10. Nakal

3.2K 313 45
                                    


Dor! Dor! Assalamualaikum papi, hai hai ~

Dor! Dor! Assalamualaikum papi, hai hai ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌼🌼

Heeseung mengeratkan pelukannya pada tubuh kecil Jay yang masih terlelap. Sejak kejadian tiga hari lalu Jayyie terus merengek kepada Heeseung untuk tetap bersamanya setiap saat.

Jika Heeseung ditanya rugi atau tidak jawabannya, balance.
Seimbang pikirnya. Ia senang Jayyie menempel padanya namun disisi lain dia ketinggalan banyak materi. Hey, ayolah ia sudah dikelas akhir.

"Hungg.."
"Ayyie bangun sudah siang"
"Huum, nantiii lima menitt agii"

Heeseung terkekeh geli mengusakkan dagunya pada surai halus nan lebat milik Jay. Aroma strawberry begitu manis.

"Ayyie?"
"Janan pelgi-pelgi agi.. Ayyie atut"

Disaat Heeseung mulai melonggarkan pelukannya justru sebaliknya, Jayyie memeluk Heeseung dengan sangat erat seakan tak ada hari esok.

"Kakak janan.."
"Iya, kakak cuma mau mandi sayang. Ayyie mau mandi tidak?"

Jayyie mengerucutkan bibirnya kesal, malas. Lagipula orang gila mana yang mandi pagi padahal tidak pergi kemana-mana?

"Ndaa mauu kakakk"
"Kenapa ga mau? Ayyie mau bau ikan asin?"
"Ayyie nda bau!"

Heeseung mengendus leher Jayyie sesekali mencium nya dan membuat tanda kecil disana, sedangkan empunya menutup matanya menahan gejolak pada tubuhnya.

"Kamu bau Ayyie, ayo mandi"

Jayyie membuka matanya perlahan kala merasakan hembusan napas Heeseung menerpa wajahnya. Heeseung tersenyum manis menyatukan hidung bangir nya dengan hidup kecil mancung milik Jay.

"Mandi ya?"
"Heung.. ciumm duyuu"

Cup!
Kecupan hangat dipagi hari memanglah sesuatu yang istimewa untuk memulai hari.

"Sekarang mandi, kakak tunggu dibawah"

Jayyie mengangguk lucu, berlari kecil mengenakan piyama bergaris kebesaran milik Heeseung. Sangat menggemaskan.

Setelah selesai dengan drama mandi, Jayyie menuruni anak tangga dengan semangat tak menghiraukan rambut lebatnya yang masih berantakan belum disisir.

"Mamaaa"
"Selamat pagi Ayyie, ayo sarapan bersama mama sayang"
"Huum!"

Jayyie mengunyah sup bayam dengan jagungnya dengan semangat bahkan ia sesekali menggerakkan kepalanya sambil bernyanyi khas anak kecil.

"Ayyie suka?"
"Iyaa mamaa! Ayyie cukaa cekalii"

"Benarkah? Apa Ayyie tidak bosan dengan sayurnya? Karena setiap hari memakannya. Ayyie tidak mau makanan lain? Mama bisa kok buatkan buat Ayyie"

Diluar dugaan Jayyie yang tadinya tersenyum senang bersenandung, binarnya berkaca-kaca kurvanya turun kebawah. Katakanlah remaja 17 tahun dengan jiwa anak 5 tahun itu akan menangis.

 '๑Jayyie ^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang