12. Jimin, kau dimana?

610 46 4
                                    

Maaf bila ada typo bertebaran

Budayakan vote sebelum membaca

Jangan jadi pembaca gelap ya😉

.

.

.

"Hiks appa hiks...chim atut hiks"

Jimin terus menangis tanpa henti. Ia sangat lapar, ia tak tahu apa yang telah terjadi, ia tak tahu ia ada dimana.

BRAK!

Jimin terperanjat kaget sambil terus terisak. Jennie masuk dengan langkah santainya, ia mendekati Jimin lalu mencengkram dagunya.

"Shh atit hiks"

Jennie merotasikan matanya lalu menampar pipi Jimin membuat bekas kemerahan disana. Jimin terus menangis karena setiap hari ia selalu menerima kekerasan dari Jennie, tak ada kasih sayang sama sekali.

"Hiks hiks appa hiks"

"DIAM! BERISIK!" bentak Jennie.

Jimin berusaha keras untuk menahan tangisannya, namun ia tak bisa, tangisannya malah semakin kencang membuat Jennie jengah.

"Hei, dengarkan ya" Jennie menarik dagu Jimin agar bisa melihat matanya. "Kau ini cuma anak kecil yang tidak tahu apa-apa, lebih baik kau diam. Sebentar lagi akan ada yang menjemputmu"

Mendengar itu, tangisan Jimin terhenti. Ia berharap Taehyung akan menjemputnya sebentar lagi, hanya butuh waktu sekejap.

"Sekarang kau hanya harus tidur dan menunggu"

Jennie tersenyum sinis lalu meninggalkan Jimin dan mengunci pintu gudang rumahnya. Jimin menurut saja, jika ia tidur sebentar lagi appanya akan menjemputnya bukan?

Perlahan matanya tertutup, ia bermimpi tidur di gulungan permen kapas yang sangat empuk. Jimin sangat lelah, ia sampai sangat nyaman dalam tidurnya.

"Sebentar lagi ajal menjemputmu buwahahahha"

.

.

.

Taehyung sudah mulai membaik, ia sudah diperbolehkan pulang. Jisoo, Jongin dan Namjoon mengantarkannya pulang ke apartemen. Disana sudah ada Seokjin yang akan menyambut.

Selama Taehyung di rumah sakit, Seokjinlah yang telah membersihkan apartemen dan merawat yeontan. Taehyung sangat berterimakasih pada tetangganya yang tampan itu.

Tapi Taehyung belum sembuh total, jadi ia masih harus memakai kursi roda. Taehyung sih tidak terlalu mempermasalahkannya, ini juga demi kebaikannya juga bukan?

"Taehyunggg!"

Seokjin berlari menghampiri Taehyung dan langsung memeluknya, ia sangat rindu pada si bungsu.

"Hyung, gomawo" ucap Taehyung tanpa basa-basi.

"Tidak masalah, ayo masuk"

Seokjin mempersilahkan keluarga itu masuk. Apartemen tampak sangat bersih dan wangi. Semuanya mengkilap dan tak tersisa sedikit debu pun. Seokjin memang bisa diandalkan!

Guk! Guk! Guk!

Yeontan berlari pada Taehyung dan menjilati kakinya. Ia sudah sangat merindukan pemiliknya. Taehyung sedikit membungkuk dan mengelus bulu yeontan dengan lembut.

Taehyung sangat rindu pada apartemennya. Semuanya termasuk yeontan, anjing kecil yang sangat lucu itu.

Mereka menghabiskan waktu bersama, sedikit berbincang tentang kesehaan Taehyung yang semakin membaik. Mereka bersyukur masih bisa berjumpa dengan Taehyung, saat itu keadaannya sangat kritis. Untung ada Suho yang mau mendonorkan darahnya pada Taehyung.

[ON REVISION] DADDY & JIMIN | VMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang