3. Kesalahpahaman

3.5K 432 60
                                    


Hai👋 click 🌟 first and Happy reading guys!

..


Heeseung menggendong badan bulat Jay memasuki rumah. Mama Lee sedang menonton TV rupanya.

"Loh Jay kenapa Hee?"
Melihat Jay semakin menenggelamkan wajahnya diperpotongan leher sang putra Mama Lee mengangguk fasih.

"Bawa ke kamar aja, Jayyie pasti capek kasian"
"Iya, ma"

Heeseung membaringkan Jay disalah satu sisi ranjangnya melepas sepatu dan tas yang dipakai pemuda manis itu.

"Kak"
"Dalem?"

"Nda mau pulang. .. Ayyie atut.."
Jemari tembam itu tampak menutup wajahnya, gemas.

"Iya, Jayyie bobo sini cama kakak"
Jayyie menatap binar Heeseung yang masih sibuk membereskan barang-barangnya.

"Benal?"
"Iya, beneran"

Jay bersingut senang melompat-lompat kecil kegirangan diatas kasur. Rambut apelnya terbang naik-turun sangat lucu.

"Jayyie mandi dulu ya? nanti kita turun makan malam"
"Kakak icung nda mandi?"
"Mandi kok habis Jayyie selesai"

Jay melangkahkan kakinya mendekat kearah Heeseung yang sibuk menyiapkan baju.

"Tenapa nda mandi baleng?"
Heeseung masih normal ia takut lepas kendali ngapa-ngapain anak orang..

"Ga boleh dong, Jayyie kan sudah besar ga malu dilihat kakak hum?"
"Mayu? tenapa mayu? tan cama-cama cowo"

Heeseung harus jawab apa?

"Ayoo mandiii"
Tanpa aba-aba dan persiapan matang Jay menarik pergelangan Heeseung masuk kedalam kamar mandi.

"Kak mandiin Ayyie ya?"
Heeseung cengo mendengar tuturan polos pemuda didepannya.

"J-jayie..kamu..."
"Hum?"
Jay memiringkan kepalanya tanpa dosa setelah melepas baju seragamnya.

Bahu sempit mulus, perut bayi, tonjolan merah mudah yang merona.. sangat indah pikirnya.

"Kak? Kakak tenapa diam?"
Heeseung menggeleng keras menepis fantasi liarnya.
"Kakak ga kenapa-napa"

Jayyie mengangguk lucu mulai melanjutkan aktivitasnya yang tertunda. Melepas celananya melemparnya ke keranjang pakaian kotor sang pemilik rumah.

Langkah kecilnya mengikis jarak, yang lebih tua pun hanya menahan napasnya mengulum bibirnya tertahan harap-harap anak polos didepannya ini tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kakak jadi mandi? Kok nda buka bajuna?"
Wajahnya terlalu dekat sekali ia mengeluarkan suara bibirnya akan langsung mengenai bibir tebal yang mengerucut milik Jay.

"Kakak atit?"
Cukup Heeseung sudah tidak sanggup.

Heeseung melangkah maju, mengukung tubuh kecil itu sampai sudut ruangan mempertemukan kedua bilah bibirnya kebibir tebal Jay presetan ia akan diumpati jika Jay sudah kembali sadar nantinya.

"Eummh.."
Heeseung semakin memperdalam ciumannya, dengan polosnya Jay membuka mulutnya memberi akses yang lebih tua untuk mengabsen penghuni mulutnya.

Dirasa dada bidangnya tertepuk buntalan tangan Heeseung melepaskan tautannya. Menatap sayu pemuda didepannya yang masih terengah-engah mengatur napas.

"Mandi sendiri ya manis? Kakak tunggu diluar"
Heeseung mengecup sekilas kening Jay beranjak pergi.

Jay masih termangu memegangi bibirnya sesekali menepuk pipinya tak percaya.
"Wah .. Ayyie tiuman cama kak icung.. Ayyie gila.."

-
"Kakak!!"
Heeseung melotot kaget Jay yang berlarian tanpa busana, bodoh. Ia lupa memberi handuk padanya.

 '๑Jayyie ^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang