XII

8 1 0
                                    

______"Apakah kita benar-benar harus melakukan ini dimana club lainnya?" Sarang berdiri di di sampingmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______"Apakah kita benar-benar harus melakukan ini dimana club lainnya?" Sarang berdiri di di sampingmu. Dia ada benarnya meskinya mengeluh.

Kalian akan membersihkan auditorium untuk melakukan persiapan festival.

"Ayo kita mulai agar semuanya cepat selesai." Taehyung bergumam dan semua orang mengangguk, lalu melakukan tugasnya masing-masing.

"Sapu lantai dulu sebelum mengepelnya." Yoongi bergumam padamu ketika kau memakai sarung tangan.

"Aku akan mengepel." Teriak Taehyung saat dia mengangkat tangannya.

Kau menghela nafas. Kau berusaha sangat keras untuk menghindari Taehyung, sangat berusaha sehingga kalian terlihat sangat canggung. Kau cukup yakin Taehyung menyadarinya. Dan kau berharap Taehyung memahaminya.

"Kita tidak bisa menyelesaikan ini semua, aku juga lapar." Terdengar seseorang mengeluh kepada yoongi setelah empat jam berlalu.

Kau mengusap keringatmu dengan tisu dan kau melihat Yoongi yang melepaskan sarung tangan.

"Aku bisa menelpon seseorang untuk membantu kita dan mengirim makanan, tapi aku tidak yakin dia bisa sekarang." Dia berkata dan Taehyung berhenti mengepel.

"Cobalah." Seorang gadis berbicara terengah-engah, kelelahan membersihkan panggung.

Yoongi mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.

"Hallo Jim, apa kau sibuk?" Kau mematung ketika Yoongi menyebutkan nama Jimin.

"Bisakah kau membantu kami di auditorium, kau juga bagian dari club dance dan hanya kau yang aku tahu." Yonggi terkekeh.

"Kau akan kesini? Oke, bagus. Dan bawakan makanan okay. Terima kasih Jim." Yoongi meletakkan ponselnya.

"Nah Jimin akan membantu." Ucap Yoongi pada semuanya. Kau melirik ke arah Taehyung dan kau melihatnya sedang menatapmu.

Kau berbalik melanjutkan mengelap meja, sesuatu dalam hatimu berubah ketika kau mendengar tentang Jung Hoseok, mungkin perasaanmu terhadap Jimin tapi kau tidak bisa mengekspresikannya dengan tepat. Kau masih ingin menghindarinya tapi sebagian dari dirimu juga sangat penasaran.

Mungkin kau hanya ingin tahu apakah Rose benar-benar selingkuh dari Jimin. Tapi apa yang akan kau lakukan jika Rose benar-benar selingkuh?

Kau sangat kesal membayangkannya. Kau tidak peduli seberapa banyak Jimin menyakitimu, dia tetap tidak pantas untuk dikhianati. Tidak ada orang yang pantas di bohongi.

Sepasang tangan meletakan Pizza di meja yang kau bersihkan. "Aku datang!" Suara Jimin mengalihkan semua orang.

Kau menatap pria yang berdiri beberapa inci di depanmu, tatapannya menusuk. Seringai terbentuk di bibirnya.

Itu dia, pria yang kau cintai. Jimin yang kau cintai, Jimin yang sangat bersinar. Jimin yang memikat dan ceria. Seorang pria yang sangat lembut.

Semua orang bersorak dan berlari ketempat kau berdiri. Tepatnya menuju pizza, meninggalkan semua pekerjaan mereka. Yoongi menepuk bahu Jimin dan menggumamkan kata terima kasih.

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang