6. Getting better

2.8K 385 43
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Kalian nunggu in book ini gak si?
Maaf ya^^






Happy Reading!

-🌽🌽🌽-

Heeseung menatap sendu buntalan lemak yang masih betah menggelungkan dirinya dibalik selimut tebal. Sesekali ia berteriak meminta tolong dan menangis tersedu-sedu.

Bukan karena Heeseung tak mau menenangkan bayi itu, namun ketika ia mencoba melangkahkan kakinya mendekat Jay akan memberontak menangis ketakutan.

"Hiks .. mau bundaa .. Ayyie mau bundaa hiks.."

Heeseung menghela napasnya berat, memutar langkahnya ke lantai bawah memanggil ibunya yang memang sedang sibuk membuat bubur untuk Jay.

"Ma, Jayyie butuh mama dari tadi manggil-manggil bundanya"
"Ayyie udah bangun? Sebentar mama sekalian bawain buburnya"

Heeseung mengangguk kecil menatap kepergian ibunya ke lantai atas. Sejak minggu lalu Jayyie terus mengambil alih kesadaran Jay. Trauma, ketakutan, dan kekecewaan yang teramat dalam membuatnya terus menangis setiap kali mengingat kejadian menyakitkan itu.

Hanya Mama Lee yang mampu meluluhkan Jayyie, sekedar mengajaknya berbicara, menyuapi, dan membuatnya tertidur pulas.

"Hah.."
"Papa lihat kamu ga bersemangat akhir-akhir ini, apa karena Jay?"

Heeseung menolehkan kepalanya menatap sang kepala keluarga lalu mengangguk kecil.

"Jay butuh waktu untuk beradaptasi dengan peristiwa itu Hee"
"Sampai kapan pa? Rasanya seperti odading jika aku terus seperti ini"

"Sabar saja mama juga lagi bujuk Ayyie"
"Iya pa, Heeseung sabar nungguin Jayyie"
"Bagus, sekarang siap-siap sebentar lagi kita berangkat"

Heeseung melangkahkan kakinya memasuki ruang kelasnya seperti biasanya seolah tak terjadi apa-apa yah walaupun sedikit ada yang kurang karena belum mengganggu Jay.

"Kenapa lu?"
"Lemes bestie ayangnya ga berangkat sekolah selama seminggu" timpal Jake

"Berisik lo bule gadungan"
"Emangnya Jay kemana Hee?"
"Gak tau"

Sunghoon menaikkan alisnya bingung, respon Lee selalu saja seperti itu jika ditanyai pemuda manis itu dimana. Sunghoon yakin Heeseung tahu dimana keberadaan Jay, secara kan Heeseung bucin tololnya Jay.

"Jakey ..."
"Cup cup sayang, sini peluk mamas"
Jake manarik Sunghoon yang berkaca-kaca siap menangis.

"Aku takut Jay kenapa-kenapa hiks.. Jay dimana? Jay kenapa? Hiks.. kangen sama Jay.."
Sunghoon menelusupkan wajahnya didada Jake sambil menangis.

"Hee, gw tahu lo tahu Jay sekarang gimana dan dimana. Setidaknya kasih tahu Sunghoon, dia jadi sering nglamun khawatir sama temennya"

Heeseung menatap lekat Jake bergantian menatap Sunghoon yang masih menangis. Lagi-lagi Heeseung menghela napasnya berat. Haruskah ia memberi tahu mereka?

 '๑Jayyie ^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang