5

696 79 30
                                    

"Yang sudah hancur, bisakah di satukan kembali? Yang sudah pudar bisakah di cerahkan kembali?"

_Raka Derana Kanagara _









Happy Reading

***




"Kalau bukan karena ancaman kakek waktu itu, gue gak mungkin nyuruh dia pergi!" jerit Aruna pada seorang gadis seusianya.

Gadis itu terkekeh, tersenyum miring.

"Gue tau lo pasti punya banyak cara buat melawan, lo nya aja yang gak mau, iya kan?" sewot Talita.

Aruna memandang tak terima, kalau bukan karena ancaman pria tua itu, maka ia tak akan pernah setuju dengan perjodohan gila itu.

Keadaan mendesak mengharuskan dirinya memutuskan antara cinta atau wanita yang telah berjasa dalam hidupnya.

"Gue gak bisa berbuat apapun Ta, lo gak tau gimana kakek gue. Kalau lo yang ada di posisi gue, baru lo tau gimana rasanya jadi gue waktu itu" sangkal Aruna.

"Tapi bukan berarti lo suruh dia pergi kan! Lo pikir itu bener! Lo yang buat dia pergi malam itu!" semprot Talita kesal.

"Jadi untuk apa sekarang lo merasa paling tersakiti, seharusnya lo seneng dong lo bisa orang lain gantiin dia yang udah buat lo bosan" lanjut Talita sinis.

"Bisa gak sih lo ngertiin posisi gue, lo terus terusan mojokin  gue kayak gini, lama-lama gue capek tau gak sih."

"Gue sadar kesalahan gue besar, perlu lo tau sampai saat ini gue menyesali ucapan gue malam itu!" ujar Aruna menahan sesak.

"Gue yang salah minta dia pergi, gue tau Ta. Gue gak mau kakek ngelakuin hal yang buruk sama dia"

"Gue juga berat Ta, gue tinggal di dalam penyesalan, harusnya gue gak minta dia pergi!"

"Gue harus apa Ta, gue harus apa! Gue bener-bener gak ada pilihan lain"

"Terserah dengan apapun ucapan Lo gue gak peduli, intinya gue kan udah pernah bilang. Jangan sampai lo ngelakuin kesalahan yang bakal lo sesali, lo nya bebal" kecam Talita.

"Lagipula gue yakin bentar lagi lo bakal kehilangan dia selama lamanya, lo bakal liat mayat Raka di depan mata lo. Dan saat itu semuanya udah berakhir" Talita melenggang pergi begitu saja.

"TALITA!" bentak Aruna menggema.

Perlahan kelopak mata gadis itu kembali basah, air mata mengalir pertanda tidak terima.

Tidak, itu tak akan terjadi. Raka pasti akan kembali.

Bukankah pria itu sudah berjanji tidak akan pergi. Lalu mengapa sampai detik ini ia tak mau kembali.

"Sejauh apapun aku aku pasti kembali, gak akan ninggalin kamu lama"

Sosoknya sering menyuarakan kalimat itu, lalu apa itu hanya omong kosong.

Apa Raka merupakan, seorang yang ingkar janji?.

Tidak, dia adalah sosok yang berpegang teguh akan janji yang diucap, berusaha menepati meski sulit.

Namun jikalau takdir berkehendak lain, kita bisa apa?.

"Kamu akan kembali kan Rak? kamu gak bohong kan?" monolognya penuh rindu.

Mungkin Aruna memang jahat, karena pernah menoreh luka di hati kekasihnya.

Tapi perlu diketahui jika ia juga sangat mencintai Raka nya, bahkan sampai detik ini ia terus berdoa semoga kelak mereka bisa kembali bersama, seperti seharusnya.

I'm Still Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang