02 || S E C R E T

467 53 1
                                    

"Cemberut aja neng" ucap seorang cewek yang yang baru saja keluar dari kantin sembari meletakkan tangannya dibahu Khanza

"Ditinggal Hezi pulang, Sa" Khanza mengerucutkan bibirnya lalu segera Sasya menyenggol bahu sahabatnya yang keras kepala ini.

Sasya Monaqueen anak kelas XII C, sahabat Khanza yang paling kalem diantara Khanza dan Caca, iya. Si kalem walaupun kadang mulutnya ceplas ceplos.

"Za, udah deh jangan ngarepin Hezi mulu masih banyak tau yang suka sama lo, contohnya Rangga tuh"

"Tapi gue maunya Hezi"

Oke, Sasya nyerah, ia malas berdebat dengan sahabatnya yang sudah jatuh cinta setengah mati dengan sosok kulkas berjalan alias Hezi.

"Btw caca mana?" tanya Khanza

"Itu tuh lagi ngebucin" Sasya menunjuk sebuah pasangan yang sedang suap suap an sambil menuju ke arah Khanza dan Sasya

Pasangan itu adalah Caca dan Rendi, pasangan paling langgeng di angkatan mereka, soalnya udah pacaran sejak kelas X Sma.
Charissa Falencya Octa alias Caca, anak kelas XII C sekelas sama Sasya. Mukanya sih keliatan jutek padahal sifatnya receh banget.
Rehandyan Arfino alias Rendi, anak kelas XII C juga. Salah satu teman dekatnya Hezi karna mereka berada di dalam satu ekstrakurikuler yang sama yaitu Basket.

"Gue duluan ya Sa, Za" ucap Caca sambil melambaikan tangannya

"Iya, bucinnya lanjutin ya" teriak Sasya dan Khanza bersamaan.

"Iri yaa dek!" Rendi menyahut teriakan mereka dari kejauhan sambil menjulurkan lidahnya

Kemudian setelah Caca dan Rendi pulang, ojek online yang dipesan Sasya pun sampai bersamaan dengan datangnya Kak Anna. Sasya dan Khanza pun saling melambaikan tangan.

15 menit kemudian, Kak Anna dan Khanza pun sampai dirumah. Ketika membuka pintu rumah, mereka disambut oleh aroma masakan Mama Jihan-Mama kesayangan mereka-.

"Bersih bersih dulu ya, terus makan" ucap Mama Jihan kepada kedua putrinya.

"Iya, Ma"

Setelah bersih bersih, mereka pun duduk kembali dan Khanza menceritakan kejadian di sekolahnya dengan topik utama adalah Hezi. Mama Jihan memang sudah tau bahwa anaknya menyukai seorang lelaki bernama Hezi dan ia tidak mempermasalahkannya selagi tidak melebihi batas wajar walaupun kadang ia masih memperingatkan anaknya untuk tidak terlalu menyukai sosok Hezi.

"Sesuka itu kamu sama Hezi, ya?" tanya Mama Jihan

Khanza mengangguk cepat "Iya, Ma"

Mamanya tersenyum lalu bertanya lagi "Kamu udah minum obat kan, Za?"

"Udah, Ma"

"Minggu depan kita periksa lagi, ya"
Khanza hanya tersenyum tipis dan melanjutkan menyiapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya.

____________________________________________

See you in the next episode♡︎

Sorry, I'm late || JaeRose✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang