09

836 103 6
                                    

   Park Jisung sedang memandang datar kearah pria yang lebih mungil dari nya, pria yang dipandang hanya tersenyum.

"gausah senyum senyum jelek"

"yang senyum gue, kok lo yang repot?"

Skak. Jisung tak tahu harus menjawab apa, sialan dengan mulut Chenle yang dapat membalikan lawan bicara nya.

Chenle mencari sesuatu pada tas belanja nya, ia mengeluarkan boneka marmot yang sempat ia beli waktu di pantai bersama Jaemin.

"nih" Chenle memberikan boneka tersebut.

Jisung tak menerima ataupun bergeming, ia masih menatap datar Chenle, Chenle menghembuskan nafas berat, lalu menaruh boneka itu diatas meja, ya saat ini niat awal ingin membujuk Jisung karena terlalu sering menghabiskan waktu dengan Jaemin, Chenle jadi semakin jauh dengan Jisung.

Jisung bangun dari duduk nya lalu menghampiri Chenle yang duduk didepan nya.

"lo ngasih gue boneka biar bisa restuin hubungan lo sama om om itu?" Jisung berbicara tepat di belakang Chenle.

Chenle membalikan badan lalu bangun dan menyesuaikan tinggi nya dengan Jisung, walau agak sulit karena tinggi Jisung yang sangat mirip seperti tiang listrik.

"ga, lele ga pernah ngomong gitu, lele mau minta maaf karena jarang ketemu sama icung" Chenle menambahkan nada manja didalam kalimat nya.

Sial sial sangat sial tersial sial.

Bisakah sekarang Jisung menculik lumba lumba milik Jaemin ini?
Sepertinya tidak, saingan nya tidak manusiawi, mungkin jika ada Jaemin disini Jisung sudah babak belur atau mungkin kehilangan salah satu anggota tubuh nya. Tidak boleh, Jisung belum mau mati muda!

Jisung berdeham, ternyata dugaan nya salah, Chenle masih lah dirinya yang tidak akan memaksakan sesuatu hanya karena keinginan nya.

"icung? " Chenle menatap Jisung dengan penuh harap.

Jisung mengangguk, lalu memeluk tubuh Chenle, ingin sekali rasanya mencium dan melumat bibir ranum yang kenyal itu.

Insaplah wahai manusia ~

"iya, icung maafin lele"

<><><>


















Jaemin sedari tadi mondar mandir dalam apartemen nya sendiri, ia sudah lama menunggu si lumba lumba nya kembali setelah mengatakan ingin pergi menemui temannya Park sialan Jisung itu.

"ini lumba lumba gue ga bakal diapa apain sama sialan jisung itu kan? "

Tepat saat Jaemin memikirkan hal yang tidak tidak itu, seseorang datang lalu memeluk tubuh Jaemin tanpa aba aba, Chenle.

"na na tau? "

Chenle bertanya tanpa mau melepaskan pelukan nya itu, Jaemin menggeleng.

"jisung maafin lele, tadi juga dia mau nerima hadiah dari lele"

Chenle menggelengkan kepalanya pada dada bidang Jaemin, mencari kenyaman disana.

"hadiah apa yang kamu berikan? "

"sebuah boneka marmot yang waktu itu kita beli saat dipantai"

"jadi boneka itu untuk jisung? "

Chenle mengangguk.

"lalu dimana hadiah untuk saya? "

Chenle mendongakkan kepala, dan menatap Jaemin tak percaya, apakah sekarang Jaemin sedang cemburu? Tapi Chenle tak menemukan tanda tanda bahwa Jaemin cemburu dari raut wajahnya.

[√] Claoumba &lt;jaemle&gt; Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang