XIV

12 0 0
                                    

    Bayangan tentang Jimin yang menciummu terus terlintas di pikiranmu, sehari sebelumnya dia tidak percaya dengan kata-kata yang kau ucapkan dan hari ini dia menciummu dengan wajah sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Bayangan tentang Jimin yang menciummu terus terlintas di pikiranmu, sehari sebelumnya dia tidak percaya dengan kata-kata yang kau ucapkan dan hari ini dia menciummu dengan wajah sedih. Apakah dia sudah tahu tentang perselingkuhan itu?
Apakah dia percaya sekarang? Apakah mereka putus?

Dan ketika kau hendak pulang, kau menemukan jawabannya. Kau melihat Rose yang menangis tersedu di bangku taman, tangannya menutupi wajahnya. Siapa yang dia tangisi, Jimin? Hoseok? Kau tidak akan pernah tahu.

Keesokan harinya berita tentang Jimin yang putus dengan kekasihnya menghebohkan sekolah. Ketika kau akan ke kantin semua orang membicarakannya, dan ketika kau sampai, Jimin juga ada di sana, duduk di sudut ruangan sendirian dengan earphone di telinganya. Seolah tidak peduli dengan dunia, sementara semua orang membicarakan tentang dia dan percintaannya.

Jimin berdiri dan berjalan di kantine seolah tidak ada masalah besar yang terjadi dalam hidupnya. Seperti tidak pernah menangis untuk gadis itu, matamu mengikutinya tetapi seorang gadis berdiri di hadapannya, tangannya menempel di dada Jimin. Jimin melepaskan earphonnya dan menunggu gadis itu berbicara.

"Ku dengar kau dan Rose putus." Gadis itu sepertinya ingin memastikan.

Alismu berkerut, mengapa semua orang peduli dengan hubungan mereka? Jimin menghela nafas seperti dia sudah sangat lelah dengan ini.

"Ya." Suaranya tegas dan keras.

"Kenapa? Apakah sala satu dari kalian selingkuh?" Dia bertanya. Sekarang semua orang terfokus pada Jimin dan gadis itu.

"Salahku." Jimin menjawab dan berjalan pergi.

Sejujurnya dia punya hak untuk memberitahu semua orang bahwa Rose selingkuh, tapi dia tidak melakukannya. Saat itu juga, kau begitu kagum dengannya, hati malaikatnya. Dan kau merasa ingin tahu lebih banyak tentang dia, mengenalnya sepenuhnya.

Kau mengikutinya diam-diam yang masuk ke perpustakaan, dia duduk di meja dan membaca buku. Tanpa berpikir dua kali kau duduk di depannya. Dia melirik ke arahmu, melepaskan earphonnya dan menutup bukunya. Perhatiannya semua terpusat padamu.

"Apa kau tidak sedih?" Kau bertanya ketika kau membuka buku yang kau dapatkan sebelum masuk. "Rose menangis kemarin, kompetisinya tinggal beberapa hari lagi, apakah kau tidak khawatir dia akan kalah?" Kau menggigit bibirmu.

Kau sangat ingin mengutuk dirimu sendiri. Kenapa kau membicarakan ini? Tapi memang benar, turnamen voli musim panas tinggal beberapa hari lagi dan bagaimana jika kinerja tim Rose terpengaruh karena ini? Seluruh tim mungkin akan menyalahkannya.

"Mengapa? Dia kan tidak putus dengan pacarnya."
Dia berkata, menatap langsung ke matamu.

"Apa? Tapi di kantine kau mengatakan kalian sudah putus." Kau menatapnya dengan bingung.

"Aku bukan pacarnya sekarang tapi Hoseok. Kami sudah putus tapi dia masih menjalin hubungan dengan seseorang dan itu bukan aku." Katanya sambil mengangkat alis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang