Mereka bertiga akhirnya berangkat bersama ke supermarket. Selain karena Sam harus membeli makanan dan minuman untuk sang tamu, Evan, ia juga tidak tega membiarkan Yu pergi sendirian. Karena lokasi supermarket tidak begitu jauh dari rumah, mereka memutuskan berjalan kaki. Yu masih merasa canggung dengan keberadaan Evan jadi ia berjalan lebih pelan di belakang Sam dan Evan yang sudah saling mengenal.
Tentu saja Sam tidak membiarkan Yu berjalan di belakang mereka. Ia melangkah lebih pelan hingga sejajar dengan Yu. Sam tersenyum saat Yu menoleh ke arahnya.
"Tidak boleh berjalan sendirian di belakang." ujar Sam yang membuat Yu mengernyitkan dahi, "Aku yang membuat aturan seperti itu."
Terulas senyum tipis di bibir Yu, "Jadi menurutmu boleh kalau berjalan sendirian di depan? Seperti Evan."
Mendengar namanya disebut oleh Yu, Evan menoleh ke belakang sambil menyeringai bangga. Seperti sebuah pencapaian karena namanya disebut oleh seorang Yusuke.
"Ya, Sam. Tidak boleh meninggalkan teman berjalan sendirian." Evan pun menyejajari langkah Sam dan Yu, membuat mereka bertiga berjalan beriringan memenuhi jalan raya.
Sam mengembuskan napas kesal, lantas memukul lengan Evan pelan, "Kita ini ada di jalan umum. Kau akan tertabrak kalau kau jalan di situ, Evan." Kini posisi Sam berada di antara Evan dan Yu.
Temannya itu balas menyikut lengan Sam, "Kalau begitu kita jalan berdekatan saja." Ia mendekatkan tubuhnya pada Sam.
"Jangan dekat-dekat." Meskipun berkata demikian, Sam tetap menarik Evan mendekat karena tidak ingin sahabatnya diserempet mobil.
Yu mengamati tingkah Sam dan Evan seraya menahan tawa. Kedekatan mereka mengingatkannya pada Chris. Dulu mereka sangat dekat meskipun cara mereka mengekspresikan kedekatan itu tidak seperti Sam dan Evan. Chris memperlakukan Yu layaknya kekasih. Itu yang membuat perasaan Yu kepada Chris susah menguar, bahkan semakin hari semakin kuat, sebelum akhirnya ia sadar bahwa selama ini Chris hanya menganggapnya sahabat.
"Sudah berapa lama kalian berteman?" tanya Yu.
Dengan cepat, Evan menoleh ke arahnya, "Sejak kuliah. Ia menempel padaku, aku menempel padanya."
"Enak saja." Sam mendengus, "Evan bohong, Yu."
Yu terkekeh. Rasanya ia merindukan sahabatnya. Ia rindu Chris mengomel panjang lebar tiap kali ia telat makan. Yu menyesal sudah menjauh dari Chris, merahasiakan kepergiannya ke Kaohsiung hanya karena ia ingin hidup lebih tenang. Tapi sekarang ia menyesal karena tidak memberitahu Chris.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Sam sesampainya di supermarket. Evan sedang sibuk memilih snack kesukaannya, sementara ia dan Yu berjalan pelan di belakang sambil mendorong kereta belanja.
"Tidak apa-apa. Aku tiba-tiba teringat sahabatku saat melihat kalian." Ia berusaha mengalihkan pembicaraan dengan berpura-pura memilih sayuran dan mengajak Evan bicara. Meskipun Yu sudah mulai dekat dengan Sam, ia masih belum sepenuhnya siap bercerita banyak hal. Beruntung tetangganya itu selalu pengertian dan tidak pernah memaksa Yu untuk bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doubt About Love [SAMYU] - Completed
FanfictionYang Yuteng berhenti dari pekerjaannya sebagai aktor JGV (Japanese Gay Video) dan memutuskan untuk pindah kota dan menjauh dari Taipei sekaligus masa lalunya. Rencananya untuk mengubur dalam-dalam masa lalunya dan memulai kehidupannya dari nol di ko...