16. Damn it

1.1K 38 19
                                    

hai











Beberapa hari belakangan ini bener-bener menguras habis tenaga Rara, entah apa yang terjadi tapi duduk pun rasanya sangat melelahkan. setelah minum obat,Rara masih setia memejamkan matanya tapi sebenarnya hati nya udah menggerutu karna Lio tak kunjung pergi.

kemana juga Agasara tak menampakkan batang hidungnya?

Rara merasakan elusan lembut di kepalanya,"Ra,kalau nanti hari nya tiba gue mohon jangan keluar setetes air mata lo buat aga ya". ucap Lio sambil terus mengelus kepala Rara.

"dia balik ra, dia kembali kesini".

setelah mengatakan itu Lio beranjak dari duduk nya lalu keluar dari uks meninggalkan rara sendiri. tak lama setelah kepergian lio,Rara membuka matanya perlahan.

"apa maksudnya si?". gumam Rara bingung.

tak lama pintu uks kembali terbuka menampilkan Lala sambil membawa dua tas di pundaknya.

"sehat lo?". tanya lala sambil melempar tas rara ke pangkuan gadis itu.

"aga kemana la?". bukan menjawab pertanyaan lala, rara justru bertanya kembali mengenai Agasara.

lala menaikan bahunya, menandakan bahwa dirinya tak tahu.

"ayo balik". ajak Lala dianggukan oleh Rara.

sekolah sudah sepi,hanya ada beberapa siswa yang masih menunggu jemputan. parkiran juga sudah kosong, berarti Agasara juga sudah pulang tapi kenapa tak menunggu dirinya? jangan menunggu. menemui dirinya di uks saja tidak.

pikiran overthinking Rara mulai berputar ditambah dengan omongan Lio di uks tadi.

"aga udah pulang tapi ko ngga nungguin aku ya". ucap Rara.

"pake ni,jangan banyak mikir ntar mati, ayo gue anter pulang". ucap Lala yang sudah duduk rapih di atas motor kesayangan, milk. vespa metic berwarna ungu.

setelah selesai memakai helm,Rara duduk di kursi penumpang dengan tatapan bingung. apa yang sebenarnya terjadi?

motor yang di kendarai Lala keluar dari area sekolah nya. dan tak jauh di belakang sana, ada seseorang yang memantau mereka berdua.

"Ra". panggil Lala sedikit teriak.

"apa?".

"kalau nanti hari nya tiba,jangan pernah lo keluar air mata lo buat aga ya". damn it, kenapa Lala mengucapkan kata yang sama dengan lio waktu di uks.

pikiran Rara semakin buruk tentang Agasara sekarang.

setelah beberapa menit, motor Lala berhenti tepat di depan rumah. ekspresi wajah Rara membuat Lala bingung,"Kenape lo?". tanya lala.

"omongan kamu yang tadi sama kaya omongan ka lio waktu di uks tadi". ujar Rara. Lala menggerutu dalam hati.

"aga kenapa?". bukan menjawab tapi Lala bersiap untuk pergi.

"duh ra,gue lupa. gue balik ya,bunda gue minta jemput tadi,bye". lala menepuk jidatan lalu melesat pergi meninggalkan rara.

Rara masih terdiri di halaman rumahnya sambil berpikir keras,sikap lala patut untuk di curigai.

berjalan masuk ke rumah,Rara melihat motor Agasara sudah terparkir di halaman berarti bener Agasara pulang duluan.

"aga". panggil Rara pelan.

deg.

seorang perempuan turun dari lantai dua dengan pakaian santai, perempuan itu tersenyum ramah ke arah Rara yang masih mematung di tempat. langkah perempuan itu berhenti tepat di hadapan rara,lalu menjulurkan tanganya mengajak rara bersalaman.

"cia". rara mengangguk kecil lalu membalas jabatan tangan cia.

"rara is-".

"felicia". ucapan rara terpotong dengan suara seseorang yang rara kenal, berjalan turun.

"Apa?".

"ayo". ajak Agasara tanpa melihat ke arah rara sedikitpun.

"nanti kita main ya,dadah sepupunya agasaraaaa". ucap Cia heboh. sedangkan rara masih mencerna ucapan dari perempuan tadi.

apa katanya?sepupu?

"GUE ISTRINYA ANJING". Teriak Rara dari dalam rumahnya, menyebalkan sekali.

rara menghentakkan kaki nya kesal, siapa perempuan itu? seenaknya aja.

siapapun perempuan itu,Rara ga perduli.

mau selingkuh atau jalangnya pun tetap ga perduli.

tapi kenapa hati nya berkata lain?...

rasa sakit tiba-tiba muncul saat melihat bagaimana suaminya memperlakukan gadis lain dengan sangat lembut.

motor yang Agasara kendarai berhenti tepat di depan rumah yang cukup besar.

"ayo masuk". Agasara menggandeng tangan felicia erat.

"ciaaaaaa......". seru

"kangen......". cia merentangkan tangannya memeluk ke dua laki-laki itu.

agasara tersenyum tipis melihat kelakuan tiga sahabat nya itu, tapi pikirannya terus memikirkan Rara yang sedang berada di rumah sendirian tanpa tau kejelasan dari semua ini.

"sini agasara". agasara mengangguk kecil lalu ikut bergabung dengan mereka.

tak lama, pintu terbuka menampilkan sosok yang selama ini dia sembunyikan dari siapapun kecuali ketiga sahabat nya ini.

"Sara..". panggil gadis itu langsung mengalihkan pandangan ketiga manusia yang sedang berpelukan manja.

"kenapa?". Agasara menghampiri gadis itu lalu mengelus rambutnya lembut.

"pulang, Rara sendirian". ujar nya.

Agasara menarik tubuh yang lebih kecil dari nya kedalam dekapannya, mengelus punggung gadia itu. Agasara melepas pelukannya lalu menangkup kedua pipi gadis itu,mengelus pipi itu lembut

"aku masih mau sama kamu". ucap Agasara mengecup singkat bibir pink cerry milik gadis itu.

"tapi ra-".

"ssstt,nanti aja". Agasara meletakkan jari telunjuk nya di depan bibir gadis itu lalu menggenggam tangan gadis itu membawanya bergabung dengn tiga sahabat nya.

"welcome back ciu". ucap gadis itu heboh.

cia menarik gadis itu kedalam pelukannya,"kangen banget Lala ameera". seru cia memeluk erat tubuh Lala.

hah?Lala? duh keceplosan bunda,mon maap ya rara🙏











jangan lupa votemet ya💜

thankyou

tbc.

byebye.













Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AGASARA [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang