Chenle turun dari bus, lalu menatap sekeliling tempat dimana ia sudah janjian akan bertemu Jaemin disini, masih ada waktu sekitar 10-15 menit lagi, apakah Chenle terlalu capat? Atau Jaemin yang terlalu lama?
Chenle pilih opsi 2.
Chenle menunggu sedikit lebih lama, selagi menunggu ia menyempatkan diri untuk kesuper market, membeli es krim.
Sudah 15 menit Chenle menunggu, sampai ia sudah menghabiskan 3 es krim, namun sosok yang ditunggu tak kunjung datang, apakah Jaemin lupa dengan janji nya? Haruskan Chenle menunggu sedikit lebih lama lagi?
Chenle memutuskan untuk menunggu lebih lama lagi, jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Chenle mendengus sebal, mengapa ia harus seantusias ini? Chenle menendang nendang batu yang ada didepan nya, bus terakhir pun sudah tiba dan Chenle memutuskan untuk pulang.
Pantat dan badan nya sudah lelah menunggu, ia sudah berusaha menelpon nomor Jaemin tapi tidak aktif, apakah Jaemin sengaja melakukan itu untuk balas dendam atau Jaemin memang ada keperluan mendadak?
Chenle sudah tak peduli lagi, ia hanya ingin segera pulang lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya.
Tepat saat Chenle sedang membayangkan kasurnya itu, Jaemin tiba tiba menelepon dirinya, saat hendak ingin mematikan panggilan dari Jaemin, tangan Chenle di tahan oleh pria yang berdiri didepan nya ini sambil menghalangi pintu bus tertutup, pria tersebut membawa Chenle keluar, sambil memeluk tubuh kecil Chenle, dan ya dia adalah Jaemin.
Chenle bingung harus bereaksi seperti apa, Jaemin masih setia memeluk nya, Chenle berusaha melepaskan pelukan itu.
"maaf, maaf" hanya kata itu yang dari tadi Chenle dengar, namun Chenle tak terlalu memedulikan nya, dan segera melepas pelukan Jaemin.
Jaemin hanya menundukkan kepala nya, dan tak berani menatap Chenle, sama seperti apa yang dia lakukan saat pertama kali bertemu.
"maaf" again kata maaf yang keluar dari mulut Jaemin.
Chenle menatap jengah Jaemin.
"lo tau ga sejak kapan gue nungguin lo kaya anak ilang? "
Jaemin menggeleng dan masih menunduk.
"jaemin, awal nya gue mau minta maaf sama lo, tapi kaya nya ga perlu, lo juga ga usah minta maaf, kita imbas sekarang"
Saat Chenle ingin pergi, Jaemin buru buru menahan nya, dan memeluk tubuh kecil Chenle yang bergetar kedinginan.
<><><>
Jaemin membawa Chenle ke kafe, tubuh Chenle tidak kuat angin malam, salahkan semua nya pada dirinya.
Jaemin hanya memesan segelas susu hangat serta kue keju kesukaan Chenle. Jangan tanya ia mendapatkan informasi penting itu dari mana, sudah pasti Jisung ikut terlibat.
Jaemin menatap Chenle yang sedang meminum susu hangat nya, benar benar terlihat sangat mengemaskan dimata nya.
"jaemin? " Jaemin tak mendengar nya dan masih sibuk menatap lumba lumba kecil nya ini.
"NA JAEMIN! " Chenle berteriak mengagetkan seluruh orang termasuk Jaemin.
Jaemin mengelap mulut Chenle menggunakan tisu yang terlihat berantakan namun cantik.
Mereka sudah berbaikan saat perjalanan ke kafe, Jaemin juga sudah menjelaskan mengapa ia bisa telat.
Flashback
Chenle menatap Jaemin kesal, ia sedang bergandengan tangan menuju kafe, Chenle berusaha melepaskan nya, namun semakin dilepaskan semakin pula genggaman tangan nya semakin erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] Claoumba <jaemle>
Randomwarning "BL" lgbt area, jangan salpak ya kak.. Cerita tentang Chenle dan Jaemin. Chenle adalah seorang anak SMA biasa, kehidupan remaja nya yang sangat amat membosankan, tak ada yang indah, hingga ia mengenal Jaemin, pria yang tak sengaja ia temui...