Gendhis dan Aira kini berada di back stage. Mereka menghampiri Arfan dan Cacha alias Ascana. Kedua bocah itu terlihat bahagia setelah selesai tampil.
"Hebat banget kalian. masyaAllah," ucap Aira serius."Terima kasih, Ante," ucap Arfan dan Cacha berbarengan.
"Bukan ante, Cha. Tapi, Kak," ucap seorang yang baru masuk.
"Kak Arka," ucap Cacha girang dan mendekat, minta gendong. Ya Ampun."Namanya Kak Ai, Cha. Jangan panggil ante. Siapa tahu kak, Kak Ai jadi kakak kamu nanti," ucap Arkana yang disahuti suara batuk Mbak Gendhis dan jangan lupakan kekehannya yang ditahan, disamarkan dengan suara batuk.
"Maksudnya, Kak?" tanya Arfan kini.
Gendhia berdehem sekilas, lalu menyejajarkan wajahnya dengan eajah Arfan."Maksudnya, kalau Ante Ai nikah sama Kak Arkana, nanti Ante Ai jadi kakaknya Cacha, Fan," jelas Gendhis yang tentu mendapat delikan tajam dari Aira.
"Ya begitu, Fan. Mama kamu benar," Arkana menimpali.
"Asyikkk... Ante Arfan jadi kakak Cacha," celoteh cacha membuat Ai melotot."Ka, Enggak lupa kejadian SMA kan? mau diulang?" ucap Aira kalem.
"Boleh, asal setelahnya kamu tanggung jawab ngerawat aku dan anak-anakku," ucap Arkana santai.
"Kok anak-anakmu, Ar?" Mb Gendhis mewakilkan pertanyaan dalam hati Aira.
"Ya karena dia ibunya, jadi harus merawat anak-anaknya. Kan anak Aira itu anakku, Mbak," balas Arkana santai membuat Aira nggak mood lagi dan berniat melengos.
"Sejak SMA emang selalu gitu, Mbak dia. Didekati pakau cara apa saja nggak bisa mempan. Eh ujungnya aku digebukin," Arkana terkekeh membuat Aira yang berniat pergi justru berbalik.
Aira beristighfar. setelahnya, dia berbalik menatap Arkana yang masih menggendong Cacha. Aira tersenyum, senyum yang masih sama, senyum yang membuat dunia Arkana jungkir balik.
"Well, kalau memang kamu seserius itu, kenapa nggak datang temui papa mamaku? Ya, itu sih kalau kamu sanggup dengan syaratku nanti," ucap Aira diiringi senyum sarkas. Arkana yang tadi tersenyum lantas mengubah ekspresinta menjadi serius. Dia menurunkan Cacha dari gendongannya.
"Aku akan datang malam ini. dan aku akan lakukan syarat darimy sebisaku. Tapi ingat, kamu harus pegang kata-katamu," ucap Arkana serius.
"Seorang muslim pantang berkata bohong," ucap Aira tak kalah tegas.
tiga orang lain di sana hanya diam menyaksikan keduanya. Taj sadar juga, ada orang yang diam-diam merekam tiap kejadian."Sial!" Adhrian teriak frustasi. Tidak, ini tidak boleh dibiarkan!
"Aira tidak boleh menikah dengan siapapun kecuali aku!" ucapnya final.
"Anda jatuh cinta padanya?" tanya seto hati-hati.Adhrian terkekeh, "Jatuh cinta sangat. sampai-sampai aku ingin menguliti gadis itu,"ucap Adhrian.
Dia benci, benci sangat pada Aira. Namun dia juga menginginkan gadis itu sesaat setelah dia melihat video kalea dan mengingat pesan sang mama. Baginya kini, tak ada wanita lain yang boleh bersanding dengannya selain Aira. dan tak boleh ada lelaki lain yang bersanding dengan Aira selain dirinya.
Dia harus atur strategi. Dia tak mau Aira bahagia saat dia menderita. Aira harus ada dalam hidupnya dan ikut menderita bersamanya.
"Tidak tidak tidak. gadis sialan itu tidak boleh menikah dengan laku-laki lain selain aku!" ucapnya final.
"Siapkan mobil antar saya ke kediaman Patimura. sekarang!" ucap Adhrian.
Seto segera melaksanakan perintah.Setiba di rumah, Aira dikejutkan dengan kedatangan tamu tak diundang. Lelaki yang secara tegas menawarinya kesepakatan konyol dan kemudian orangtuanya meninggal, kini ada di depannya kini. Apa lelaki itu menuntut balas? namun dia hanya berkata jujur, kenapa dia harus dibalas?
"Ai. Sini sayang," pinta mama dan papa agar aira mendekat.
Aira patuh. dia duduk di samping ayah dan ibunya.
Adhrian menatap gadis itu. Dilihat dari sisi manapun, Aira adalah wanita cantik yang tak perlu berkoar dia cantik. Lihatlah, tanpa make up tebal saja gadis itu cantik. seperti sangat natural.
"mmm...," dehen Ario.
