Kelas begitu hening saat Pelajaran tengah berlangsung, membuktikan bahwa kelas unggulan memang berbeda dari kelas biasa. Semuanya mengikuti pelajaran dengan serius tanpa ada keributan yang berarti, membuat semua Guru yang berkesempatan mengajar dikelas itu merasa senang dan bangga. Karena mereka hanya perlu mengajar seperlunya, kemudian setelahnya mendapatkan pujian atas keberhasilan yang mereka raih.
“Kyuhyun-ssi, selamat atas kemenanganmu di Olimpiade matematika kemarin. Dan setelah kelas ini, ikutlah denganku keruangan.”
Jika tatapan bisa membunuh seseorang, Kyuhyun yakin dirinya kini pasti telah tergeletak tak bernyawa dilantai. Karena dia bisa merasakan dengan jelas, tatapan membunuh itu tengah menghujamnya dari berbagai arah. Sehingga sekarang Kyuhyun hanya mampu mengangguk untuk mengiyakan perintah Lee seosaengnim, dan kembali menunduk setelahnya.
Kemudian begitu kelas di bubar, Kyuhyun dengan segera mengikuti langkah Lee seonsaengnim dengan setumpuk buku tugas dikedua lengannya. Dia menghela nafas lega, karena tak perlu berada di kelas lebih lama. Apa lagi setelah semua urusannya dengan Lee seonsaengnim selesai, dia dapat langsung pulang tanpa merasakan ketakutan lebih lama lagi.
“Apa yang terjadi dengan dahimu.?” Kyuhyun mendongak menatap punggung Gurunya itu.
“Saya tidak sengaja menabrak pintu tadi pagi.” Jawab Kyuhyun kembali berbohong.
Dan jawabannya itu membuat Lee Seonsaengnim menoleh, menatapnya dengan kening berkerut. Membuat Kyuhyun salah tingkah, ‘Apa Lee Seonsaengnim tahu aku berbohong.?’. Sedangkan Lee Seonsaengnim yang melihat Kyuhyun berubah gelisah hanya menghela nafas pelan, kemudian kembali berjalan.
“Lain kali berhati-hatilah.” Mendengar ucapan Lee Seonsaengnim mau tak mau Kyuhyun tersenyum bahagia, karena bagaimanapun Lee Seonsaengnim adalah satu-satunya orang disekolah ini yang tulus padanya. Dan setelahnya Kyuhyun kembali melangkah, mencoba mensejajarkan langkahnya dengan Lee Seonsaengnim. Kemudian berucap kelewatan bersemangat, membuat Lee Seonsaengnim tersenyum tipis.
“Ne, lain kali saya akan lebih berhati-hati Seonsaengnim.”
.
.
.
Kyuhyun terlihat sangat senang, karena dia melompat sesekali saat berjalan. Tidak peduli walau saat ini dia tengah berada di koridor, lagi pula tidak akan ada yang melihat tingkah anehnya. Sekolah telah bubar dan dia masih berada di Gedung kelasnya, membuatnya bebas mengekspresikan rasa bahaginya. Kemudian Kyuhyun kembali tersenyum saat sepasang karamel dibalik lensanya menatap selembar kertas dan amplop ditangannya.
Dia kembali berhasil mengantarkan Sekolahnya pada Kemenangan dan Kembanggan, pada Olimpiade terakhir yang diikutinya beberapa hari lalu. Dan sebagai imbalannya, sekarang Kyuhyun mendapatkan sebuah Piagam Penghargaan dan uang hadiah.
‘Aku akan memasak makanan yang enak untuk Eomma malam ini.’ Pikirnya.
Namun kebahagiaannya hilang begitu tak menemukan tas kusam miliknya di kursi. Kemudian Kyuhyun mengelilingi kelasnya, mencoba mencari disetiap sudut. Namun nihil, Kyuhyun tak menemukannya dimanapun. Membuatnya kini memutuskan untuk mencari diluar kelas.
Dan benar saja, Kyuhyun tak memerlukan waktu lama untuk mendapati salah satu buku miliknya telah berada ditempat sampah. Tapi dia tak menemukan tasnya disana, yang membuatnya mau tak mau harus membongkar semua tempat sampah untuk dapat menemukannya.
“Apa mereka yang melakukannya.?”
Sebenarnya Kyuhyun tak perlu bertanya, karena jawabannya pasti iya. Memangnya siapa lagi kalau bukan mereka, membuat Kyuhyun menghela nafas. Mengambil bukunya ditempat sampah, kemudian kembali mencari keberadaan tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Class A (Bullying)
FanfictionAmazing Cover by @InaGaemGyu Class A (Bullying) Main Cast : Cho Kyuhyun, SJ-Member Family and Others Genre : Family, Brothership, School Life & Friendship Summary : Semua orang berkata, masa sekolah adalah masa yang paling indah. Namun bagi Kyuhyun...