Sam terdiam tanpa kata mendengar Yu bercerita. Yu tiba-tiba menghentikan ceritanya, ia memandang Sam, menunggu reaksi darinya. Sam justru tetap terdiam, ia menatap Yu dalam, "Kenapa kau harus merasa nyaman jika tahu itu salah?" Sam menghela nafas, ia sedikit kecewa karena Yu berkata jika ia merasa nyaman sebelumnya. Yu terdiam dengan pertanyaan Sam, "Apa yang membuatmu nyaman? Uang?"
"Bukan!" Yu memotong ucapan Sam, suaranya agak meninggi. Yu memalingkan wajahnya, tidak berani melihat Sam.
"Maaf, ucapanku kasar," Sam merasa bersalah. Sudah seharusnya ia menjadi tempat bersandar untuk Yu, bukan berbicara seolah-olah Yu itu seorang penjahat. Entah sejak kapan, Sam merasa bahwa ia harus selalu melindungi Yu, seperti tergerak dengan sendirinya.
"Lanjutkan,"
Yu menoleh pada Sam penuh keheranan, "Eh?"
Sam menatap balik Yu, "Kau bisa melanjutkan ceritamu, aku akan mendengarnya sampai akhir," Sam menjelaskan, "Setidaknya... saat ini kau benar-benar sudah berusaha keras untuk lepas dari dunia gelapmu." tambahnya.
Yu bercerita kembali pada Sam. Walau Sam sempat kecewa dan Yu agak takut untuk melanjutkan, namun Yu merasa Sam membuatnya nyaman untuk bercerita, ia pun tidak paham kenapa ia bisa merasakan seperti itu.
"Apa kau tidak membaca persyaratan sebelum tanda tangan kontrak?" tanya Sam penasaran, karena ia berpikir kan bisa menolak dari awal.
"Entah aku yang bodoh, atau mereka yang sengaja membuat persyaratan yang tidak jelas. Aku hanya membaca aktor film dewasa, kukira film dewasa yang biasa aja, tak taunya-" Yu menghentikan ucapannya, "Aku dengan bodohnya terlanjur tanda tangan, tanpa bertanya terlebih dahulu." sambungnya dengan kalimat yang lain.
"Apa sanksi yang mereka berikan jika kau keluar dengan kontrak yang belum habis?"
Yu menghela nafas panjang, "Aku harus membayar denda 3 kali lipat dari gajiku," Yu seakan ingin berteriak kesal pada dirinya, karena melakukan hal yang sangat bodoh seperti itu, "Sementara aku saja baru melarikan diri dari Jepang menuju Taiwan yang tentunya aku sedang tidak memiliki uang yang banyak." tambahnya dengan nada yang terdengar frustasi.
Sam menepuk punggung tangan Yu pelan, "Tidak apa, sudah berlalu. Sekarang kau adalah Yu yang baru," Sam menenangkan Yu. Yu membalasnya dengan tersenyum kecut, namun Sam malah mencubit kedua pipi Yu gemas, "Senyummu jelek sekali," Yu protes karena pipinya yang kesakitan, ia mendorong Sam agar menjauh, namun Sam tidak menyerah dengan terus mencubit kedua pipi Yu, sambil tertawa.
Keduanya masih saling bersikeras, Yu yang mendorong Sam dan Sam yang masih berusaha ingin mencubit pipi Yu, sampai akhirnya keduanya pun terdiam ketika tanpa sadar wajah keduanya menjadi sangat dekat, jantung keduanya tiba-tiba berdetak cepat. Sam mengutuk dirinya sendiri karena tidak seharusnya jantungnya berdebar seperti itu, Yu itu laki-laki! Jeritnya dalam hati. Walau Sam mengakui kalau Yu itu... menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doubt About Love [SAMYU] - Completed
FanfictionYang Yuteng berhenti dari pekerjaannya sebagai aktor JGV (Japanese Gay Video) dan memutuskan untuk pindah kota dan menjauh dari Taipei sekaligus masa lalunya. Rencananya untuk mengubur dalam-dalam masa lalunya dan memulai kehidupannya dari nol di ko...