27

320 52 2
                                    

"Bukannya tidak menyukai warna, hanya saja yang diinginkan itu senja bukan warna-warni indah lukisan semesta"

_Raka Derana Kanagara_





Happy Reading

***





Deru ombah mengikis pesisir, hamparan luas pasir membentang sepanjang sisi, air laut bergemuruh seirama terpaan angin sore hari.

Dua insan manusia duduk tanpa alas di atas butir-butir pasir yang membentang sepanjang pantai, memperindah suasana yang seakan dipenuhi ketenangan.

Biar keduanya hanyut dalam ketenangan yang seolah saling berkesinambungan.

Menikmati indahnya senja, tenggelam dalam lamunan menikmati hembusan angin menyengat lapisan kulit, ombak menari nari seakan diiramakan dentuman musik.

Gadis chubby dengan rambut curly di bagian ujung dibiarkannya tergerai bebas, menjatuhkan kepala tepat di bahu laki-laki di sampingnya.

Menikmati matahari tenggelam sekaligus merasakan deburan gelombang air nyatanya sangat menyenangkan.

Tangan saling bertautan seolah tak ingin melepas barang sekejap mata, mereka menikmati waktu bersama.

"Kamu sayang sama aku?" pertanyaan itu lolos dari bibir laki-laki beralis tebal itu.

"Sebesar rasa sayang kamu ke aku" sahut gadis chubby itu tanpa berpikir panjang.

Cowok itu tersenyum ada rasa hangat menyeruak dalam relung hati, senang mendengarnya.

"Seandainya ada seseorang yang mencintai kamu lebih besar dari aku, apa yang akan kamu lakukan?" laki-laki itu kembali mempertanyakan perasaan yang sejatinya sulit dijabarkan.

Gadis chubby itu tampak mengernyit bingung.

"Maksud kamu Rak?" Aruna mengangkat kepalanya tegak menghadap kekasihnya dari samping.

"Jawab aja" ucap Raka menyuruh.

"Sulit aku jawab lewat kata-kata sebenarnya, tapi kalau kamu mau mendengar aku akan katakan" ucap Aruna menyentuh pipi Raka agar menoleh pada dirinya.

Raka menatap netra indah gadisnya, mata yang menjadi candu menenangkan hatinya kala gundah, Aruna adalah miliknya.

Sampai di titik ini ia tak mau kehilangan tatapan teduh itu, ia tak mau kehilangan gemuruh hebat dalam hati meskipun dirinya tau betul, jantungnya tidak sekuat itu untuk tetap bertahan.

"Ada banyak cinta di sekitar kita Raka, setiap orang memiliki hatinya sendiri untuk jatuh cinta. Perasaan itu juga gak bisa di kendalikan kan, sama halnya ketika aku jatuh dalam cinta kamu, aku tidak bisa mengendalikan rasa itu" Aruna menarik sudut bibirnya tersenyum lembut.

"Kalau ada orang yang mencintai aku melebihi kamu, aku juga tidak bisa mengendalikan nya. Tapi, yang aku cinta itu kamu, yang berhasil menghancurkan benteng hati aku itu kamu, yang membuat aku merasakan pahit dan manisnya cinta juga kamu"

"Orang lain gak akan bisa menggantikan posisi kamu Raka karena mereka gak tau seberapa lemahnya aku tanpa kamu" ucap Aruna bersungguh sungguh.

Hampir kehilangan menjadikannya sadar, seberarti apa Raka.

Pernah terbesit, bagaimana jika di waktu mendatang kehilangan itu terjadi, dan kali ini benar-benar terjadi dengan cara yang lebih menyakitkan.

"Ken, dia suka sama kamu" ucap Raka mengungkap kegelisahan hati.

I'm Still Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang