Yu masih tidak percaya Sean berhasil menemukan keberadaannya. Terlebih lagi, lelaki itu menempati apartemen yang dulu ia huni. Ia tidak pernah mengira obsesi Sean kepadanya begitu besar. Ternyata sesulit itu untuk menghilang dari dunia gelapnya. Akan terus ada jejak masa lalu yang mengikuti Yu, kemana pun ia pergi, seperti asap hitam dan gelap yang melingkupinya.
Yu sadar sejak tadi Sam menatapnya penuh rasa penasaran tetapi lelaki itu tidak berani bertanya macam-macam. Bahkan saat perjalanan kembali ke rumah, mereka tetap tidak bertukar sepatah kata pun. Tiba-tiba Sam menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuh ke arah Yu. Tatapannya tampak khawatir.
"Ada apa, Sam?"
"Lebih baik kita naik taksi saja." Ia memberi saran, "Aku tidak mau kita berpapasan dengan orang itu di dekat Relax Bar."
Yu ingin mengatakan bahwa ia baik-baik saja dan Sam tidak perlu khawatir, namun belum sempat ia membuka mulut Sam sudah melanjutkan ucapannya.
"Lebih tepatnya, aku tidak ingin ia mengikutimu sampai ke rumah. Sepertinya ia membahayakan." Lantas Sam menghentikan sebuah taksi yang lewat dan mereka segera menaikinya menuju rumah.
Beberapa menit awal, mereka sempat hening dan hanya menikmati musik yang diputar di taksi dengan volume sangat lirih. Yu menikmati keheningan itu. Ia menatap keluar jendela dan mengamati lampu-lampu di jalan. Sedangkan Sam sepertinya ingin membahas sesuatu.
"Maaf, aku tidak tahu kalau kau sudah berhenti." Sam tersenyum simpul, "Kupikir... Ah, sudahlah. Aku minta maaf sekali lagi."
Tidak ada gunanya Yu mengelak karena lelaki di sampingnya itu sudah tahu identitasnya di dunia gelap, "Tidak apa-apa. Aku memang tidak suka membahas hal itu."
"Oke." Sam mengangguk dan hening sebentar sampai Sam melanjutkan, "Orang yang tadi itu siapa?" Meskipun sudah menahan diri beberapa saat, Sam akhirnya bertanya juga.
Yu yang semula menatap kosong ke jendela, dengan cepat memalingkan wajah ke arah Sam, "Orang tadi?"
"Ya. Di Relax Bar." Sam menambahkan seakan Yu perlu deskripsi lebih lanjut tentang orang yang dimaksud Sam, "Aku tidak suka sikapnya yang kasar padamu."
"Ia... ia mantan rekan kerjaku." Yu menunduk dan sebisa mungkin menghindari tatapan Sam. Tiap kali ia menceritakan sepatah-dua patah kata tentang masa lalunya, ia merasa malu dan tidak pantas.
Tampaknya Sam berusaha memahami maksud dari rekan kerja di dunia Yu. Upayanya mencerna bagaimana cara kerja Yu sebagai aktor video dewasa membuat Sam kehabisan bahan pembicaraan hingga mereka sampai di depan rumah.
Yu memaksa untuk membayar ongkos taksi setelah tadi Sam yang membayar makan malam mereka.
"Kau tidak perlu melakukannya, Yang Yuteng. Aku yang mengajakmu naik taksi."
"Tidak Sam, aku yang seharusnya berterima kasih." Yu tidak ingin berlama-lama di depan pagar. Ia lelah. Pikiran dan tubuhnya lelah padahal ia hanya bertemu dengan Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doubt About Love [SAMYU] - Completed
FanfictionYang Yuteng berhenti dari pekerjaannya sebagai aktor JGV (Japanese Gay Video) dan memutuskan untuk pindah kota dan menjauh dari Taipei sekaligus masa lalunya. Rencananya untuk mengubur dalam-dalam masa lalunya dan memulai kehidupannya dari nol di ko...