T U J U H

20.7K 1.8K 163
                                    

Seorang remaja tampan sedang termenung di depan jendela kamar nya menatap bulan yang terlihat lebih indah dari pada malam - malam sebelum nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang remaja tampan sedang termenung di depan jendela kamar nya menatap bulan yang terlihat lebih indah dari pada malam - malam sebelum nya.

"Gue bukan homosexual yang gue tau gue itu Narensexual pfft.."

Remaja itu Jean, memejam kan mata nya menikmati angin malam di pikiran nya selalu terbayang wajah Naren yang selalu menatap diri nya kesal.

"Lucu.. tapi kenapa dia selalu natap kesal ke gue ya? Kaya nya gue ngga pernah dah cari masalah sama dia"

Jean memutar otak nya mencari tau kesalahan nya yang membuat Naren selalu menatap kesal dan penuh amarah ke pada nya.

Ia berdecak kesal membaringkan tubuh nya di kasur memejamkan mata nya berusaha tertidur dengan membayangkan Naren yang tersenyum manis menatap nya ceria.








Naren menatap serius kartun favorite nya itu mulut nya aktif mengunyah kukis buatan Narenzo yang dia bawa tadi pagi.

"Ini miaw ngeselin banget sie! Tapi unyu - unyu" ucap Naren gemas menatap kartun favorite nya.

Naren berada di ruang tamu nonton kartun di tv sendirian tadi nya bareng bunda Aresa tapi bunda Aresa pamit mau tidur dah ngantuk kata nya.

"Naren.." Suara berat Arga membuat Naren tersentak kaget.

Naren mengelus dada nya, menghela nafas pelan dia kira hantu tadi "apa yah?" Jawab Naren tenang.

Arga menatap kukis di tangan Naren "apa yang kamu makan dan dari mana kamu mendapat kan nya?"

Naren mengangkat tinggi - tinggi kukis di tangan nya "nih liat apa nie? Kukis! Masa ngga tau sie" Eh! Wait 'gue bilang aja kali ya kalo ini dari kak Narenzo' batin Naren.

"Tau.. Dari mana kamu mendapat kan nya"

"Dari kak narenzo.."

Di sana Arga terdiam dan Naren yang melihat keterdiaman Arga menjadi senang dan merasa menang.

'Semoga bukan dia..'

Arga mendekati Naren duduk di samping Naren ia menatap kukis di hadapan Naren berdoa semoga kukis itu rasa nya bukan seperti rasa yany pernah ia coba dulu.

Arga mengambil sebiji kukis dan mendapat tatapan sinis dari Naren "apasih sebiji nih" ucap Arga memperlihat kan satu kukis di tangan nya.

"Satu juga kalo di ambil satu lagi jadi banyak" gumam Naren kesal, bibir nya merengut lucu dan Arga terkekeh melihat ekspresi imut Naren, anak nya.

Dengan perlahan Arga menggigit kukis itu mengunyah nya pelan dan menutup mata nya menikmati rasa kukis tersebut.

Di samping nya Naren menatap sebal.

'Sialan! Rasa nya sama' batin Arga.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NARENZA [BL] END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang