Aku bawa 2 versi cerita lagi guys karna bingung harus nge sandingin renjun ama siapa dan aku juga gamau salah satu dari mereka tersakiti, jadi aku putuskan untu buat 2 versi cerita lagi, kenapa ga di jadiin norenmin aja ? , Yah karna aku takut ga bi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Aku akan membantumu unnie " chanle mengikuti renjun masuk kedalam kamar sembari membawa perlengkapan medis yang ada.
Jeno, jaemin dan Ji-Sung menunggu di depan kamar renjun dengan khawatir. " Apa ia akan baik baik saja ? " Jeno terlihat khawatir .
" Tenang lah ia akan baik-baik saja. " Ujar jaemin. Mereka pun pindah menuju ruang tamu untuk menunggu chanle dan renjun.
" Apa sakit unnie ? " Chanle mengobati luka itu dengan perlahan karna benar-benar terlihat sangat parah dan dalam, chanle memulainya dengan mengelap luka itu menggunakan air hangat hingga bersih, mencari obat untuk meredakan rasa nyeri yang ada pada renjun .
" Tidak, itu baik-baik saja " renjun tersenyum menatap kosong.
" Aku akan mulai menjahitnya , kita tidak punya anastesi untuk membuat tubuh unnie mati rasa , apa unnie bisa menahannya ? " Tanya chanle khawatir.
" Lakukan lah chanle , aku akan baik-baik saja " jawab renjun.
" Baiklah " chanle mulai mengeluarkan benang dan juga jarum untuk menjahit luka renjun , dengan sangat telaten chanle menjahit lukanya perlahan , renjun tidak menunjukan reaksi apapun saat jarum dan benang menusuk kulitnya.
Wajahnya kosong menatap kedepan, membuat chanle semakin khawatir karna sesakit apa luka yang pernah renjun alami hingga luka ini tak membuat renjun bereaksi apapun.
🔪🔪🔪
Chanle kemudian membalut lukanya dengan perban . " Sudah selesai unnie, jika nanti terasa sesuatu unnie bisa katakan pada chanle , aku takut jika lukanya nanti infeksi unnie "
" Kau tenang saja ini akan baik-baik saja , terimakasih chanle . " Jawab renjun dengan senyumannya.
" Eumm... unnie, apa aku boleh bertanya padamu "
" Kenapa chanle ? tanyakan saja . " renjun mencoba memakai kembali pakaiannya sendiri dan chanle membantunya .
" Apa yang pembunuh itu katakan unnie, apa unnie berhasil melihat wajahnya ? "
" Tidak, ku tidak sempat melihat wajahnya "
" Unnie " chanle menyentuh lengan renjun.
" Ada apa ? "
" Berapa bayaran yang harus ku keluarkan untuk membayar mu membunuh psikopat itu ? " Chanle menatap renjun .
" Ku mohon unnie bunuh orang itu , kumohon " lanjutkan menahan isakan
" Apa yang terjadi chanle ? " Renjun balas menatap chanle sembari membalas genggaman lengannya.
" Tidak , tidak ada hanya saja aku, a-aku tidak tega melihat keluarga korban. " chanle melepas lengan renjun lalu membereskan peralatan yang tadi digunakannya.
" Matamu... Matamu tidak bisa berbohong chanle " renjun menahan lengan chanle
" katakan padaku apa yang terjadi , pasti sesuatu terjadi bukan ? Kau adalah detektif dari Beijing China rela bekerja untuk keamanan negara lain pasti ada sesuatu yang membuatmu melakukan ini bukan ? " Renjun mendesak chanle
