Part 9

842 30 0
                                    

Tandai typo makasih🙏

9. Hari yang di nanti-nanti

Tepat hari ini, hari dimana syifa akan menikah dengan dosennya sendiri, tentu ini bukan nikah paksa menurut syifa karena syifa sudah sedikit ada rasa kepada dosennya sendiri.

"Apakah saudara Bryan aldevano dirgantara sudah siap untuk melakukan pernikahan?". tanya penghulu serius

Pak Bryan menggaruk tengkuknya, agak gugup. "Bismillah, siap pak" jawab pak Bryan

"Saudara Bryan aldevano dirgantara bin rey dirgantara saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan asyifa alexandria gramanta binti aldo gramanta dengan maskawin berupa uang tunai sebesar satu miliar rupiah dan 2 unit mobil Lamborghini dan rumah beserta isinya serta seperangkat alat sholat tunai"

Pak Bryan menarik napas untuk menetralkan kegugupannya, tak lupa membaca bismillah agar semua berjalan lancar.

"Saya terima nikah dan kawinnya Asyifa alexandria gramanta binti aldo gramanta dengan mas kawin berupa uang tunai sebesar satu miliar rupiah dan 2 unit mobil Lamborghini dan rumah beserta isinya serta seperangkat alat sholat dibayar tunai"

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAH!!"

"Alhamdulillah"

Sorak para tamu

"Baik untuk mempelai pria silahkan mencium kening mempelai wanita" ucap penghulu

Cup.

Sial! Jantung syifa deg-degan.

Setelah acara ijab kabul selesai sekarang syifa dan pak Bryan berada di atas pelaminan, bersalaman dengan para tamu, syifa kira tamu yang akan datang hanya sedikit ternyata sebanyak ini, sampai-sampai kaki syifa sudah tidak kuat untuk berdiri lagi, kini giliran safira yang maju mengucapkan selamat kepada sahabatnya itu.

"Selamat ya syif, semoga pernikahan kalian sakinah mawaddah warahmah, semoga cepat di beri momongan yang lucu" ucap safira

"Iya, makasih ya saf sudah mau datang ke sini" ujar syifa

"Kan emang seharusnya gw datang ke sini, masa ke pernikahan sahabat gw, gw gak datang, kan gw harus datang dong" ucap safira

"Pak, semoga pernikahannya sakinah mawaddah warahmah ya, pak. kalau syifa bandel gak bis di atur tegur aja pak jangan marahin dia, dia orangnya kalau dimarahin sama orang yang dia sayang selalu nangis pak" adu safira kepada pak Bryan

"Dan satu lagi pak, tolong jaga sahabat saya ya pak, jangan sakiti dia, saya gak mau lihat sahabat saya tersakiti seperti dulu lagi pak" ucap safira keceplosan
Syifa melotot saat safira bilang seperti itu kepada pak Bryan.

"Jangan dengerin ucapan safira mas, dia orangnya emang gitu, suka bilang yang enggak-enggak tentang orang" bisik syifa

Pak Bryan pun hanya mengangguk, setelah itu safira mau berbicara lagi tapi keburu dipotong oleh ucapan syifa.

"Udah sana turun, cari makan sono, atau cari cowok sono biar kagak jomblo mlulu" ucap syifa dengan nada menggoda sang sahabat

"Ishh, cowok mlulu dah yang lu omongin, iya-iya yang udah nikah mah beda cerita" sindir safira

"Apa? Iri ya lu gak bisa begini" ujar syifa sambil menggenggam tangan pak Bryan.

"Dahlah gw turun aja, sapa tau ada cowok cakep yekan" ujar safira

"Tamunya masih banyak ya pak?" tanya syifa

"Iya, kenapa?" balas pak Bryan

"Huftt, capek pak" keluh syifa

Menikah dengan dosen mudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang