4. It's okay, baby

3.7K 437 30
                                    


Hai~ Click 🌟 first
Cw/ harshword,18+(?), mentions sex, family issue, pedofil maybe(?) etc.

Happy Reading 🌼

..

"Goblok"
Jay menendang sadis dada Heeseung yang masih tertidur memeluknya.

Brak!
"Aduh!, Ayyie kenapa—"
"JAY"

Heeseung mengusap dadanya sabar, Bayinya sudah kembali menjadi kucing garong.

"Lo tuh ga usah modus bisa ga si anjing, perasaan tiap tu bocah keluar bangun-bangun udah grepe aja lo"
"Jayyie ga bisa tidur kalo gak dipeluk"

"Ya diajarin mandiri dong gimana sih"
Jay bersingut kesal menendang udara. Setelah dirasa tenang Jay menolehkan wajahnya menatap Heeseung yang masih terduduk diam dilantai.

"Kak, makasih"
"Ha?"

Tidak ada yang salah guys, memang pada dasarnya Heeseung satu tahun lebih tua dari Jay. Jay sekolahnya kecepetan.

"Makasih udah jagain aku selama aku jadi orang lain"
"No need, Jayyie bukan orang lain Jay. Gimanapun sifatnya Jayyie itu bagian dari diri kamu"

Heeseung mendudukkan dirinya disamping Jay yang juga duduk ditepi ranjang. Tangannya terulur mengusap lembut surai legam Jay.

"Aku beruntung bertemu kakak, kalau aja waktu itu kakak ga bantuin aku mungkin aku ga bisa berdiri disini"


Heeseung mencubit kedua sisi pipi gembil Jay dengan gemas.
"

Bayinya siapa sih lucu banget pengen gigit"
"Pipi gw melar anjing!!"

Jay menggigit salah satu lengan Heeseung membuat sang empu terjerit kaget merasakan benda keras seakan menusuk kulitnya.

"AARGHHHH!!"
"Eh ada apa ini ribut-ribut"
Mama Lee membuka pintu kamar Heeseung tergesa-gesa.

"Jay gigit lengan ku ma, lihat ini"
"Idih ngadu huh"

"Loh loh, Jay udah bangun?"
"Hehe, iya ma barusan maaf Jayyie suka ngrepotin mama"

"Cuih giliran sama mama dilembut-lembut in, giliran ke gw kaya meong kesurupan reog"
"Ish-!"

Jay menatap garang Heeseung, tadinya mau melow tapi Heeseung nih kaya anjing Jay rasa pipinya kebas sekarang.

"Udah-udah, Ayo sarapan"
"Siap mama!"
"Tapi mama ga beli jagung hari ini, gapapa sayang?"
"Gapapa kok ma, apa aja Jay makan kalau yang masak mama"
"Ututu bayinya mama"

"Anaknya mama tuh aku atau Jay sih"
Heeseung mengendus sebal kearah mamanya yang bahkan tidak menghiraukannya sama sekali.
Mama Lee tersenyum teduh merengkuh bahu Jay meninggalkan Heeseung.

"Apa-apaan tuh anjir"

"Lo yakin mau pulang sekarang? Nanti kalau ada ayah gimana?"
"Ya tinggal pukul lah"

"Begayaan mau pukul, ketemu aja lembek lo"
"Ba to the cot, BACOT"

Jay sibuk memeriksa tasnya takut ada yang tertinggal, siapa tahu kan Heeseung nyolong pulpennya?.

"Sip udah, gw pamit pulang besok piyamanya gw cuci dulu. Happy weekend"
"Hm, kalo ada apa-apa bilang Jay. Rumah gw belom pindah"
"Hm"

Heeseung menatap Jay dari balkon kamarnya. Terlihat Jay beberapa kali menghela napasnya memegangi dadanya ragu membuka pintu.

"Hey! It's okay Jay, trust me!"
Jay mengadah menatap Heeseung yang mengangkat kedua tangannya seolah memberi semangat. Sedikit tersenyum Jay mengangguk memasuki rumahnya.

 '๑Jayyie ^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang