10 ] JEALOUS ?

7 3 0
                                    

Melihatmu bahagia adalah obat dari segala laraku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihatmu bahagia adalah obat dari segala laraku.

-SECRET BLUE-

10. JEALOUS ?

“Turun”

“Ya sabar dong. Tanpa lo suruh gue juga mau turun kali” ujar Anggi sambil membuka seat belt -Nya.

Mereka berdua sudah sampai di cafe simpang tiga. Di perjalanan tadi, Anggi sempat memohon-mohon pada Alfian untuk mengantarkannya pulang. Anggi pulang karena harus mengambil pakain ganti yang nanti malam akan ia pakai. Setelah proses bujuk-membujuk, akhirnya Alfiah luluh dan mau mengantarkannya.

Anggi membuka pintu mobil dan sebelum dirinya keluar, Anggi menoleh pada Alfian. “Makasih udah ngasih gue tumpangan”

Alfian berdehem. Lalu ikut keluar dari mobil menyusul Anggi. Ia berjalan di samping gadis yang sedang menatapnya heran.

“Lah kok lo ikutan turun? Ngga langsung pulang?” tanya Anggi.

“Engga”

“Mau ngecek keadaan cafe?” tanya Anggi menebak.

“Engga”

“Mau makan disini?”

“Engga”

Anggi berdecak kesal. “Engga, engga mulu jawaban lo. Ngga ada yang lain apa”

“Engga”

Menghela nafasnya kasar. Cowo di samping ini benar-benar menguji kesabaran Anggi.

Alfian membuka pintu masuk cafe. Mengedarkan pandangannya ke penjuru tempat. Setelah menemukan seseorang yang ia cari, buru-buru Alfian menghampiri mereka. Anggi hanya diam. Gadis itu membuntut saja di belakang Alfian.

“Mah, pah, udah lama disini?” tanya Alfian. Duduk di depan kedua pasangan paruh baya yang menatap Alfian dengan senyum mengembang.

Disamping mereka juga ada Elfian. Cowo berkaca mata bening itu menatap kehadiran Anggi dan Alfian dengan tatapan yang sulit di artikan.

“Baru aja datang kok” balas wanita paruh baya tadi.

Mendengar ucapan Alfian, Anggi jadi mengerti sekarang. Sepertinya, mereka nyokap dan bokapnya si kembar.

“Halo om, tante” sapa Anggi dan di sambut anggukan ramah oleh mereka.

“Temennya Al sama El yah?” tanya Windi—Ibunya.

Anggi mengangguk. “Iya, tante”

“Yaudah semuanya, Anggi mau pamit dulu buat mulai kerja, permisi”

“Anggi” panggilan Alfian membuat Anggi kembali membalikan badannya menghadap mereka.

“Kenapa, Al?”

SECRET BLUE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang