{01}

255 15 0
                                    

Jam 05:30

Pagi pertama di tahun ajaran baru, Aku sekarang sudah kelas 11. Seperti biasa temanku sudah menjemputku didepan rumah Tanteku. Merekalah yang menemaniku sejak nenekku meninggal sampai sekarang. Mereka adalah dua sejoli yang selalu bermesraan tidak tau tempat yaitu Jone dan Jeremy. Sering kali aku berfikir untuk membunuh mereka berdua karena jijik dengan kemesraannya. Akupun segera keluar rumah dan segera kami berangkat.

*Saat di jalan*

"Jone... Hari ini hari jadi hubungan kita, kamu udah nyiapin hadiah buat aku kan?" Kata si Jeremy yang manja tidak tau tempat.

"Ah sayang, aku lupa hari ini hari jadi hubungan kita. Kamu mau aku belikan apa hm?" Jawab Jone yang sedang bermain game di ponselnya.

"Sayang.. kamu sibuk sama hp terus, stop main game yang ga guna itu!" ucap Jeremy geram.

"Huhh.. baiklah sayangku. Sini tubuhmu biar aku peluk" sahut Jone sambil menaruh ponselnya ke saku.

"Ngga mau! Kamu kan cuma mentingin game dari pada aku!."

"Aduh sayang.. kamu kalau lagi marah gini makin lucu deh" ucap Jone yang mencoba merayu Jeremy.

"Jeremy... Sepulang sekolah nanti aku ajak kamu ke mall, kamu mau?"

"Serius?"

"Iya sayang, nanti beli aja apa yang kamu mau."

"Asik! I love you Jone."

"Love you too Jeremy."

Aku yang mendengar percakapan mereka dari belakang rasanya ingin mencekek mereka berdua saat itu juga. Tetapi setelah drama yang tidak penting itu akhirnya kami bertiga sampai ke sekolah pukul 07:15. Masih ada 15 menit lagi sebelum masuk kelas. Aku ingin berkeliling sambil melihat murid baru di kelas 10.

"Kalian berdua lanjutkan saja kemesraan kalian di kelas yahh.. aku ingin berjalan-jalan keliling sekolah sebentar!" ucapku sambil tersenyum.

"Baiklah Tio!" Ucap Jone dan Jeremy serempak.

"Kalau dilihat-lihat ternyata Tio manis juga yah..."

"Apa Jone!? Coba katakan sekali lagi!?"

"M-maksudku Jeremy... aku diberi Tio permen yang manis sekali, tapi tidak ada yang lebih manis darimu wahai Jeremyku sayang."

Aku sedang berjalan-jalan didepan kelas 10 sambil melihat murid-murid baru tiba-tiba, Aku menabrak seseorang sehingga tasku terjatuh. Saat mengambil tasku seseorang yang aku tabrak mengulurkan tangannya.

"M-maaf... Aku terlalu sibuk dengan ponselku jadi aku tidak melihatmu. Apa kau baik-baik saja?" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"Terima kasih, tapi aku tidak apa apa" Aku menggenggam tangannya, dan menatap matanya. Aku melihat dia tersenyum manis padaku dan tatapannya yang indah membuat hatiku luluh.

"Sekali lagi maaf, aku harus segera pergi. Semoga harimu menyenangkan" ucapnya sambil berjalan pergi.

"T-tidak apa apa, terima kasih sekali lagi."

Aku mulai berlari ke kelas untuk menemui Jone dan Jeremy. Aku mulai menceritakan hal yang terjadi tadi, dan mereka merespon ceritaku.

"Wahh... Akhirnya si imut kita menemukan cintanya" ujar Jone.

"Mungkin jika kamu mendapatkannya kamu akan di sayang seperti Jone menyayangiku, karena kamu begitu imut Tio. Iya kan sayang?"

"Betul sekali sayang, dia tipemu banget Tio?" tanya Jone.

"Ah.. tidak, aku suka saat dia tersenyum padaku. Senyuman itu membuatku terbayang-bayang wajahnya" jawabku sambil menopang dagu.

"Sepertinya kau sudah jatuh cinta pada pandangan pertama Tio. Senangnya Tio punya orang yang dia cintai selain neneknya, hehe."

"T-tapi apakah aku bisa memilikinya?"

"Oh tentu saja bisa! Kamu harus melakukan apa yang hatimu katakan Tio. Dengan begitu kamu bisa memilikinya!." jawab Jeremy.

*Suara bel masuk*

Bu guru masuk kedalam kelas kami dan ada seseorang yang mengikuti dari belakang. Ternyata itu adalah laki-laki yang aku tabrak saat didepan kelas 10. Bu guru menyuruhnya memperkenalkan diri. Teman-temanku sadar kalau aku terpaku menatap si anak baru itu, dan mengetahui kalau anak baru itulah yang aku ceritakan.

*****

YANDERE BOY [JAEYONG]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang