05

1K 127 11
                                    

   Zhong Chenle memasuki rumah nya, ia merasa aneh dengan rumah nya sendiri terasa kosong dan hampa, Chenle menatap meja makan ada surat tergeletak disana, Chenle membuka lalu membaca surat tersebut yang berasal dari Renjun sang kakak.

Lele, kak renjun bakal ada urusan bentar sama kak jeno, kamu bisa masak sendiri kan? Jangan lupa makan adik ku tersayang ^^!
-♡ renjun ♡ jeno :>

Chenle membaca akhir surat, ia tertawa melihat Jeno menuliskan nama nya sendiri di surat.

"cih bucin. "

Chenle membuang surat tersebut dan berlalu ke kamar mandi, mungkin dengan merenungkan kesalahan nya di kamar mandi dapat mengingat kesalah nya kepada Jaemin.

<><><>














Selesai mandi dan berganti pakaian, Chenle memilih merebahkan tubuh nya dikasur kesayangannya, ia menatap boneka yang tergeletak dimeja belajar nya itu, Chenle perlahan menghampiri boneka itu, lalu membawa nya untuk berbaring disebelah nya.

"jaemle, nyesel banget namain kamu kaya gitu, kamu pasti juga ngerasa berat kan? " Chenle memeluk boneka yang ia namai 'jaemle' gabungan dari nama Jaemin dan Chenle.

"jangan tatap lele kaya gitu, kamu juga salah disini, tiba tiba marah ga jelas huh! " Chenle membuang jaemle asal, tapi beberapa detik kemudian ia memungut boneka jaemle nya kembali.

"ya iya yang salah jaemin tapi kamu boneka yang di kasih jaemin, berarti kamu tetap salah juga. " Chenle mencekik leher jaemle.

Andai jaemle dapat berbicara dan memberontak.

#savejaemle

Saat asyik mencekik leher jaemle, tiba tiba bel rumah nya berbunyi Chenle segera berlari kearah pintu rumah nya itu.

Tapi langkahnya tertahan, ia menatap jaemle yang ia bawa dengan cara dipegang lehernya.

"kak lowjin sama jeno kan ada kunci cadangan, jisung juga bilang nya lagi ada urusan ga mungkin kan dia tiba tiba dateng tanpa bilang dulu"

"jaemlee gimana nih? Ga mungkin kan dia punculik yang mau nyulik lele"

GA LE GA, BUKA AJA LAH NJIR LEHER GUE SESEK INI!! - JAEMLE

Chenle berlari lalu bergegas untuk membuka kan pintu, jika tidak mungkin bel rumah nya akan rusak akibat orang yang sedari tadi memainkan bel rumah nya tidak sabaran.

"MANUSIA APA SETAN? " Chenle berteriak saat tangan nya sudah siap di gagang pintu.

Chenle mengambil nafas dalam dalam lalu mulai membuka pintu rumah nya, ia memegang jaemle sebagai senjata nya takut takut orang dihadapan nya ini berbahaya.

Chenle hanya melihat orang yang sedang membelakangi dirinya, ia hanya mengenakan kaos hitam panjang dan masker yang menutupi wajah nya.

"hello? Kalo ga ada keperluan lele balik lagi aja ya? " Chenle hendak masuk lagi ke dalam rumah nya, namun tangan nya di genggam oleh orang yang Chenle tak kenal itu.

Chenle refleks menutup matanya sambil memukul mukul tangan orang yang sedang menggenggam tanga nya menggunakan jaemle.

"JANGAN CULIK LELE, MAKAN LELE BANYAK!! "

"ini saya" Chenle terdiam, ia masih tak mau membuka mata nya, ia memeluk jaemle lebih erat.

Chenle nampak tak asing dengan suara barusan, Jaemin? Itu Jaemin?

"mau sampe kapan tutup mata terus?" Jaemin menghela nafas.

"sampe kambing bisa bertelur"

Jaemin membuang pandangan nya, semakin ia menatap Chenle lama, semakin pula rasa nya pada Chenle bertambah, ia masih ingin melihat lumba lumba kecil nya membujuk saat ia marah.

[√] Claoumba &lt;jaemle&gt; Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang