11 'end

1.3K 108 3
                                    

   Chenle terdiam menatap kosong televisi yang menyala itu, pikiran nya masih bingung dengan kejadian sore tadi, siapa wanita sialan yang mengaku mengandung bayi milik Jaemin?

Ingin rasanya berkata kasar, namun Chenle tak boleh gegabah, ia harus menanyakan nya pada Jaemin kebenaran yang terjadi, tak mungkin jika dirinya ikut menampar wanita sialan itu, yang ada ia hanya membuat telapak tangan nya kotor terkena pipi wanita itu.

"lele? "

Chenle tak sadar pria yang dari tadi ia pikirkan sudah ada disamping nya sambil memeluk pinggang nya dari samping, dan menaruh dagunya pada pundak Chenle.

Chenle tersadar dari lamunan nya, dan menoleh kearah Jaemin yang tersenyum sambil menunjukan gigi kelinci milik nya.

"ada apa sayang? " Jaemin mengusap rambut Chenle yang terlihat sedikit berantakan.

"apa ada yang mengganggu pikiran mu? " Jaemin masih sibuk mengusap lembut rambut lumba lumba nya itu.

Chenle tersenyum lembut pada Jaemin, sesekali mengusap pipi tirus pria yang sudah sah menjadi suami nya. Tak mungkin kan Jaemin menghamili wanita lain saat dirinya dan Jaemin berencana membangun rumah tangga dari jauh jauh hari kan?

"jaemin sudah makan? " bukan nya mendapatkan jawaban, Jaemin malah mendapatkan pertanyaan, yang dijawab oleh gelengan kepala.

Chenle bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju dapur yang tentu saja diikuti oleh Jaemin yang terus menerus menempel pada dirinya.

Chenle tak fokus memasak yang hampir memotong jari nya sendiri jika saja Jaemin tak berteriak dan menggoyangkan tubuh Chenle.

"zhong! Apa apaan kamu ini, jarimu hampir saja terpotong! " Jaemin berteriak histeris, sambil mengguncang tubuh Chenle pelan.

Dirinya tak mungkin membentak Chenle dengan sengaja, Jaemin tentu saja khawatir, saat tadi siang semua baik baik saja, namun saat Jaemin kembali keapartemen nya Chenle bersikap sangat aneh yang membuat nya semakin khawatir.

"jaemin, jawab lele dengan jujur"

Jaemin menatap Chenle lekat lekat, lalu mengangguk semangat.

"hubungan kita sudah lebih jauh dari sekedar seorang kekasih kan? "

"tentu saja sayang"

"kalo begitu lele berhak bertanya apa pun tentang masa lalu jaemin? "

Jaemin mengangguk ragu.

"jaemin mengenal nona shin? "

"tentu, dia jalang yang pernah aku pakai, tapi itu dulu sayang, sebelum aku mengenal dirimu, percaya pada ku. "

"jangan coba berbohong"

"aku serius sayang mengapa aku harus berbohong? " Jaemin mengelus lembut tangan Chenle.

"ada apa? Apakah wanita itu datang ke sini? "

Chenle menatap Jaemin, apakah wanita itu sering datang keapartemen milik Jaemin ini? Chenle mengangguk mengiyakan.

Jaemin sudah menduganya, wanita sialan itu, Jaemin menarik tubuh Chenle kedalam pelukan nya, lalu mengusap usap lembut rambut belakang pria manisnya ini.

"apa dia memiliki perut buncit, seperti sedang hamil? "

Chenle mengangguk dalam pelukan Jaemin.

"dia mengaku bayinya adalah bayi mu, lele ga terima, dia bahkan menampar pipi lele"

Jaemin melotot tak percaya, ia melepaskan pelukan nya, lalu menatap pria manis yang sedikit lebih pendek darinya, Jaemin menyesuaikan tinggi nya, lalu perlahan mengusap pipi Chenle lembut, warna nya yang semula pucat berubah warna menjadi merah, bukan, bukan karena tamparan wanita itu, tapi karena Jaemin yang sedang mengelus pipinya lembut bahkan menciumi nya berkali kali.

[√] Claoumba <jaemle> Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang