L I M A B E L A S

17.4K 1.3K 243
                                    

| Happy Reading  !

───

Vomment nyaa dong !
Blue tunggu notip dari kalian ~
──────────────────


Aresa membelai pipi Naren dengan penuh kelembutan ia tersenyum kecil melihat tubuh Naren yang sudah memucat.

"Kalo begini, Nana nya bunda ngga akan marah lagi ke bunda, Hehe.."

Dengan pelan Aresa mengoles kan pelembab bibir ke bibir Naren.

Setelah selesai ia keluar dari ruangan gelap tempat ia meletakan tubuh kaku Narenza, sebelum menutup pintu ia tersenyum tipis menatap Narenza.

Di luar Arga menunggu Aresa, melihat Aresa yang sudah selesai dan keluar ia menghampiri sang istri "bagaimana sayang?" Tanya Arga.

Aresa mengagguk kecil ia membelai pipi Arga penuh kasih sayang "iyaa~ habis ini kita kerumah Daddy aku! Naren yang bakal jadi persembahan" ucap Aresa.

"Bagus!"

"Harus nya kamu dulu ikutan pura - pura sayang sama dia! Biar makin bagus ngga kaya gini, sedikit sulit?"

Arga menghela nafas "terlalu susah sayang.. Aku sudah terlalu benci dengan anak itu " ucap nya.

"Yaudah ngga papa yang penting anak itu sudah disini dan akan menjadi persembahan! Omg aku tidak sabar menunggu hari besok"

"Sama dengan mu. Aku juga tidak sabar"

"Ternyata anak itu bodoh ya"

"ahahaha! Bukan nya emang?"

"Tidak! Aku merasa setelah dia bangun dari pingsan nya di sedikit berubah"

"Sudah lah ngga usah di pikirin"

"Uhm..."

"Bun?"  Grey menatap bungung kedua orang tua nya yang berdiri di depan kamar kosong, salah satu tempat yang tidak pernah ia dan saudara² nya datangi.

Aresa menoleh  menatap Grey "ah! Sayang ada apa hm?" Ucap Aresa.

"Ayah sama Bunbun ngapain...?"

Aresa mendekati Grey ia memeluk erat tubuh Grey "anak bungsu Bunbun~" gumam Aresa riang.

Grey yang mendengar gumaman pelan Aresa, mengerutkan dahi nya bingung 'anak bungsu? Naren kan..' Batin Grey.

"Maksud Bunbun apa, Grey ngga paham.."

Tersenyum kecil Aresa mengusak surai sang anak "ngga sayang, ayo kita makan malam~" ucap Aresa.

"Hei! Jangan lupakan ayah!"

"Bunbun ayo duluan tinggalin ayah~"

"Goo!"

"Hei!"

Kania menutup mulut nya ia terisak kecil, punggung nya tampak bergetar takut, di sana Narenza terbaring kaku tanpa nyawa eh mungkin (?).

NARENZA [BL] END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang