu tak lupa mengeluarkan uang seratus ribu satu lembar lalu menyerahkan kepada Gilang, setelah itu Aga melenggang pergi tanpa kepatah katapun.

"Emang sahabat the bes". Ucap Gilang mengacungkan jempol tangan nya. Bima menatap Gilang,"Najis giliran gini aja dipuji-puji". Ujar Bima

"Sirik lo"

Rara menatap punggung Aga yang menghilang dari balik pintu kantin,"Mereka itu bertiga-tiga terus ya?". Tanya Rara pada Lala yang sedang sibuk menancap bibir nya dengan lipstik terbaru keluaran dari brand dikorea.

"Hmm, mereka kan temen segalang segulung".

"Hah?". Ucap Rara tak mengerti.

"Aga ga masuk,dua curutnya ga masuk. Aga babak belur,dua curutnya juga gitu. Aga di skors, dua curutny juga begitu. Jadi mereka disebut nya temen segalang segulung". Jelas Lala, lalu Dianggukan oleh Rara.

"Ra". Panggil Bima.

"Iya?".

Bima menyodorkan ponselnya ke Rara,Rara menatap bingung ke arah Bima. Cantik tapi otak lemot biasa lah...

"Nomer". Ucap Bima. Dengan sengatan listrik yang bekerja di otaknya,Rara mengangguk paham lalu membulatkan bibir berbentuk huruf O.

"Cantik doang tapi lemot". Celetuk Lala.

Rara menggeplak tangan Lala pelan,"Diam, aku malu". Bisik Rara.

"Boleh kan gue minta nomer lo?". Tanya Bima dengan suara soft boy nya.

Rara bingung, gimana ini? Apakah nanti Aga marah? Tapi sepertinya tidak,Lalu Rara mengambil ponsel Bima.

"Dia memulai nya".

Boleh ga si?aku bikin jadi BimaRara? Oh nggak bercanda wkek

Next?

Seeyou 🦖💝

Salam dari Istri AGASARA AJI DIRGANTARA.

Bye.

Lala Ammera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lala Ammera

AGASARA [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang