06

1K 125 3
                                    

   Jaemin menatap pria manis disamping ini dengan tak percaya, harus kah dirinya senang atau panik?

Gw heran ama lu jaem.. Mau lu apa?? -___-

Chenle menepuk pundak Jaemin.
"jaemin? "

Sekarang arwah dan pikiran Jaemin kembali keasal, Jaemin tersenyum pada lumba lumba kecil nya itu, ia mengusap rambut Chenle.

"jaemin, tadi lele kan nanya"

"nanya? "

Chenle mengangguk ia menepis pelan tangan Jaemin dari kepala nya.

"jaemin ga nyimak tadi lele ngomong apaan? "

"saya nyimak dek, serius bahkan dua rius, tapi apa ga kecepetan? "

Chenle mengangkat satu alis nya, apa yang dipikirkan Jaemin sebenarnya?
Chenle dan Jaemin saling pandang untuk waktu yang lama, hingga suara dering ponsel Jaemin membuyarkan segalanya.

Jaemin melirik ponsel nya dan tertera nama Haechan disana, sungguh demi apa pun Jaemin sama sekali tak minat untuk meladeni panggilan itu.

"kenapa cuma diliatin doang? Lele ga keberatan kok, angkat aja"

Jaemin mengangguk, ia berdiri dari duduk nya, dan sedikit menjauh dari lumba lumba kecilnya itu.

Jaemin berharap obrolan Haechan akan sedikit bermutu kali ini.

"halo halo? "

"ganggu lo"

"eh mangki, Tadi bilang bentar doang, ini apaan? 2 jam ditungguin ama ayang, malah ga balik balik, sialan lo"

"aelah, gue kira lo mau ngomong apaan chan, balik aja bareng ayang lo sana, gue juga mau manja manjaan dulu"

"jangan lo rusak anak gue! "

"sejak kapan lumba lumba gue jadi anak lo? "

"awas lo mangki jangan lo-"

Jaemin mematikan panggilan itu secara sepihak, lihat lah obrolan Haechan memang tak bermutu, Jaemin sedikit berlari menghampiri lumba lumba miliknya, ia tak tega meninggalkan Chenle sendiri.

"maaf dek, lama ya? " Chenle menggeleng, Jaemin duduk disamping Chenle lalu mulai merebahkan tubuh nya dengan paha Chenle sebagai bantalnya.

"jaemin di cariin kak haechan ya? "

Jaemin mengangguk.

"yaudah ramen nya besok aja, udah malem juga, jaemin mending pulang"

Jaemin melotot mendengarnya, apakah sekarang dirinya diusir? Bagaimana dengan ramen? Besok katanya? Tidak tidak, Jaemin ingin sekarang.

"kamu ngusir saya? " Chenle gelagapan, bukan itu yang dia maksud.

"ga jaemin, lele cuman ga mau jaemin pulang malem banget, kalo kata kak lowjin bahaya"

"tapi saya mau ramen nya sekarang."

"ramen? " Jaemin mengangguk sebagai jawaban.

Chenle bangkit dari duduk, lalu beranjak ke dapur, tapi ia berhenti lalu menoleh ke belakang dan mendapati Jaemin yang menatap Chenle dengan tatapan penuh tanya.

[√] Claoumba <jaemle> Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang