Part 17

1K 28 1
                                    

17. Mengikhlaskan (safira-andri pov)

Pagi hari jam 06.00 WIB, safira di ajak bertemu oleh andri, mereka akan membahas pernikahan mereka, mereka sekarang lagi berada di caffe dekat rumah safira.

"Jadi gimana, ndri?" tanya safira

"Aku gak tau" jawab andri

"Apa perlu kita batalkan saja?" tanya safira

"Jangan" cegah andri

"Kenapa, kita kan gak saling kenal, lagi pula aku gak cinta sama kamu, aku udah menyukai seseorang" ungkap safira

"Hah, siapa?" tanya andri

"Dia adalah dosen ku sendiri, namanya pak galang, dia orang yang cuek dan dingin tapi bagiku dia itu spesial, dia bisa membuat aku jatuh cinta padanya" terang safira

"Bagus kalau begitu, aku juga sebenarnya juga sudah punya kekasih, aku udah ngerencanain di saat ultah dia aku nglamar dia, tapi semuanya gagal karena bentar lagi kita nikah" ucap andri

"Aku udah bilang kan, mari kita batalkan pernikahan ini" ucap safira dengan bahagia

"Kita tidak bisa membatalkan pernikahan ini, kasian orang tua kita yang sudah sejak dulu merencanakan perjodohan kita" ucap andri

"Lalu kita haru bagaimana?" tanya safira

"Kamu ikhlaskan saja galang itu, dan aku akan mengikhlaskan kekasihku, kita belajar saling mencintai, itu lebih baik dari pada membatalkan pernikan, nanti yang ada keluarga kita kecewa" ucap andri

"Kamu memang benar, tapi apa kita bisa saling mencintai, sedangkan kita baru kenal" ucap safira

"Aku akan meluangkan waktu untukmu, setelah itu kita bisa jalan dan memberi tau kebiasan kita, atau bahkan makanan yang tidak kita suka" usul andri

"Ide yang bagus, tapi gimana dengan kekasih kamu?" tanya safira

"Aku akan memutuskan dia sebelum pernikahan kita terjadi" ucap andri

"Apa kamu yakin?" tanya safira

"Yakin, kamu juga harus bisa melupakan dosen mu itu, dan aku akan berusaha mencintaimu" kata andri

"Ya, aku akan berusaha melupakan pak galang, dan aku juga akan berusaha membuka hati untuk mu" ucap safira dengan senyum

"Hmm baiklah kalau begitu, nanti aku akan bicarakan ini semua dengan bryan" ucap andri

"Bryan?" tanya safira memastikan

"Iya, bryan itu temanku" jawab andri

"Apa nama lengkapnya bryan aldevano dirgantara?" tanya safira

"Iya, eh tunggu, kamu darimana kenal bryan?" tanya andri

"Pak bryan itu dosen aku di kampus juga dia suami sahabat aku namanya syifa, asyifa alexandria gramanta" jelas safira

"Owalah, dunia memang begitu sempits ya, aku berteman dengan bryan, dan bryan-nya suami siapa namanya tadi, syifa ah iya syifa dan kamu sahabatnya syifa calon istriku, ini kebetulan atau apa" gurau andri dengan tawa renyahnya

"Haha, iya juga ya, kok bisa pas gitu" jawab safira dengan senyumannya

"Eh, kalau begitu udah dulu ya, aku harus bertemu dengan bryan" pamit andri

"Oke kalau begitu, aku juga mau bertemu dengan syifa" jawab safira

"Ya udah aku pergi dulu, babay" pamit andri

"Iya, babay" jawab safira dengan senyum.

Setelah itu safira berniat main kerumah syifa untuk menceritakan tentang pernikahannya dengan andri teman pak bryan.

Menikah dengan dosen mudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang