Bel berbunyi sebagai tanda waktu pulang sekolah tiba. Khanza membuang napas secara kasar setelah mendapat pesan bahwa Kak Anna tak bisa menjemputnya hari ini karna ada urusan dengan kuliahnya.
Khanza melihat seorang lelaki jangkung yang sedari tadi mondar mandir di lapangan, ya biasalah kalau murid teladan kan sering disuruh ini itu sama guru.
Ia mendekatinya berniat untuk pulang bareng dengannya."Zi" panggilnya.
"Khanza pulang bareng Hezi, boleh ya?"
"Kak Anna gabisa jemput, soalnya ada urusan"Hezi tak menjawabku, ia masih sibuk dengan kotak kotak kardus yang harus dibawa ke gudang.
"Zi" Ia memanggilnya sekali lagi.
"boleh pulang bareng Hezi kan?"Lagi lagi Hezi tak menjawabnya, Khanza pun mulai menaikkan sedikit suaraku karna kesal.
"Hezi!"
Lelaki yang dipanggil namanya itu hanya mengangguk-ngangguk beberapa kali. Lantas karna anggukan itu, Khanza melotot dan tersenyum bahagia, menurutnya ini sebuah kemajuan yang bagus.
"aku tunggu di halte ya" ucap Khanza sambil berlari meninggalkannya dan menuju kearah halte
Hezi melepaskan airpods yang sedari tadi terpasang di telinganya, ia menautkan alisnya menatap heran kepergian Khanza. Sedari tadi ia mendengarkan lagu dari band Sheila on 7 melalui airpods di telinganya dengan volume yang cukup kuat dan anggukan anggukan tadi adalah reaksinya ketika mengikuti irama lagu.
Namun, Khanza salah tanggap ia tidak tau bahwa Hezi sedang memakai airpods tadi.
Lalu ia sedang menunggu di halte sekarang, menunggu Hezi yang bahkan tak mendengarnya tadi.Kasian Khanza....
✨
30 menit berlalu, Khanza masih menunggu di halte tersebut dengan harapan Hezi akan segera menjemputnya. Ia tersenyum memikirkan akan pulang bareng Hezi hari ini, ia pikir Hezi sudah mulai terpikat dengannya.
Hari sudah mulai gelap pertanda hujan sebentar lagi akan turun, cuaca pun berubah menjadi dingin. Berulang kali Khanza melihat ke gerbang berharap Hezi segera keluar untuk menjemputnya
Sementara Hezi, Ia sudah pulang sejak 15 menit yang lalu. Ia pulang dengan motor merahnya. Ia berbelok ke arah kiri, yaitu arah sebaliknya dari halte. Lagian tadi ia tidak mendengar perkataan Khanza karna sibuk mendengarkan lagu dari airpodsnya.
Hujan rintik rintik pun mulai turun membuat cuaca bertambah dingin. Sialnya, hari ini Khanza lupa membawa jaket. Ia memeluk tubuhnya yang menggigil, kepalanya terasa pusing, dadanya mulai sesak dan pandangannya kabur. Beberapa detik setelahnya, Ia jatuh pingsan tetapi sebelum terlelap, ia mendengar sebuah teriakan memanggil namanya
"KHANZA!"
____________________________________________
See you in the next episode♡︎
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm late || JaeRose✅
Storie brevipenyesalan memang selalu di akhir. dan pertemuan akan lebih berarti jika sudah ada kata perpisahan. _____________________________________________________ "mencintaimu adalah hal yang sulit karna aku harus terbiasa dengan rasa bahagia dan sakit dalam...