15

344 58 10
                                    

"Terkadang sikap seseorang itu sendiri yang menghadirkan rasa ragu, entah ia benar tulus atau ada alasan lain"


_Raka Derana Kanagara_







Happy Reading


***








Waktu berlalu, tiap detaknya serasa padu mengikis rindu di tengah kelabu, laki-laki ber jaket hitam kesukaannya itu duduk diam di kursi kemudi.

Helaan kasar terdengar
melirik pergelangan tangan bosan, sudah lebih dari 2 jam lamanya ia duduk diam di tempat membosankan itu.

Menunggu memang sesuatu yang menjengkelkan terlebih yang sedang di tunggu dengan senang hati mengatakan sedang otw tetapi tak kunjung tampak oleh mata.

Raka cowok dengan sejuta tingkah nyeleneh nya memukul stir di hadapannya frustasi, rasanya ia ingin menyeret gadis yang membuatnya menunggu lama.

"Kalau bukan pacar udah gue tinggalin nih cewek, biar aja dia jalan kaki" Raka mendumel kesal.

"Lihat aja nanti gue balas" ocehannya.

Raka akhirnya mampu bernapas lega, kala seorang gadis membuka pintu mobil dengan senyum lebarnya.

"Kenapa mukanya gitu amat?" tanya Aruna setelah memasang sealthbet.

"Gak papa cuma lagi kepanasan aja dalam nih mobil" ujar Raka asal.

Aruna ber oh ria, menanggapi jawaban kekasihnya.

"Yaudah jalan kok diem?"  tanyanya lagi.

Raka melirik sinis gadis di sampingnya, bahkan mengucapkan kata maaf pun tidak.

Raka menghidupkan mesin kendaraan, dengan kecepatan sedang mobil itu membelah jalanan kota yang padat. Dalam diamnya Raka mengemudi, netra tajam fokus terhadap jalanan.

"Sebenarnya kita mau ke mana sih?" ucap Raka menanyakan tujuan gadis itu sebenarnya.

"Udah kamu ikutin aja arahan aku, gak usah banyak protes" sahut Aruna sibuk dengan gadget.

Raka berdecak kesal, bukannya mau banyak protes atau lain sebagainya, masalahnya sedari tadi ia berputar-putar tidak tau arah dan berakhir kembali ke tempat yang sama.

"Gue tau lo orang kaya, bapak lo juga kagak pelit. Tapi lo gabut gak usah menyusahkan orang, yang lo suruh gue muter-muter di sini tuh kayak orang kurang kesadaran diri. Lo mabuk Stella kah?" ceroscos Raka yang tak dihiraukan oleh gadis di sampingnya.

"Depan belok, rak" gumam Aruna.

Raka menghirup oksigen di sekitarnya rakus, tangannya gatal ingin membenturkan kepala gadis itu ke kaca mobil.

Raka menghentikan mobilnya dongkol, ia melirik gadis yang sibuk dengan gawai tanpa memperdulikan keberadaan dirinya.

Aruna terkekeh dengan jari yang sibuk mengetikkan sesuatu balasan.

Sontak Raka yang kepalang penasaran mengambil handphone gadis itu tanpa permisi. Aruna terperanjat mencoba mengambil handphone miliknya kembali.

Raka melihat nama yang tertera di layar handphone Aruna, sekilas ia melihat kolom chat yang dipenuhi celotehan tidak jelas.

"Siapa?" tanya Raka menatap Aruna.

Aruna menghela napas, kenapa Raka jadi kepo seperti ini.

I'm Still Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang