Evening Talk

18 5 0
                                    

Dari dulu, sejak Rintarou masih kecil. Saat kedua orangtuanya masih ada, Rintarou selalu hidup serba ada. Tak hanya dari segi materi tapi juga kasih sayang orangtua dan keluarga tentunya. Tumbuh dalam keluarga yang harmonis.

Rintarou tidak dimanja tapi diajarkan untuk bisa mandiri. Maksudnya bukan apa-apa harus bisa sendiri melainkan usaha terlebih dahulu jika memang sudah tak sanggup baru minta bantuan. Selain itu, Rintarou diajarkan untuk selalu bersyukur untuk segala hal yang Ia miliki dan terima kepada Tuhan.

Saat terpuruk bagi Rintarou adalah saat kehilangan kedua orangtuanya tepat saat hari terakhir dirinya selesai ujian nasional. Hari itu menjadi hari yang sebenarnya tak ingin Ia kenang namun akan tetap membekas deep down inside his heart.

Feeling the never ending grief. He had noone beside his parents. He thought he'll be left alone since he's just an only child yet there're so many hands trying to reach and hold him through his sadness and grief. They were Ran and Rindou back then. They were there for every single day just to cheer his up and then his uncle—Ran and Rindou's Dad—asked him to be one of their family.

Once again, what his parents taught him to feel blessed for every single moment even when we were in our up and down will never betrayed us. Nonetheless, after he lost his parents, Rintarou wasn't he used to be.

"Rintarou, lu tuh gak sendirian. lu punya 2 abang yang bakal selalu siap sedia pasang telinga buat dengerin semua cerita lu dan dada yang siap buat meluk lu. jangan sok kuat, kalo emang udah gak sanggup, come to us and we will give you the warm" ucap Ran waktu itu

Rintarou jadi merasa hidup kembali meski tanpa kehadiran kedua orangtuanya secara nyata. Rintarou bersyukur karena Ia tidak ditinggalkan sendirian.

Selain bersyukur, Rintarou tak pernah lupa untuk berdoa agar mendapatkan pasangan hidup. Pasangan hidup yang setidaknya bisa memberikan warna baru di kehidupannya. Yang bisa memberikan kehangatan seperti keluarga barunya yang sekarang.

Sejak putus dari Kenma Kozume waktu SMA, Rintarou tidak pernah pacaran lagi. Hanya sekedar dekat tapi tidak sampai ke tahap yang lebih dari sekedar pendekatan. Bukan maksud pemilih tapi seakan-akan Rintarou selalu tahu mana yang benar-benar bisa Ia pilih dan tidak.

Apalagi setelah tahu Rintarou itu siapa, maka semakin jelek pandangan Rintarou pada siapapun yang mendekatinya. Rintarou tak pernah pusing dengan seksualitasnya. Mau laki-laki atau perempuan, kalau Rintarou suka ya akan Ia jalani. Sampai akhirnya Rintarou bertemua dengan Osamu Miya.

Pertama kali bertemu Osamu, Rintarou sudah merasa ada yang berbeda. Namun, karena Rintarou yang memang dasarnya acuh saja maka Ia biarkan. Lalu kembali bertemu saat Tetsuki mengajaknya makan siang bersama dan berbagai pertemuan selanjutnya.

Tidak mau munafik, Rintarou tentu tertarik. Siapa yang tidak suka jika disuguhi paras yang cantik dan senyum yang benar-benar manis dan menawan? Rintarou tergoda namun Rintarou bukanlah orang yang tidak memiliki prinsip. Melihat kedekatan Osamu dengan Tetsuki, Rintarou sadar kalau harus ada jarak yang Ia bangun.

He is a man with a high pride. Jadi, setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri Osamu berciuman dengan Tetsuki, Rintarou langsung membuat jarak selebar-lebarnya.

Namun, entah ini keberuntungan atau bukan, setiap usahanya untuk menjauhi Osamu jadi sia-sia. Osamu yang terus menghubunginya, Osamu yang terus menerus mencoba untuk reach him out sampai di hari dimana mereka bertemu dan perdebatan itu terjadi. Topik yang ingin Rintarou hindari sudah tak bisa dihindari lagi.

Lega memang setelah tahu kebenarannya tapi deep down inside his heart, Rintarou merasa tidak enak dengan Tetsuki. Ia merasa seakan merebut Osamu padahal nyatanya Osamu yang memberinya peluang.

The FeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang