Part 15

725 21 0
                                    

15. Berulah?

Pagi pun tiba, jam sudah menunjukkan pukul 05.55 WIB, tetapi syifa masih bermalas-malasan, kalau ditanya apakah ia tak sekolah?, jawabannya tidak, karena kampusnya diliburkan 2 minggu, tapi syifa tak boleh diem aja dia harus masak untuk sang suami.

"Gw harus masak nih" gumam syifa, setelah itu syifa turun ke bawah berniat ke dapur tapi langkahnya terhenti saat melihat sang suami berada di ruang tamu, setelah itu syifa berniat menghampiri sang suami.

"Mas, kenapa pagi-pagi udah disini?" tanya syifa

"Eh, ini ada kerjaan kantor yang harus diselesaikan, soalnya ada rapat nanti" jawab pak Bryan

"Loh sejak kapan kamu kerja di kantor?" tanya syifa

"Sudah lama, kamu ingatkan waktu itu mas pergi tanpa ngasih tau kamu, itu ada masalah di kantor jadi mas harus datang" ucap pak Bryan

"Oh, mas mau makan apa?" tanya syifa

"Emm, nasi goreng aja" jawab pak Bryan

"Oke, bentar ya mas syifa bikinin nasi gorengnya" ucap syifa

"Iya" jawab pak Bryan

Setelah itu syifa menuju ke dapur untuk membuatkan nasi goreng untuk mereka berdua, syifa sudah siap dengan bahan-bahannya, bahan-bahan sudah dimasukkan sekarang tinggal memasukkan nasi, tidak lama kemudian masakan syifa pun selesai, setelah itu syifa tuangkan ke dalam piring, membuatkan sang suami minuman, setelah selesai syifa kembali ke ruang tamu membawa nasi goreng dan minuman tersebut.

"Ini mas, dimakan dulu" ucap syifa

"Eh iya, makasih ya sayang" ucap pak Bryan dengan lembut, seketika pipi syifa bersemu merah.

"Iya mas" ucap syifa dengan malu-malu
Setelah itu mereka makan dengan santai, tidak ada yang membuka pembicaraan hanya ada terdengar suara sendok, tidak lama kemudian si jelita datang ke rumah pak Bryan dan syifa.

"Assalamu'alaikum mas Bryan" salam jelita dengan senyum yang mengembang

"Wa'alaikumsalam, eh masuk aja lit" kata pak Bryan

"Hai syifa" sapa jelita

"Hai" ucap syifa dingin

"Ada perlu apa?" tanya pak Bryan

"Oh ini, tadi aku bikin pudding setelah itu sama ayah disuruh kesini buat nganterin ini" ucap jelita sambil menberikan pudding tersebut

"Oh, bilangin makasih ke ayah kamu" ucap pak Bryan

"Loh, kan ini yang bikin aku mas, kenapa makasihnya ke ayah?" tanya jelita

"Oh, maaf lupa, makasih lit" ucap pak Bryan

"Iya, gak papa, syif nanti dimakan ya, ini aku sendiri loh yang bikin" ucap jelita kepada syifa

"Hmm" gumam syifa, syifa sangat malas dengan satu orang ini

"Aku boleh gabungkan disini, mau nemenin mas  Bryan" ucap jelita

"Boleh" kata syifa datar

"Yeayy, makasih syif" ucap jelita

"Hmm" gumam syifa

"Udah selesai mas makannya?" tanya syifa

"Oh ini udah" jawab pak Bryan sambil tersenyum

"Ya udah aku kebelakang dlu ya mas, mau nyuci piring dulu" pamit syifa

"Oh iya" balas pak Bryan dengan senyum yang manis

Setelah itu syifa pun pergi ke dapur dengan perasaan yang campur aduk, antara cemburu, marah dan benci sama nenek lampir, setelah itu syifa mencuci piring bekas makan tadi, setelah selesai mencuci piring syifa kembali ke ruang tamu, sesampainya di ruang tamu syifa kaget dengan kejadian yang membuat ia marah dan cemburu sama suaminya
"Ini mas, makan lagi" ucap jelita sambil menyuapkan pudding ke mulut jelita

Menikah dengan dosen mudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang