06-SHAKALARA

69 48 66
                                    

Happy Reading...

Brakkk

Pranggg

"ARGHHH" Arshaka berteriak frustasi sambil menjambak rambutnya kasar. Semua yang ada di depannya pun di pecahkan, termasuk vas bunga mini pemberian mendiang buyutnya.

Kata kata Lara yang kian berkelana di benak Arshaka terus mengganggu nya.

"Maafin gue..." Lirih Arshaka lalu terduduk lemas di lantai kamarnya.

Arshaka memejamkan matanya, tangannya terkepal kuat, gigi nya pun bergemelutuk menahan emosi yang kian menyeruak di dadanya.

"Gue emang brengsek, pecundang, bajingan, dan gue nggak pantes idup di dunia" Tutur Arshaka pada dirinya sendiri.

"Gue sadar itu Ra, tapi ini semua gara gara bipolar gue..."

Arshaka pun memukul mukul dada bidangnya sendiri. Hatinya terasa sangat sesak.

"Gue benci diri gue sendiri" Kata Arshaka sebelum kesadarannya hilang.

Gangguan bipolar atau yang biasa disebut dengan manik depresif adalah suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati mulai dari posisi terendah depresif/tertekan ke tertinggi/manik.

Penyebab pasti gangguan bipolar tidak diketahui, namun kombinasi genetika, lingkungan, serta struktur dan senyawa kimia pada otak yang berubah mungkin berperan atas terjadinya gangguan.

♡♡♡

Lara memutuskan untuk tidak masuk kuliah hari ini. Matanya sembab, wajahnya berantakan, dan keningnya sedikit panas. Karena melihat dirinya yang begitu kacau, Lara pun memutuskan untuk mandi.

Setelah selesai dengan kegiatan mandi nya, Lara duduk di kursi meja belajarnya. Ia mengambil teman curhatnya yang terletak di nakas. Buku diary bermotif astronot adalah teman curhatnya sekaligus teman hidupnya. Segala suka dan duka saat Lara menjalani hidupnya, tertulis dengan apik di buku tersebut.

Diary Lara >.<

Mama, papa...
Lara kangen, Lara pengin peluk mama sama papa, Lara pengin liat wajah asli mama papa, Lara pengin ngerasain kehangatan keluarga ma, pa.
Dari kecil, Lara nggak pernah ngerasain itu. Lara kesepian. Lara sekarang tinggal di apartemen. Bang Athar tinggal sama tante Shaveena sama om Raga. Lara pengi curhat sama mama...
Lara capek ma, Lara capek.
Arshaka jahat ma, dia jahat.
Badan Lara memar semua gara gara cambukan dia, pipi Lara juga merah gara gara ditampar sama dia ma.
Papa, mama...
Marahin Arshaka...
Bela Lara ma, pa...
Lara pengin dimanja sama kalian :"
Kalian kapan dateng ke mimpi nya Lara? Tiap malem, Lara berdoa biar kita sekeluarga bisa ketemu di mimpi. Tapi itu cuman angan angan. Hehe
Kalian tau nggak? Tiap malem, Lara keluar sambil ngeliatin bintang bintang di langit. Kata bang Athar, mama sama papa juga suka angkasa ya? Lara pengin banget ngeliat bintang bareng sama mama sama papa, sama bang Athar juga.

Air mata yang sedari tadi Lara tahan mati mati an pun kini terjun begitu saja.

Kalo nanti Lara ketemu sama mama sama papa, Lara bakal curhat lebih panjang lagi. Mama sama papa cepet pulang dong, Lara kangen, lebaran tahun ini pulang ya?

Lara menatap sayu tulisan tangannya itu. Kerinduan terhadap kedua orang tuanya semakin menjadi jadi.

"Kalo nanti mama sama papa balik, Lara bakal puasa nazar" Tekad Lara sambil terkekeh pelan.

***

Untuk menghilangkan rasa bosan nya, Lara pun memilih untuk jalan jalan ke taman kota. Itung itung self healing katanya. Sore sore seperti ini, taman kota biasanya di penuhi oleh manusia manusia bucin. Namun Lara tak peduli, ia lebih memilih sendiri daripada mengajak Arshaka bahkan Maureen sekalipun.

SHAKALARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang