07-SHAKALARA

48 26 57
                                    

Selamat membaca

Keheningan dengan lancangnya menyapa suasana malam hari ini. Dua insan yang saling beradu tatapan tajam itu semakin hanyut akan asumsi nya masing masing. Sejurus kemudian, Arshaka dengan entengnya menggendong tubuh ringkih Lara layaknya koala untuk masuk ke dalam kamarnya.

"LEPASIN GUE!!" Teriak Lara sambil memukul punggung tegap Arshaka.

Arshaka hanya diam dan tak menggubris perkataan Lara. Tatapannya datar, nafasnya memburu, dan fikiran nya berkelana entah kemana. Nomor yang tak dikenalinya, kembali mengirimkan pesan yang berisi foto kemesraan saat Lara tengah memakan harum manis bersama Nevan. Dalam sekejap, gangguan bipolar yang di deritanya pun kambuh.

Arshaka melempar tubuh Lara ke atas kasur big size miliknya. Netra nya yang setajam elang itu bagai menghunus netra teduh milik Lara. Arshaka semakin mendekatkan tubuhnya, ia membungkuk sambil menatap tajam Lara yang terletak di bawahnya.

"Jangan gitu" Lirih Arshaka lembut.

Sejurus kemudian, ia menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Lara. Ia menangis tanpa suara di sana. Sungguh, ia lelah dengan semua ini. Penyakit yang di deritanya, membuatnya menjadi manusia labil yang pada sewaktu waktu bisa saja membahayakan orang lain.

"Aku nggak suka kamu sama dia..." Lanjut Arshaka.

Lara tertegun ketika lehernya merasakan cairan yang sedikit hangat.

"Lo... nangis?" Tanyanya.

Tak ada jawaban lagi dari Arshaka. Hal itu membuat Lara mengulum bibirnya ke dalam untuk menghilangkan kegugupan nya. Sudah lama sekali ia tak merasakan seperti ini, dipeluk oleh kekasih nya sendiri.

"Nggak usah nangis" Lara terkekeh pelan sambil mengusap penuh sayang rambut klimis Arshaka.

Di bawah sana, senyuman indah tercetak jelas pada bibir Arshaka. Ia sangat senang ketika Lara mengelus rambutnya dengan sebegitu lembut. Ia pun dengan segera menegakkan tubuhnya kembali.

"Jangan gitu lagi ya?..." Rengek Arshaka.

Tawa Lara seketika pecah saat itu juga. Sungguh, benarkah di depannya ini adalah seorang Arshaka agnibrata? Jika iya, mengapa perlakuannya berbeda seratus delapan puluh derajat dengan yang lalu?

"Sejak kapan lo jadi cengeng gini Ka?" Tanya Lara dengan kekehan nya.

Arshaka memanyunkan bibirnya " Sejak kamu menjauh dari aku. Aku nggak bisa tidur tiap malem cuman buat mikirin kamu"

"Oh ya?"

Anggukan cepat dari kepala Arshaka itu membuat Lara semakin gemas akan tingkah lucu Arshaka.

"Gemes banget sih"

"Emang"

Mereka pun saling tatap satu sama lain seolah sedang berkomunikasi menggunakan matanya.

"Ra, lo tau nggak sih?"

"Nggak tau"

"Nama lo itu cuman tujuh huruf. Tapi itu berhasil bikin gue kepikiran lo terus"

***

Reygan memiringkan kepalanya ketika menyadari bahwa Arshaka sedari tadi tengah mesem mesem tak jelas. Alisnya berkerut dengan wajah penuh tanda tanya khas dari seorang Reygan agnibrata.

SHAKALARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang