Tian mengikuti Yu ke arah kasir, bahkan kemurkaannya–terlebih lagi dapat tamparan dari Yu–membuatnya meninggalkan belanjaannya. Rasa bencinya terhadap Yu membuatnya kehilangan akal. Di hadapan banyak orang, Tian pun melakukan hal bodoh, ia menampar Yu kembali. Yu yang tidak ada persiapan apapun pun terjatuh. Ia memandang Tian sambil memegangi pipinya, wajahnya yang sangat putih tidak dapat menutupi pipinya yang memerah karena tamparan itu.
Tian menatap Yu penuh kebencian, ketika ia hendak melakukan untuk yang kedua kalinya, seorang satpam datang dan menahannya. Beberapa orang yang berada di sekitar supermarket membantu Yu untuk berdiri. Sementara Tian dibawa satpam untuk diamankan.
"Kau tidak apa-apa?" tanya salah satu orang yang menolong Yu.
Yu menggeleng pelan, ia berterima kasih pada orang-orang yang menolongnya, dan memutuskan untuk pergi begitu saja tanpa membawa belanjaannya sama sekali. Yu langsung menghentikan taksi dan memutuskan untuk pulang, ia tidak mau berlama-lama menanti bis agar dapat segera sampai rumah dan menjauh dari Carrefour Nan Zhi Store.
Yu melamun, ia tidak menyangka akan bertemu Tian di tempat itu, padahal posisinya berada di Nanzih District dan Tian tinggal di Ziguan District. Yu sedikit menyesal karena memutuskan untuk ke supermarket Carrefour, padahal di dekat perumahannya ada 814 Fresh Market–walaupun memang kenyataannya di supermarket Carrefour lebih lengkap dibanding 814 Fresh Market. Yu juga hanya kebetulan berada di daerah situ, ia baru saja melamar pekerjaan–ya sekarang Yu menganggur, dan ia membutuhkan pekerjaan baru.
Yu mengelus pipinya yang sakit. Tamparan Tian begitu keras dan itu membuatnya memerah dan sakit. Yu mengambil ponselnya, membuka fitur kamera selfie hanya untuk membuatnya dapat melihat wajahnya yang bekas tamparan, dan ternyata sangat merah dan hampir membiru. Yu menghela nafas berat, ia tidak pernah menyangka bahwa Tian yang selama ini berusaha ingin dekat dengannya, justru ternyata hanya sebuah kepalsuan, Tian hanya memanfaatkan keadaan, dan mencari peluang agar dapat menyingkirkannya dari sekolah Youchang.
Yu memutuskan berhenti di 814 Fresh Market, dan berbelanja bahan-bahan untuk nanti malam. Bagaimanapun juga ia akan bercerita dengan Sam, terlebih lagi Sam yang banyak membantunya semenjak video itu tersebar. Yu jamin, Sam akan sangat terkejut mengetahui siapa yang menyebarkan videonya.
Tak memakan waktu lama Yu memilih bahan-bahan untuk membuat hotpot, dan ia pun segera pulang. Telepon Yu tiba-tiba berdering, ia merogoh saku celananya, dan melihat nama Chris di layar, "Ya, Chris?"
"Kau sedang apa, Yu?" tanya Chris di balik telepon.
"Aku baru pulang dari supermarket,"
"Berbelanja untuk makan malam? Ah ya, aku minta alamatmu, kapan-kapan aku akan mengunjungimu."
"Eh? Kapan Chris?" Yu terkejut dengan ucapan Chris.
"Belum tahu, aku akan ambil cuti dan khusus memberikan waktuku untuk Yu-ku," Chris tertawa.
"Selalu seperti itu," protes Yu pada Chris.
"Kau kan milikku, Yu." Suara tawa Chris terdengar semakin keras dan itu membuat Yu semakin sebal.
"Jangan begitu terus, aku bisa single seumur hidupku," protes Yu lagi.
Chris menjadi tertawa terbahak mendengar kalimat terakhir dari Yu. Selalu seperti itu, sejak kecil Chris selalu menganggap Yu adalah miliknya, bahkan selalu memperlakukannya begitu istimewa, seperti seorang kekasih. Karena sikap Chris yang seperti itu membuat membuat Yu menganggapnya lebih dari sekedar seorang sahabat.
"Jangan lupa kirim alamatmu lewat Line, Yu," Ucapan Chris membuyarkan lamunan Yu, "Ah ya, baik Chris,"
"Baiklah, sampai ketemu nanti, Yu." Chris langsung memutuskan sambungan teleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doubt About Love [SAMYU] - Completed
FanfictionYang Yuteng berhenti dari pekerjaannya sebagai aktor JGV (Japanese Gay Video) dan memutuskan untuk pindah kota dan menjauh dari Taipei sekaligus masa lalunya. Rencananya untuk mengubur dalam-dalam masa lalunya dan memulai kehidupannya dari nol di ko...