15.Siapa?

838 29 2
                                    

Halo



Happy reading ❤️






Rara sibuk bergulat di dapur,memasak sarapan untuk dirinya dan juga Agasara. Sedangkan Agasara masih sibuk di dalam kamar entah apa yang dilakukan cowo itu.

Tangan Rara dengn lihay mengaduk-aduk nasi goreng.

Tak lama kemudian, Agasara turun dengan seragam lengkap nya tak lupa tas dan juga jaket di pundak nya.

"Bikin apa?". Tanya Agasara menghampiri Rara lalu mengecup singkat pipi kiri Rara.

"Nasi goreng,sana ah minggir". Ucap Rara dengan wajah yang memerah karna malu.

Manusia kaya Agasara tuh nggak baik buat kesehatan jantung.

Nanti bikin seneng nanti bikin sakit.

Sakitnya masih lama soalnya author sayang Rara.

Rara meletakkan dua piring nasi goreng di meja makan, kemudian keduanya memakan sarapannya dengan tenang tidak ada yang membuka suara hanya ada suara sendok dan garpu yang beradu dengb piring.

Setelah selesai makan, Rara hendak mencuci piring tapi tangan dicekal oleh Agasara.

"Gue aja". Ucap Agasara dianggukan oleh Rara.

Rara menglari kecil menuju lantai dua untuk mengambil Tas nya yang masih di sana.

Selesai dengan urusan rumah, Agasara kedepan lebih dulu untuk memanaskan motornya. Sebenarnya Agasara males naik motor hari ini tapi karna Rara kekeh untuk naik motor ya sudah akhirnya Agasara mengalah.

"Ayoo". Ajak Rara. Agasara memberikan helm khusus untuk Rara.

Diperjalanan keduanya tidak ada yang berbicara, Agasara fokus pada jalan sedangkan Rara fokus menikmati angin yang menerpa permukaan kulitnya.

Tangan yang melingkar di pinggang Agasara, memeluk erat.

Setelah beberapa menit,motor yang di kendarai Agasara terparkir rapih di parkiran SMA Garuda. Siswa-siswi yang melihat kedatangan mereka mendadak ricu entah karna suka atau iri,keduanya terlihat tidak perduli dengan sekitar.

Rara turun dari motornya lalu memberikan helm pada Agasara,"Aku kekelas duluan". Ucap Rara lalu berlari kecil menuju kelasnya.

Tak lama kepergian Rara, Agasara kedatangan dua manusia yang selalu mengganggu hidupnya. Siapa lagi kalau bukan Gilang dan Bima.

"Di lihat-lihat makin hari makin nempel". Goda Gilang sambil senderan di pundak Bima, tangannya mencoel-coel dagu Agasara.

"Iya lah,orang udah malem pertama". Sahut Bima.

Agasara pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Lo tau dari mana dia udah malem pertama?". Tanya Gilang pada Bima penasaran.

"Waktu itu gue pernah liat si Rara masuk tapi jalannya aneh". Gilang melototkan matanya sambil menganga kecil.

"Diam-diam menghanyutkan si sara". Bima memukul bahu Gilang,"Kalo Aga denger lo manggil nama itu habis nyawa lo". Ucap Bima berjalan masuk menuju kelas.

AGASARA [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang