S E B E L A S

13.4K 1.3K 100
                                    

HAPPY READING!

𓆡𓆝𓆞𓆟𓆜𓆛
Warning ⚠️
Bahasa nya campur










































꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚૮꒰˵•ᵜ•˵꒱ა‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Siswa - siswi yang berada di situ menatap ngeri Naren yang memukul Marvin dengan bruntal Marvin yang belum siap dengan serangan Naren terkapar lemas.

Naren menatap benci Marvin lalu ia menatap empat manusia di belakang nya yang menatap Naren dengan tatapan horor.

Dorr!

Dorr!

Dorr!

Dorr!

Ntah dapat dari mana pistol di tangan Naren itu dia menembakan peluru nya ke Dery, Reija, Eja dan Grey, sengaja ia plesetkan hanya untuk menggores pipi ke empat remaja tersebut membuat mereka terdiam membeku.

Dengan perlahan Naren menghampiri mereka ia berhenti di depan Grey, menatap datar wajah kaku Grey. "Kau.. Manusia gila ya? Berani sekali manusia kotor seperti mu memaksa Haekal meminum minuman yang membuat nya alergi? Heh.. denger - denger nie ya... Kamu alergi udang jadi selalu hati - hati ya karena bisa aja suatu hari nanti aku masukin makanan kamu dengan campuran udang yang di halusin..." Naren berbisik di telinga Grey lalu menjauhkan tubuh nya dari Grey ia tersenyum sinis menatap Ketiga manusia di depan nya.

Raut wajah nya berganti murung menatap sedih Dery "ouh.. Malang nya Haekal punya abang ngga tau diri kaya dia!" Naren menunjuk Dery tepat di depan wajah nya.

"Huhh! Dan aku lebih malang kenapa tidak bisa memberi pelajaran ketiga manusia ini seperti Marvin hmmm"

Bibir Naren melengkung kebawah lalu berganti dengan lengkungan manis, menatap Haekal yang masih terdiam dia membantu Haekal berdiri "ayoo! Periksa tubuh mu sebelum alergi itu menyerang.. Omg! Kurasa kau sudah merasakan rasa sakit nya?"

"Hiks.. Naa s, sakit.." Lirih Haekal ia mencengkram dada nya kuat. Dengan cepat Naren mempapah Haekal "pinjam kan aku mobil kalian cepat!" teriak nya pada siswa - siswi yang menatap nya takut - takut.





























Sedari tadi Naren tidak berhenti mondar - mandir di depan ruang rawat Haekal. Naren sudah menghubungi orang tua Haekal meminta mereka datang.

Tap! Tap! Tap!

Seorang pria cantik menepuk pelan pundah Naren "d-dimana Haekal, nak?" pria manis itu terlihat bergetar takut.

"Naren belum tau uncle, tenang dulu Naren yakin Haekal ngga papa! Dia kan kuat 💪"

Reyen Sieo Dransraixc ,papa dari Haekal mengusap air mata di pipi nya ia tersenyum tipis menatap haru Naren.

Baru kali ini dia melihat seseorang yang tulus berteman dengan anak nya.

NARENZA [BL] END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang