08. Gelisah

609 45 4
                                    

Maaf bila ada typo bertebaran

Budayakan vote sebelum membaca

Jangan jadi pembaca gelap ya😉

.

.

.

Keesokan harinya, Taehyung masih saja belum bangun dari pingsannya. Jisoo semakin khawatir pada anak bungsunya itu.

"Taehyung-ah, bangun sayang" lirih Jisoo.

Jisoo terus menggenggam tangan Taehyung sambil terus berdoa. Tiba-tiba, ia merasakan tangan Taehyung bergerak. Jisoo tersentak kaget lalu berlari keluar mencari suster.

"Ji-jimin..."

Jimin. Nama anaknya lah yang ia sebutkan. Ia teringat pada anaknya. Ia ingin melihat Jiminnya. Tak lama, Jisoo kembali dengan dokter dan suster bersamanya.

Jisoo menunggu diluar sembari berjalan kesana-kemari dengan gelisah.

"Eomma? Kenapa gak masuk saja?"

Jisoo mendongak menatap Namjoon yang menghampirnya sehabis membeli makanan tadi.

"Ta-taehyung, dia bangun" ucap Jisoo.

Namjoon membelalakan matanya tak percaya. Doanya yang selama ini ia panjatkan ternyata tak sia-sia.

Ceklek...

Pandangan mereka teralihkan pada dokter yang keluar dan suster yang pergi mendahuluinya.

"Syukurlah ia bangun. Sebelumnya, pasien yang saya tangani tak pernah bangun dan berakhir koma jika mengalami pendarahan yang banyak seperti Taehyung. Tapi ini adalah kejaiban, saya saja masih tidak percaya" ucapnya sambil tersenyum.

"Ah, kamsahamnida" ucap Namjoon sambil membungkuk.

Dokter itu pamit lalu pergi meninggalkan mereka. Jisoo dan Namjoon segera memasuki ruang rawat inap Taehyung.

"TA-

Ucapan Jisoo terhenti melihat anaknya yang sedang menatap kosong ke arah jendela. Jisoo tersenyum sendu lalu mendekati ranjang Taehyung.

"Taehyung-ah"

Lamunan Taehyung buyar, ia menoleh pada Jisoo perlahan. Jisoo tersenyum melihat mata elang anaknya yang kembali terbuka, walau belum sepenuhnya. Ia mengelus sayang rambut Taehyung lalu mencium keningnya.

"Jimin...Jimin mana eomma?"

Jisoo berbalik menatap Namjoon dengan gelisah, yang ditatap hanya mengangkat bahu. Jisoo bingung harus mengatakan apa, jika Taehyung tahu tentang masalah ini, nanti ia malah makin sakit.

"Itu, eum..."

Taehyung menatap eommanya dengan rasa penasaran. Taehyung sudah sangat tak sabar bertemu dengan anak kesayangannya.

"Eum, Taehyung-ah. Lebih baik kau istirahat dulu" ucap Jisoo menaikan selimut Taehyung sebatas dada.

"Tapi eomma-akh"

Taehyung meringis saat merasakan nyeri dibagian perutnya, jahitan bekas luka tusuknya memang belum pulih total.

"Sudah eomma bilang apa, sekarang tidur nee" ucap Jisoo membantu Taehyung berbaring lagi.

"Tapi, Jimin tidak apa-apa kan eomma?"

Jisoo mengangguk ragu sambil tersenyum. Taehyung lega mendengar Jiminnya baik-baik saja. Sedangkan Jisoo akan dilanda kekhawatiran jika Taehyung mengetahui hal yang sebenarnya.

.

.

.

Pagi yang cerah ini, Namjoon berkunjung ke apartemen Taehyung setelah mendapat kartu password dari pemiliknya sendiri. Namjoon membuka pelan pintu apartemen, bau darah langsung menusuk hidungnya. Ia melihat darah yang begitu banyak membuat karpet biru itu ternodai. 

[ON REVISION] DADDY & JIMIN | VMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang