Seluruh karakter adalah kepunyaan MK, jadi seluruh credit kembali ke pemilik asli
Author hanya meminjam saja
Cerita mainstream, author iseng ingin menyalurkan hobby saja, dan isi cerita tidak persis sama seperti anime nya karena author rada2 lupa juga belum rewatch lagi ehheheh and if you feel offended kindly leave, thank you.Hinata... Hinata... Hinata, kau sudah bangun?
Suara asing terdengar samar-samar di telinga Hikari. Kepalanya terasa sangat berat seperti baru saja dihantam batu yang besar, badannya nyeri di beberapa bagian seperti bahu, perut dan pipinya. Dengan usaha yang cukup besar, Hikari mencoba membuka mata. Penglihatannya masih buram, tapi sedikit demi sedikit ia mulai bisa melihat beberapa orang berdiri di sekelilingnya. Wajah-wajah yang familiar, tapi juga terasa begitu janggal.
Detik berikutnya, tubuhnya langsung tersentak bangun. Ia refleks bergerak mundur, menjauh dari orang-orang itu dengan rasa sakit yang masih terasa di tubuhnya.
"Hinata, kenapa ekspresimu seperti baru melihat hantu?" Ino menatapnya heran. "Kau tidak apa-apa?"
Hinata?
Otak Hikari memproses kalimat itu dengan lambat. Hinata? Siapa yang mereka panggil Hinata? "Aku, Hinata? Tidak mungkin, aku ini Hikari," batinnya.
Tapi... tunggu dulu.
Hikari mengalihkan pandangan ke bawah, melihat pakaian yang sedang ia kenakan. Napasnya tercekat. Bukan. Ini bukan baju yang ia kenakan sebelumnya. Tangannya gemetar saat mencoba menyentuh tubuhnya sendiri, memastikan sesuatu yang tiba-tiba terasa begitu nyata.
Dia masih Hikari. Tapi mengapa tubuh yang ia gunakan sekarang... milik Hinata? Hinata??? Karakter fiksi yang sering dia lihat di layar kaca maupun di internet.
Ini tidak masuk akal.
Pikiran Hikari berputar cepat. Kenapa dia bisa ada di sini? Apa ini nyata? Atau cuma mimpi?
Iya, mimpi! Pasti ini mimpi!
Hikari tertawa gugup, tangannya terangkat naik untuk menepuk jidatnya sendiri.
"Aww!"
Rasa sakit menjalar di keningnya. Ia diam membeku. Pelan-pelan, ia mencubit pipinya sendiri.
"Sakit..."
Kalau ini mimpi, seharusnya aku tidak merasa sakit, gumamnya.
Jantungnya berdetak lebih cepat. Ia semakin panik, sampai lupa kalau dirinya masih dikelilingi orang lain. Saat akhirnya ia mengangkat kepala, ia mendapati Ino, Neji, Tenten, dan Shikamaru menatapnya dengan ekspresi penuh kebingungan.
"Hinata-sama, syukurlah Anda selamat."
Suara Neji terdengar serius, tapi nada khawatir masih mendominasi di dalamnya. "Lain kali, tolong jangan gegabah. Jika terjadi sesuatu pada Anda, saya tidak akan bisa memaafkan diri saya sendiri."
Ada ketulusan dalam suaranya, dan entah kenapa, itu membuat Hikari merasa bersalah.
"Ehmm, ma... maaf, Neji-nii..."
Suara yang keluar dari mulutnya lebih lembut dari biasanya. Hikari hampir tidak mengenalinya sendiri. Dia benar-benar ada di tubuh Hinata. Itu berarti... dia harus bertingkah seperti Hinata juga?
Aku harus mengikuti arus dulu.
Untungnya, Hiakri merasa cukup familiar dengan karakter-karakter yang ada di sekelilingnya ini. Ia juga tahu bagaimana Hinata bersikap. Kalau dia terlalu aneh dan bersikap layaknya dirinya yang asli, orang-orang pasti akan curiga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionIsekai Bagi Hikari hanya sebuah genre komik yang sering dia baca, tapi apa jadinya jika dirinya sendiri malah terjebak dan mengalami kejadian persis seperti komik dan novel bacaannya. ------------ Jarak di antara mereka hampir hilang. Hinata bisa me...