007

365 41 5
                                    

Beomgyu lagi sibuk sama pikirannya sendiri gara-gara perkataan Huening yang membuatnya sangat overthinking.

"Stress gue." keluh Beomgyu berbaring di kasurnya sambil memejamkan kedua matanya.

Beberapa menit kemudian dia tertidur karena kelelahan setelah pulang habis latihan band di sekolahnya. Yap Beomgyu itu anak band sekolah.

Tidak lama angin berhembus kencang sampai membuat jendela kamar Beomgyu tertutup, tiba-tiba suasana di sana berubah menjadi sedikit menakutkan seperti ada seseorang yang masuk bersamaan dengan berhembusnya angin. Dan benar saja seseorang itu ternyata mbak kunti yang sedang memperhatikan Beomgyu dengan tatapan kagum sekaligus kebencian karena mengingat apa yang telah dilakukan Beomgyu padanya di masa lalu.

"Hihi, Beomgyu aku kembali dan akan balas dendam sama kamu termasuk teman-teman kamu juga." ucap mba kunti menyeringai menatap Beomgyu.

Setelah mengatakan itu mba kunti pergi dari sana untuk menyusun rencana balas dendamnya ke orang yang sudah membunuhnya, maybe?

.
.
.
.
.

"Lo sama Bang Beomgyu ada masalah?" tanya Taehyun

Betewe mereka itu sedang diperjalanan ke minimarket untuk membeli stok bahan makanan di suruh sama Yeonjun.

"Gak ada." jawab Huening acuh, soalnya dia males sama yang namanya Choi Beomgyu.

"Bang Beomgyu pasti tau sesuatu makanya dia sampai kayak gitu sama lo."

Huening cuma diam tanpa menghiraukan perkataan Taehyun, tapi dalam hati dia juga bertanya-tanya apa yang sebenarnya Beomgyu ketahui.

Sesampainya di minimarket mereka berdua membeli bahan makanan sesuai dengan catatan yang Yeonjun kasih, setelah semua yang mereka beli sudah lengkap mereka pun pulang ke apartemen.

Di perjalanan pulang Taehyun melihat ada seseorang yang berniat menggangu mereka, awalnya Huening tidak sadar tapi setelah Taehyun menyuruhnya untuk melihat ke sekeliling jadi dia sadar kalau ada sedikit gangguan dari makhluk tak kasat mata.

"Kayaknya si mbak kunti mau nakutin kita." Huening menatap sekilas si mbak.

"Kalau udah mati ya mati aja gak usah sok mau hidup lagi." ucap Taehyun mengeraskan suaranya biar si mbak denger dan sadar diri.

Mbak kunti yang mendengar itu langsung kena mental cuy, tapi karena dia mau balas dendam sama Beomgyu makanya dia harus siap mental ngadepin Kang savage Taehyun biar nanti gak tertampar sama omongan dari mulutnya tuh anak satu.

"Sumpah pedes banget tuh mulut." keluh mbak kemudian menjauh dari Huening sama Taehyun.

.
.
.

Akhirnya Huening dan Taehyun pulang ke apartemen tanpa kurang satu pun eh ada deng yang kurang, kurang gizi. Bercanda😂

"Lama banget dah kayak ke bulan aja beli bahan makanannya." gerutu Yeonjun melihat kedua adiknya baru pulang.

"Ini nih contoh orang yang gak tau terima kasih." Taehyun menaruh belanjaannya di meja.

"Kenapa? Masalah buat lo."

Tanpa menjawab Taehyun duduk di samping Yeonjun, begitu juga dengan Huening yang juga duduk tapi lesehan. Beberapa saat kemudian Beomgyu ikut bergabung sambil membawa 2 keripik yang berbeda rasa di tangannya.

"Tumben beli cemilan, biasanya juga nggak?" tanya Yeonjun

"Mau? Tapi gak gue kasih juga sih." jawab Beomgyu memakan cemilannya.

"Siapa juga yang mau, gue juga udah beli kali." Yeonjun mengambil cemilannya di kresek yang tadi Taehyun taruh di meja.

"Dih beli, dikasih dong biar elit." pamer Beomgyu kalau dia tuh dikasih bukan beli sendiri.

"Hilih paling juga dikasih sama elsa jadi-jadian itu." Soobin ikut nimbrung mana ngambil keripik Beomgyu tanpa izin lagi.

"Yeuu, gitu-gitu dia juga adek gue loh."

"Siapa bilang adek gue."

"Itu lo bilang."

"Lebih baik lo gak usah ladenin tuh anak gak jelas, bikin darah tinggi soalnya." tegur Yeonjun ke Soobin yang mau aja ngeladenin omongannya si Beomgyu.

"Makanya diturunin dong biar gak tinggi."

"Terserah lo dah Choi gak jelas Beomgyu."

"Emang gak jelas dari orok makanya pas gede juga ikutan gak jelas kayak sekarang." Taehyun tetap fokus ke layar handphonenya.

"Perasaan dari dulu Bang Beomgyu tuh emang suka gak jelas, bahkan sampai sekarang masih suka kayak gitu." Huening menambahi perkataan Taehyun.

"Kita gelud yok." ajak Beomgyu

"Ayok, maunya di mana?" tanya Yeonjun

"Di lapangan sekolah aja biar rame atau di kantor polisi biar lebih menantang." ujar Beomgyu

"Gak sekalian aja di jalan raya buat ngurangin beban bumi, lumayan 2 orang."

Pasti tau siapa yang ngomong? Yang ngomong Taehyun pastinya.

"Diam deh, kena mental gue lama-lama temenan sama lo."

"Kalau gitu gak usah berteman apa susahnya."

Beomgyu langsung diam ges gara-gara perkataan Taehyun yang membuatnya kehabisan kata-kata, begitu juga dengan Yeonjun. Lain halnya dengan Soobin dan Huening yang asik menertawakan mereka berdua.

Bersamaan dengan itu bel apartemen mereka berbunyi, Taehyun pun beranjak dari duduknya untuk membukakan pintu. Saat dibuka ternyata tidak ada orang dan yang ada malah gumpalan kertas.

"Dasar orang gabut." ucap Taehyun tapi dia tetap mengambil gumpalan kertas tadi untuk memeriksa ada atau tidak tulisannya.

"Lo pikir gue gak bisa matematika apa." batin Taehyun melihat tulisan yang ada di kertas itu, setelahnya dia buang ke tempat sampah.

"Gue capek-capek nulis malah dibuang." batin seseorang yang melihat Taehyun membuang kertas itu ke tempat sampah.

Isi kertas tadi tuh: 13+3-1

Hayoo berapa??

TBC

Hellooooo

Kalian ujian udah selesai atau belum? Bagi yang belum selesai ayo semangat.

See you di chapter selanjutnya~~~

Annyeong~~~~

Anak IndiHome | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang