11 || E N D

677 50 0
                                    

2 tahun kemudian

Di universitas Pradipta terlihat 2 cewek yang sejak tadi mengantri cilok dan sibuk berbincang bincang. Terlihat di pergelangan tangan mereka berdua ada sebuah gelang berbentuk bulan dan satunya lagi berbentuk bintang.

"jadi lu masih ada kegiatan lagi?" ucap seorang cewek dengan rambut pendek sebahunya

"iya, lu pulang aja entar gw kerumah lu" ucap cewek lainnya dengan rambut cepolnya.

Itu Sasya dan Caca, mereka sekarang menjadi mahasiswi semester 4. Sasya mengambil jurusan Sastra Inggris sedangkan Caca mengambil jurusan Manajemen. Hari ini mereka akan berjalan jalan katanya refreshing dari tugas tugas kuliah.

"Ca? Udah? Ayo balik bentar lagi kelasnya dimulai" ucap seorang cowo dengan tas putih di bahunya, itu Rendi. Caca dan Rendi masih menjalin hubungan yang sudah hampir 5 tahun ini.

"langgeng amat ya neng" sindir Sasya sambil memakan cilok.

"iri bu? wkwkwk " ucap Rendi sambil tertawa, Ia menggandeng tangan Caca dan masuk kembali ke dalam kampusnya

Di pojok sana, didekat taman ada seorang cowok yang sedang belajar di bawah pohon yang rindang. Ia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 13.00 itu, ia langsung membereskan bukunya lalu memasukkan ke tas. Ia berjalan ke arah parkir, mengendarai motornya keluar kampus.

20 menit berlalu, Ia sampai ke tempat pemakaman dengan bunga mawar yang ia beli di toko bunga tadi. Meletakkan setangkai bunga mawar di makam itu, di batu nisan yang bertuliskan "Khanza Ros Aurelliane".

"lu baik baik aja kan za disana? Gw disini baik baik aja. Yang lain juga baik baik aja" ucap Hezi ke arah batu nisan tersebut, Ia tau Khanza tak bisa menjawabnya namun tetap saja ia terus berbicara kepada batu nisan itu.

"gw pamit dulu ya, Za. Mau pulang udha dicari Bunda, assalamualaikum, Za."

Hezi pamit dan kembali berjalan ke arah motornya yang terparkir di depan pemakaman itu. Lalu mengendarai motornya dan melaju pergi meninggalkan pemakaman itu.

Setiap tahun, di tanggal 4 Desember. Hezi akan meletakkan setangkai bunga mawar di makam Khanza. Ia sudah merelakan Khanza hanya saja ia ingin terus meletakkan bunga mawar itu setiap tanggal itu tiba.

Mengapa harus bunga mawar?
Dulu, di bulan Februari, beberapa hari sebelum valentine. Khanza sibuk mengoceh di depan Hezi meminta diberikan sebuah bunga mawar, katanya biar romantis.

Hezi teringat momen itu dan akhirnya membawa setangkai bunga mawar dan meletakkannya di makan Khanza.

2 tahun berlalu belum banyak yang berubah, kepribadian Hezi, Sasya, Caca, dan Rendi masih sama seperti dulu. Sesekali mereka berkumpul bersama untuk mengenang masa Sma dan sekedar berbincang bincang tentang ini dan itu, atau mereka akan tidak sengaja bertemu di koridor kampus.

Di rumah Khanza kini sedikit lebih ramai dengan adanya 2 cucu yang memberi keramaian di rumah ini. Kak Anna sudah menikah dengan pria bernama Leo dan memiliki anak kembar, cewe dan cowo. Mama Jihan pun kembali ceria menemani cucu cucunya bermain.

Semuanya sudah baik baik saja walaupun mungkin terkadang masih mengingat tentang momen itu dan menangis kembali, mereka tak melupakannya hanya menyimpannya.

Mereka menjalani kehidupan dengan baik dan berharap akan terus berjalan baik. Mereka tak akan melupakan sosok ceria dari Khanza yang juga menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka. Sosoknya yang ceria dan membawa aura positif akan selalu ada di ingatan dan hati mereka.

Terima kasih, Khanza Ros Aurelliane.
Tentang aura positif serta senyumanmu yang selalu indah itu.
Terimakasih sudah menjadi cinta pertamaku -Jefrian Hezi Kenandra

Sorry, I'm late || JaeRose✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang