Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tidak bisa menemuimu, jadi aku hanya bisa melihatmu dari jauh"
___Kau selalu bertanya-tanya kapan kau akan benar-benar bisa memiliki percakapan dengannya dan mengatakan bahwa kau ingin menjadi temannya bahkan itu hanya untuk waktu yang singkat. Kau sangat ingin sekali menyapanya, tetapi kau hanya memperhatikannya dari jauh.
Harusnya kau tidak pernah mengharapkan bintang yang bersinar seperti Jimin. Sejak saat kau tahu namanya kau selalu memikirkannya, kau tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya apakah ini cinta pertama seperti yang dikatakan orang-orang? Kau jelas tidak pernah jatuh cinta sebelumnya jadi bagimu perasaan ini begitu asing dan kau membencinya.
Sudah empat hari berlalu ketika kau berbicara dengan Jimin di perpustakaan sekolah. Kalian memang seumuran tapi Jimin berada di kelas berbeda.
Teman-teman sekelasmu mengatakan bahwa Jimin adalah anak laki-laki yang paling populer di sekolah kalian, selain dia bisa melakukannya segalanya dia juga pintar dan kaya. Semua gadis di sekolahmu selalu membicarakannya, mereka benar-benar terobsesi oleh pesona Jimin termasuk kau, tentunya.
Dan tentu saja Jimin memiliki kekasih, dia selalu tersenyum dan bahagia ketika dia berjalan bersama kekasihnya dan kau merasa patah. Padahal kau baru tahu namanya empat hari lalu.
Kau sangat ingin berbicara dengan ayahmu kalau saja dia selalu ada dirumah, kau ingin bertanya padanya apakah semudah itu jatuh cinta? Semudah membalikkan telapak tangan? Lalu.. apa melupakan cinta juga akan semudah jatuh cinta? Bukankah orang-orang juga berkata bahwa cinta pertama selalu gagal.
Mencoba melupakan semua beban pikiran yang ada di kepalamu, kau berjalan pergi ke perpustakaan karena sekarang sudah waktunya istirahat. Kau tidak punya teman dekat, kau selalu lebih baik sendiri. Kau selalu merasa bahwa kau tidak membutuhkan itu.
Karena kau suka sekali membaca jadi kau mengambil salah satu buku yang bertuliskan "vintage love" dan berjalan ke sudut ruangan untuk membacanya.
Kau membuka halaman pertama dan kau di sambut dengan kata-kata cinta yang menyayat hati yang bertuliskan.
"Tentang seorang gadis yang mencintai pria yang belum pernah bertemu dengannya"
Uuhh... Apakah buku ini meledekmu? Tapi jika boleh jujur buku ini sangat menarik pikirmu. Dan kau sudah antusias ingin membacanya. Bukannya membaca buku pelajaran malah sebaliknya.
Ceritanya dimulai dengan kisah cinta V dan Felicia. Tapi belum sempat kau membaca bagian pertama, kau di kagetkan dengan seorang yang memegang bahumu lembut. Dan kau berbalik hanya untuk melihat Jimin yang tersenyum ke arahmu. Membuat jantungmu hampir berhenti.
"Boleh aku duduk bersamamu?" Senyumnya tidak pernah meninggalkan bibirnya ketika dia bertanya kepadamu.
Seperti sebuah keajaiban, apa yang kau pikirkan selalu menjadi kenyataan. Seperti sebuah hayalan, kau masih bertanya-tanya apakah ini nyata?
"Tentu." Katamu dan membalas senyumnya.
"Apa yang kau baca?" Dia bergumam ketika duduk di sampingmu.
"Novel ini..." Kau menutup bukunya dan memperlihatkan sampulnya pada Jimin.
"Kau menyukai cerita sedih?" Katanya lembut.
"Tidak juga. Aku bahkan belum membacanya." Katamu jujur.
Hening beberapa saat, mungkin kalian canggung dan tidak tahu apa yang harus kalian bicarakan. Dan Jimin juga berpikir apakah dia harus memberitahumu cerita vintage love atau tidak! Dan Jimin memutuskan untuk tidak memberitahumu.
"Bagaimana harimu di sekolah?" Jimin akhirnya berbicara lagi.
"Cukup baik." Kau bergumam dan menatapnya sejenak.
"Bagus kalau begitu." Jimin mengelus kepalamu lembut dan kau seperti benar-benar akan mati detik ini juga.
Wajahmu memerah dan jantungmu berdebar kencang, kau bahkan takut Jimin akan mendengar debaran jantungmu. Benar ini cinta, cinta yang bertepuk sebelah tangan. Dan kau tidak akan bisa mengatasinya karena Jimin sudah memiliki kekasih.
Meskipun begitu diam-diam kau tersenyum kecil berharap keajaiban datang.