"Jadi, Ai. Nak Adhrian kemari berniat melamar kamu," ucap papa yang membuat Aira segera menoleh."Iya sayang. Adhrian mengaku salah untuk semua perkataannya dulu dan dia menyesal. Adhrian juga mengatakan, bahwa sang mama memberikan wasiat agar dia menikah denganmu," ucap sang papa.
"Papa enggak becanda, Kan? Lelaki ini hanya ingin menikahiku karena wasiat? Pa, di sini papa akan mengorbankan kebahagiaan putri papa lho."
"Dan Pak Adhrian. Bukankah anda bilang pada saya, bahwa anda punya kekasih? Bukannya sekarang anda bebas jika ingin menikah dengan dia? lantas kenapa anda berbalik ke saya?" tanya Aira marah.
"Pacar saya selingkuh dan saya sudah putus dengannya," ucap Adhrian.
"Dan anda jadikan saya ban serep? Oh, atau jangan-jangan anda ingin balas dendam? karena kejujuran saya membuat orangtua anda meninggal? semua bukan salah saya. Saya hanya mengatakan apa yang anda katakan, saya hanya melindungi diri saya dan memberikan penjelasan yang sebenarnya pada semua orang agar tidak ada salah sangka. jadi anda salah tempat bila mau balas ke saya," ucap Aira. Mama memeluknya. sedangkan Adhrian di seberang sana mengepalkan tangan. Kenapa gadis ini sangat pintar
"Apapun yang anda pikirkan tentang saya, silakan nona. Namun satu hal, saya hanya mau menikah dengan Anda. Dan saya, Adhrian. berjanji tidak akan membiarkan seorang lelakipun mendekati anda apalagi sampai melamar anda," ucap Adrian lantang.
"Jangan macam-macam Adrian," tegur Ario.
Adrian menunduk. Dia harus berakting. Namun, saat bayangan lelaki lain hendak melamar Aira, rasa sakit hatinya menajdi bertambah.
"Saya mohon. izinkan saya menikahi Aira. Saya janji akan memenuhi syarat apapun dari Aira," ucap Adrian menunduk.Aira dan semua yang ada di ruangan itu menganga.
"Apapun?" tanya Aira."Apapun," balas Adhrian. "Saya butuh kamu Aira," lanjut Adhrian. masih menangis
setelah sekian menit dan menahan tangis yang akan keluar. Air kemudian berkata, "Baik. syarat saya hanya satu."
Adhrian mendongak. Matanya berbinar.
"Apa? Saya akan berikan berapapun yang kamu mau. apapun yang kamu mau tinggal bilang Aira," ucap Adhrian."Maaf, saya tidak butuh harta. Saya butuh anda selama 40 hari selalu salat jamaah di masjid, tanpa tertinggal sekalipun dari imam. Dan anda harus berdiri tepat di belakang imam. Allah dan ayah saya akan menjadi saksi," ucap Aira. Adhrian terperangah.
"Aaa...pha," ucapnya.
"Kalau anda tidak sanggup tidak apa-apa. Karena itu syarat paling mudah dari saya sebagai langkah awal karena, setelah nikah dengan saya nanti. Saya akan banyak meminta, seperti anda tidak berjabat tanga dengan lawan jenis yang bukan mahram sekalipun. Dan perlu anda tahu, bahwa saya belum pernah jatuh cinta sekali pun. sekali pun selain pada Rasul saya. Saya juga belum pernah pacaran dan belum pernah menyentuh seorang lelaki pun selain ayah dan kakak saya, juga seorang lelaku bernama Arkana. Saya menyentuhnya bukan sengaja, tetapi karena memukulnya. Dan itu seingat saya sejak saya mengenal bahwa saya wanita. Jadi, saya juga tidaj ingin berbagi cinta. Jadi, kalau anda benar-benar ingin nikah dengan saya, anda harus siap. Namun, bila anda ingin nikah dengan saya karena balas dendam, saya pastikan bahwa saat anda menyentuh dengan sengaja wanita non mahram, menyentuh saja. Saya pastikan bahwa saya menggugat cerai anda dan anda tidak akan pernah dapat akses bertemu saya, seumur hidup kecuali Allah sendirinyang pertemukan kita. Jadi apa anda sanggup?"Ucapan Aira membuat dadanya begidik.
"Bila anda tak sanggup dan anggap itu bentuk kesialan. maka biarkan lelaki lain yang akan mendapatkan hal yang menurut anda sial itu," lanjut Aira.
Dada Ardhan bergejolak. Lelaki lain menyentuh Aira? memilikinya? jangan harap!
"Saya bersedia. Saya akan membeli runah daerah sini dan akan menjalankan misi pertama," ucap Adhrian.
"terserah Anda," balas Aira lalu berdiri berniat masuk kamar.
"hanya salat subuh saja?" tanya Adhrian.
"Ya," balas Aira tanpa menoleh.'Tunggu saja, aku akan menang. dan aku akan buat kamu hancur,' ucap Adhrian dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aira Pilih Siapa?
HumorAira Fatimah. Dia bagaikan sekuntum bunga yang cantik. Dia tak perlu tebar pesona pada sang kumbang agar datang, tetapi kumbang justru yang menghampirinya. Dia tak perlu mencari cara agar disebut cantik. Sebab cantik telah melekat dalam dirinya. Dia...