Unexpected

33 6 0
                                    

Sudah sebulan sejak pertemuan terakhir antara Osamu dan Rintarou. Sudah sebulan juga kepulangan Tetsuki. Takaoka Tetsuki, laki-laki yang menjadi topik pembicaraan si kembar waktu itu.

Tetsuki itu dua tahun lebih tua daripada Osamu dan keduanya memanglah teman masa kecil. Lebih tepatnya, keduanya bertemu saat mereka duduk di bangku sekolah dasar.

Tetsuki juga menempuh pendidikan di kampus yang sama dengan Osamu dan lulus lebih dulu. Setelah lulus pun, seminggu kemudian Tetsuki langsung terbang ke Paris untuk melanjutkan bisnis keluarganya.

"kamu beneran bakal lama disini?" tanya Osamu, memastikan dirinya tak salah dengar

"untuk saat ini iya, karena kerjaan disana juga udah agak lempeng" jawab Tetsuki

"trus ini kita mau kemana?"

Osamu dan Tetsuki saat ini sedang dalam perjalanan. Tetsuki tadi menjemputnya dan bilang ingin mengajaknya pergi.

"ketemu temenku. padahal udah lama gak ketemu tapi malah dia yang sibuk banget"

Osamu pun tak menjawab dan hanya kembali memfokuskan diri ke ponselnya. Meng-scroll instagrem dan beberapa media sosial yang lain.

Hari ini, Sabtu dan Osamu bekerja setengah hari saja. Kebetulan juga butik sedang tidak terlalu ramai dan banyak order-an.

Osamu senang bekerja dengan Mitsuya karena Mitsuya bisa mengajarkan Osamu cara lain untuk bisa mendapatkan ide jika sedang tak ada ide yang bisa dituangkan di sketsanya.

Mobil itu berhenti di salah satu restoran yang cukup ramai. Untungnya, sudah reseverd jadi tidak perlu menunggu. Seperti biasa, Tetsuki akan selalu menggandeng tangan Osamu ketika berjalan.

Inilah alasan mengapa Atsumu selalu bertanya, "sahabat macam apa kalian?"

Keduanya memasuki restoran tersebut seperti sepasang kekasih. Menghampiri meja yang sudah dipesan. Ketika tinggal beberapa langkah lagi mereka sampai ke meja mereka, Osamu terkejut saat melihat siapa yang duduk di meja yang sudah di reseverd atas nama Tetsuki Takaoka itu. Tanpa sadar Osamu melepaskan gandengannya.

"kenapa?" tanya Tetsuki

"mau ambil hp" jawabnya

Untungnya memang Osamu sedang tidak memegang ponselnya dan tas yang sedang Ia pakai memang tas yang sedikit sulit jika dibuka dengan satu tangan saja.

Osamu pun mengetikkan beberapa kata lalu mengirimkannya ke group chat miliknya. Ini hanya alasan saja agar dirinya memang terlihat sibuk dengan ponselnya.

"woi" seru Tetsuki

Seseorang yang sudah menunggu di meja tersebut dan sibuk dengan ponselnya itu pun mengalihkan pandangannya.

"lah udah sampe" sahutnya

"iya, baru aja ini" jawabnya lalu, "Sam, ayo sini" ucapnya

Osamu yang sengaja memperlambat jalannya sambil menyibukkan diri dengan ponselnya itu pun menoleh ke arah Tetsuki. Melangkahkan kedua kaki jenjangnya menuju meja tersebut.

"hallo" sapanya

"hallo"

"kenalin, Sun. nama—

— udah kenal" sambar Rintarou

Tetsuki bingung dan hanya berseru, "oh ya?"

"iya, waktu itu paspor Suna jatoh di bandara trus aku temuin. kebetulan Suna temen Kenma jadi yauda kita ketemuan besoknya buat balikin paspor" jelas Osamu

"oh. kebiasaan ceroboh lu gak ilang-ilang emang Sun" ucap Tetsuki lalu menoyor kepala Rintarou

"sakit pantek" rutuknya

Osamu tak sadar menyunggingkan senyumnya kala melihat interaksi dua orang di depannya ini.

Makan siang itu dilalui dengan berbagai cerita, baik itu dari Tetsuki yang bercerita atau Tetsuki yang bertanya kepada Rintarou. Ya, Rintarou bukan tipe yang suka atau banyak bicara. Lebih banyak Tetsuki yang aktif bicara ketimbang Rintarou. Osamu hanya sesekali ikut nimbrung percakapan mereka saja.

Ruangan itu VIP jadi tak ada batasan waktu untuk mereka berlama-lama disana. Bahkan Osamu sudah seperti orang ketiga saja di antara mereka berdua.

Pukul empat sore, Rintarou pamit pulang lebih dulu karena dirinya sudah ada janji dengan orang lain.

"yah udah 3 jam, gak kerasa amat" keluh Tetsuki

"lebai dah" sahut Rintarou

"Sam, mau pulang juga atau mau kemana dulu?" tanya Tetsuki pada Osamu

"hah? terserah" jawabnya

"yauda gua balik duluan yee, Tetsu, Miya" pamit Rintarou

"iya hati-hati" sahut keduanya

Rintarou hanya membalas dengan mengangkat telapak tangannya ke atas dan berjalan keluar dari ruangan VIP itu. Setelah kepergiannya, Osamu hanya diam saja sambil menatap ponselnya.

"ayo pulang" ajak Tetsuki

"lah udah? aku kira kamu mau pergi kemana lagi" ucap Osamu

"pulang aja, ngobrol sama Suna nguras tenaga aku banyak banget" kekehnya

"kamu lagian nanya mulu sih"

"Suna kalo gak ditanya mah gak ngomong tau, Sam"

Ah, ternyata seperti itu. Osamu diam-diam seperti sedang memasukkan satu per satu yang Ia tahu ke dalam sebuah kotak khusus yang Ia namai 'Suna Rintarou'.

The FeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang