"Kiw dd Naren prikitiw makin syantik aja nie"
Naren menatap jengan sang bunda yang sedari tadi tak berhenti menggoda nya. Ntah itu mengatakan cantik, seksi, manis dll.
Padahal menurut naren sendiri dia ini tampan bukan cantik dan kalo seksi yang memang bener sih kalo naren seksi. Ohok!
"Apasih bunda ! Gangguin naren terus, naren bilangin ayah mau huh?!"
"Idiw kata nya ketua geng kok ngaduan"
Naren mengacak rambut nya prustasi bingung ngadepin bunda nya yang jail nya ngga ketulungan.
"Udah ah! Naren mau balapan aja" ucap Naren, ia berjalan keluar rumah dengan bibir mengerucut dan tak lupa juga kaki yang di hentak - hentakan.
"Pfft! Dasar anak kecil sok balapan ntar jatuh nangis" gumam bunda naren.
Di luar rumah Naren kini sedang telponan dengan temen nya yang ngasih tau ke dia kalo ada balapan sore ini.
"Halo? Jadi gimana.."
"Siap Na! Mereka nantang kita katanya yang kalah bakal sujud"
"Eh? Cih! Kita ngga akan kalah, yaudah tunggu gue disana"
Setelah mematikan sambungan telepon mereka, Naren menaiki montor nya dan melaju kencang menjauhi rumah nya.
"KALIAN SIAP? SATU, DUA , TIGAAAA" setelah teriakan ketiga terdengar dua manusia yang mengendarai motor melaju kencang saling menyalip dan saling berbuat curang.
Ada belokan tajam di depan membuat Naren fokus dan tidak melihat Makhluk licik di belakang nya.
Lawan main Naren mendorong motor Naren dengan kaki panjang nya setelah itu melaju pergi meninggalkan Naren yang terguling - guling di jalan.
Darah bercecer dimana - mana di pikiran Naren hanya terbayang senyun jail sang bunda.
"Maaf bun..Naren kalah" lirih Naren, badan nya yang tadi nya kejang - kejang menjadi normal umh... Tidak! Seperti nya kaku.
Yah.. Naren sudah tiada.
"NARENZAAA!!!" teriakan itu berasal dari kakak Naren( Aslya ) kakak perempuan yang menurut Naren tidak menyayanginya karena selalu bersifat cuek.
Padahal Aslya selalu mengawasi dan menjaga sang adik dari jauh dengan kamera pengintai berukuran kecil di motor Naren.
Aslya datang menghampiri Naren bersama teman - teman Naren ia menunduk sedih mentap sang adik di pelukan nya yang sudah tak bernyawa.
"Hiks.. N - naren! Maaf...kakak teledor ngga bisa jagain adik kecil kakak.. Hiks" Aslya memeluk erat sang adik sambil terisak.
"R, rangga... Hubungi bunda hahh d, dan ayah!" Aslya berucap susah payah, beginilah dia kalo melihat adik nya terluka pasti sesak nafas nya akan kambuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENZA [BL] END ✅
Short Story[FOLLOW AND VOMMENT] Narenza yang mengalami suatu kejadian yang menabjubkan yaitu bertransmigrasi ke tubuh pemuda yang memiliki nama sepertinya tapi sifat dan nasib yang berbeda. WARN ⚠️ cerita ini mengandung unsur : ➱ homo ➱ gay ➱ bxb ➱ lakik x la...