05-SHAKALARA

66 53 48
                                    

Happy Reading...

"Nggak mau nginep aja?" Tanya Shaveena.

Lara pun tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Ia memegangi punggung tangan tantenya itu dengan penuh kasih sayang.

"Lara mau balik ke apart aja tan, lagian Minggu depan juga Lara bakalan kesini lagi"

Shaveena hanya menghela nafasnya pasrah "Yaudah kalau itu mau kamu, tapi kamu harus janji loh ya selalu bawain tante ayam kecap" Kata Shaveena diakhiri kekehan di akhir kalimatnya.

Lara merotasikan bola matanya jengah "Iyaa deh iyaa"

"OMG EMPAL GEPUK BUATAN KAK LAYA ENAK SYEKALIHH" Pekik Friska tatkala dirinya memasukkan masakan Lara ke dalam mulutnya.

***

"Cewek" Goda salah satu dari komplotan preman yang berjarak lima meter dari Lara.

Lara yang tengah memainkan ponselnya pun terlonjak kaget. Ia tengah menunggu taxi online yang di pesannya di halte dekat rumahnya. Sebenarnya Athar sudah menawarkannya tumpangan, namun Lara tolak mentah mentah karena tak mau merepotkan abangnya itu.

"Lo siapa?" Tanya Lara tanpa rasa takut.

Bukannya menjawab, komplotan preman yang berjumlah lima orang tersebut justru semakin mendekat ke arah Lara. Bahkan, salah satu dari mereka ada yang mengendus ngendus tubuh Lara.

Lara yang merasa risih pun segera berdiri dari duduknya, ia melenggang meninggalkan mereka semua tanpa sepatah kata pun.

"Heh" Cegat salah satu dari mereka seraya memegangi bahu Lara.

Lara dengan kasar menepis tangan tersebut dan memelintirnya hingga membuat sang empu merengek minta dilepaskan.

"LO SIAPA?!" Teriak Lara merasa muak.

"A-aduuuuh, le-lepasin neng sa-sakiiit" Rengek preman tersebut.

Lara tersenyum miring dibuatnya. Ia pun menghempaskan preman tersebut ke tanah dan menginjak punggung nya.

"ARGHHH"

"Cuman segini doang kemampuan lo, HAH?!"

Bugh

"BERANI LO?!!"

Lara memegang kepalanya yang tiba tiba terasa pening. Salah satu dari mereka ada yang memukul lehernya dengan balok kayu. Bagaimana pun Lara juga manusia, di hantam balok dengan sebegitu kerasnya pasti membuatnya merasakan sakit yang hebat.

"Sialan" Cicit Lara sebelum kesadarannya hilang.

***
0823********

|Send a picture
|Jadi...gimana bro?

Tubuh Arshaka menegang ketika melihat gambar yang dikirimkan oleh nomor yang tidak dikenalinya. Di sana, tampak Lara yang tengah terbaring lemah dengan wajah yang sangat memprihatinkan. Arshaka mengepalkan kedua tangannya dengan mata yang sudah memerah.

Jangan lo sentuh Lara seujung rambut pun|

|Iih tackutt
|Hahaha
|Kalo lo mau Lara selamat, lo harus datengin gue tuan Arshaka yang terhormat
|Sharelock

Tanpa ba bi bu lagi, Arshaka langsung menyambar kunci motornya yang ia letakkan di sebuah nakas. Sesampainya di kediaman orang tersebut, Arshaka langsung meninju dengan beringas penjaga dari rumah yang terlihat horror tersebut.

"MATI LO ANJING!"

Bugh

Bugh

SHAKALARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang