Lembaran baru.

0 0 0
                                    

Matahari bersinar terik memasuki jendela kamar Senja yang membuatnya terbangun dari tidurnya,ia melihat kepada jendela tersebut cuaca cerah sekali hari ini ,ia pun segera beranjak dari tempat tidurnya lalu membereskan kamarnya ,waktu menunjukan pukul 06.00 wib pagi ,Senja merasa tenang karena ia mungkin tidak akah kesiangan lagi jika bangun jam segini Senja pun segera mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke sekolah ,sesudahnya ia siap lalu ia turun tangga dan melihata pemandangan sang Ibu sedang duduk bersama papah barunya di meja makan sembari seperti menunggu dirinya,Senja pun langsung menghampiri mereka
"akhirnya udah bangun juga,kita udah nunggu dari tadi loh,yaudah kalo gitu ayo sarapan ,mamah buatin sandwich kesukaan Senja." Ucap sang mamah sambil tersenyum ke arah Senja.
"Iya nih ,papah juga buatin Senja milk with selai Stawberry dijamin enak." Ucap sang papah
Senja hanya bisa tersenyum,baru kali ini ia merasakan sarapan bersama keluarga,biasanya setiap pagi Senja sarapan ditemani oleh sang bibi.
"iya mah,pah makasih ya." Ucap Senja sambil tersenyum. Mereka pun sarapan bersama dan berangkat bersama karena ia akan mengantakan anak gadisnya ke sekolah jadi mereka pergi lebih pagi.Sesampainya di gerbang sekolah Senja pun akhirnya turun dan salam kepada kedua orang tua nya dia sangat bahagia hari ini,semoga akan menjadi hari yang menyenangkan.
Alden yang sedari tadi melihat Senja di depan gerbang ia sangat terkejut melihat Senja diantarkan oleh ibunya dan di sampinya juga terdapat laki-laki ,siapa laki-laki tersebut? ia bertanya-tanya dalam hati,lalu ia tidak biasanya melihat Senja tersenyum lebar seperti itu ketika turun dari mobil.
ia pun langsung menghampiri Senja dan bertanya.
"Pagi Senja,ceria amat hari ini ada apa ?." Ucap Alden langsung bertanya kepada Senja.
"Pagiii Den,iya gue lagi super seneng entar dikelas gue mau ceritain semuanya lo jangan kaget ya." Balas Senja sembari tersenyum.Mereka pun akhirnya berjalan menuju kelas dengan terburu-terburu,dan sesampainya di kelas Alden pun langsung menanyakan hal tersebut dan Senja pun menjelaskan semuanya kepada Alden dengan sangat terinci dan jelas,Alden sangat terkejut dengan apa yang diceritakan oleh Senja,ia benar-benar tidak menyangka Senja akan menyetujui hubungan Ibundanya tapi disisi lain Alden pun ikut senang karena akhirnya ia bisa melihat Senja tersenyum lagi seperti ini ia sangat senang sepertinya karena mendapatkan kehangatan keluarga yang sedari duku ia inginkan.
"gue sampai gabisa ngomong apa-apa Senj,pokonya selamat ya atas pernikahan kedua orang tua lo,dan semoga keluarga kalian akan terus bahagai sampai kapanpun."Ucap Alden.
"Iya den,makasih yaa semoga ya gue udah tenang sekarang haha." Balas Senja,karena ia merasa tenang akan kehidupan keluarga nya sekarang ia akan fokus terhadap dirinya sendiri.

Bel istirahatpun berbunyi,saatnya mereka makan Senja menghampiri Alden
"Alden,ayo ke kantin gue laperr nihh cepetan."Ucap Senja sambil menarik tangan Alden,ia hanya terkekeh.
"Iya ayoo ,bentar sabar rusuh amat."Balas Alden sambil membereskan buku-buku yang ada di atas meja.
Mereka pun pergi kekantin bersama-sama namun ketika perjalanan menuju kantin,mereka tidak sengaja melihat Arsan dan Arsan pun melihat ke arah mereka ia berniat akan menyapa Senja,namun ia bertanya-tanya "siapa lelaki itu?" apakah ia pacarnya." pikir Arsan dalam hati tetapi ia tetap mengabaikannya dan menyapa kepada Senja.
"Hai Senja,selamat pagi." Ucap Arsan sambil tersenyum kepada nya.
"Eh halo,pagi juga." Balas Senja ia sontak kaget karena ia harus bertemu lagi dengan cowok tersebut dan sialnya lagi ia bertanya kepada Senja .
Alden yang sedari tadi di samping Senja,ia hanya berdiam diri ia tidak tahu harus melakukan apa Alden merasa tidak nyaman dengan suasana tersebut,ia merasa aneh dengan hatinya ia merasakan adanya keresahan di dalam hatinya tapi tidak tahu sebabnya,Alden pun akhirnya memotong pembicaraan mereka.
"Udah nyapanya?."Ucap Alden kepada mereka.
"Cepetan Senja,gue udah laper bangetnih kalo lama gue duluan ya takut keburu penuh."Ucap Alden sembari jalan menjauhi Senja,Senja spontan mengikutinya.
"iya ayo Alden,ih kamu rusuh banget bentar." Ucap Senja merengek kepafa Alden.
Alden terkejut mendengar Senja berbicara kepadanya dengan menggunakan aku-kamu ia hanya tersenyum tipis lalu melanjutkan jalannya menuju kantin.
Di sudut lainnya Arsan terlihat sangat kebingungan ia bertanya-tanya dalam hatinya "siapakah lelaki tersebut?" mereka berdua terlihat sangat dekat satu sama lainnya dan ia tertegun ketika Senja memanggil lelaki tersebut menggunakan aku-kamu apakah hubungan mereka spesial?,tapi Arsan tidak menghiraukannya ia akan tetap berjuang untuk mendapatkan Senja.
Mereka berdua pun akhirnya sampai di kantin ,suasana di sana sangat ramai membuat mereka malas untuk memesan makanan tapi apa boleh buat mereka lapar dan mereka pun terpaksa menunggu.Arsan sedari tadi hanya berdiam diri ia tidak tahu kenapa hatinya terasa sakit ketika melihat Senja bertatapan dengan lelaki lain,apakah benar ia memiliki perasaan lebih dari seorang sahabat,atau apakah ia mengkhawatirkan sahabatnya tersebut? entahlah itu sangat membingungkan bagi Alden,Senja yang sedari tadi memperhatikan Alden ia merasa aneh dengan tingkah laku Alden yang tiba-tiba diam dan melamun ia bertanya-tanya pada hatinya "dia kenapa ya?" apa ada yang salah dari gue? Senja merasa kebingungan dan ia pun akhirnya memutuskan untuk memulai pembicaraan
"Alden,lo mau pesen apa? ,gue pesenin nih daritadi kita disini ga pesen apa apa lo,lo mau mati kelaperan disini?." Ucap Senja sambil kesal karena daritadi mereka hanya duduk.
Alden pun langsung menoleh ke Senja,dan ia pun baru ingat jika belom memesan apapun.
"eh iyaa,yaudah gue pesenin lo mau apa?." Ucap Alden sambil berdiri dan akan menuju ke gerobak di sekitar kantin.
"Gue mau matcha sama nasi goreng aja ." Ucap Senja .

Alden pun langsung memesan pesanan mereka,dan ketika sudah sampai mereka pun memakannya dan sesudah beres mereka langsung masuk ke kelas lagi karena bel masuk sudah berbunyi.
Bel sekolah pun berbunyi waktunya seluruh siswa pulang ke rumah nya masing-masing,Senja dan Alden pun bergegas untuk pergi meninggalkan sekolah.
"Alden gue nebeng ya,kayaknya sekarang gue ga dijemput soalnya sopir nya lagi cuti dulu." Ucap Senja memohon kepada Alden.
"iyaa Senja,kan gue sebagai sahabat lo siap untuk mengantarkan enon kemanapun enon mau." Ucap Alden
Senja pun langsung menepuk jidat Alden
"Lo sakit ya ? ayo ke rumah sakit jiwa?."Ucap Senja,mereka pun tertawa bersama kan kebodohan ini.Tiba-tiba Arsan menghampiri mereka
"Senja,gue boleh minta nomor wa lo?"Ucap Arsan tiba-tiba
"Buat apa,gue gabisa ngasih wa ke sembarang orang."Balas Senja dengan kecut,Wa dia sangat privasi hanya ada beberapa teman yang dekat dan keluarga saja tidak lebih.
"Gue mau nanyain sesuatu,tapi kalau langsung gue agak sungkan jadi gue pengen nanyanya di Whatsapp aja gitu." Jelas Arsan
"Yaudah sini hp lo,tapi kalo udah selesai urusannya lo bisa langsung hapus kontak gue dari hp lo." Ucap Senja sambil meninggalkan Arsan
"Lo jahat banget ih,dia kaya tertekan gitu mukanya ." Ucap Alden sambil terkekeh.
"gue paling males kalo ditanya wa,terutama sama orang yang belom gue kenal banget sebelumnya.

Sesampainya dirumah ia langsung pergi ke kamar,karena ia lelah sekali sesampainya dikamar ia mendengar ponselnya berbunyi,Senja segera membuka nya dan ia melihat dilayar hp nya ternyata Arsan yang mengiriminya ia pesan.Ia sangat bingung ketika melihat pesan dari Arsan yang isinya
"Gue tertarik sama lo,semoga lo ga ngehindar."
Senja sangat kaget,ia tidak menyangka jika Arsan selama ini menyukai dirinya.

Dialog,Senja.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang