03-SHAKALARA

90 56 52
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diary Lara >

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diary Lara >.<
Ditulis oleh: Keylara Senja Gradixta

02/02/2020

bahagiaa banget punya pacar sebaik dia, sepengertian dia, seperfect dia. dia selalu tau gimana caranya buat aku bahagia, dia ngebuktiin kata-kata dia, seperti biasa. ga pernah berjanji, mulut nya diam, tapi sikap yang bergerak. dia bilang, suka denger aku marah, dia selalu ngelakuin hal yang ga aku suka. supaya aku marah terus dia bisa bujuk aku terus, lucu kan? iyalaa pacarr akuu. udaa seharian ini aku senyum terus cuma karena dia, happy banget rasanya. dia buat aku ngerasa nyaman, aman dan di sayang. aku dikenalin ke bunda nya, ke temen temen rl dia HAHAHA malu bangett, tapi aku bahagia banget punya pacar sekomplit dia. dia tu banyak job nya, jadi pacar, preman, pelawak, tukang pamer makanan, dll.

Lara terisak membacanya. Dia pikir, Arshaka akan selamanya indah seperti yang telah di tulis olehnya dahulu. Namun, seperti orang bilang semua akan berubah pada waktunya, jika tidak, berarti belum waktunya.

Lara mengusap air matanya kasar, ia menghela nafasnya dan membuka halaman selanjutnya "Setidaknya Tuhan pernah menitipkan bahagia, atas hadirmu dalam kisahku." Kata Lara seorang diri.

Mau tahu nggak dia siapa? Dia itu Arshaka Agnibrata, he is my favorit boy. He is a good man, smart, support system and very funny. He really knows how to make me calm, comfortable, happy. a man who may not actually be destined to be with me but god sent him for me, it really makes me happy, and grateful. He also knows how to make me always obsessed with his love & affection he is also great because he has survived this far with me, I hope he will be happy to be with me and always be with me, I love him, he loves me.

Lara tersenyum kecut usai membaca tulisannya sendiri. Air matanya pun luruh kembali, sesakit inikah rasanya?

"Lo nggak boleh sedih, lo harus kuat!" Ujar Lara pada dirinya sendiri.

"Buktiin kalo lo bisa tanpa Shaka!"

Lara pun menghela nafasnya, ia menatap pantulan dirinya pada sebuah cermin yang terpajang di kamarnya.

SHAKALARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang